Yang harus dilakukan setelah kita mengajukan berhenti kerja

Yang Harus Dilakukan Setelah Kita Mengajukan Berhenti Kerja

 

Pada saat Anda memutuskan untuk bekerja di sebuah perusahaan, Anda juga harus siap menerima berbagai konsekwensi.  Misalnya harus patuh terhadap peraturan kantor, bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan, atau bahkan harus siap lembur jika diperlukan. Belum lagi jika harus pergi kerja di pagi buta demi terhindar dari kemacetan, dan baru tiba di rumah petang hari. Rutinitas inilah yang harus Anda terima sebagai konsekwensi jika bekerja di sebuah perusahaan. Tentu saja konsekwensi tersebut juga diimbangi dengan kompensasi yang sepadan, baik dalam hal gaji, tunjangan, atau reward.

Disisi lain berbagai rutinitas yang berjalan dalam waktu yang panjang tersebut akan dapat menyebabkan kelelahan. Dan jika kelelahan atau kejenuhan tersebut tidak lagi terbendung, maka langkah yang diambil adalah berhenti dari bekerja. Memutuskan untuk berhenti kerja memang tidak semudah membalik telapak tangan. Anda yang sudah terbiasa dalam zona nyaman dalam hal pendapatan, harus mempersiapkan diri untuk menghadapi ketidakpastian. Ya…hidup memang pilihan. Apapun pilihan yang kita pilih haruslah dibarengi dengan berbagai konsekwensinya.

Jika keputusan untuk resign sudah bulat dan surat pengunduran diri sudah diajukan, maka Anda harus segera membuat planning untuk kehidupan selanjutnya. Berhenti kerja akan mendorong Anda untuk lebih fokus dalam meningkatkan kualitas diri. Selain itu akan mendorong Anda untuk menghasilkan sesuatu yang menjadi minat Anda. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan setelah mengajukan pengunduran diri:

1. Mengikuti pelatihan/kursus/workshop singkat
Meluangkan waktu untuk mempelajari hal baru akan mengembangkan potensi Anda dibidang yang lain. Anda bisa mengambil pelatihan yang tidak ada kaitannya dengan profesi Anda sebelumnya. Siapa tahu ketrampilan baru yang Anda pelajari kelak menjadi modal usaha.

2. Membuat blog professional.
Membuat blog yang berisikan profesi yang Anda tekuni atau hal lainnya yang Anda sukai akan menunjukkan seberapa besar minat Anda terhadap sesuatu hal. Selain untuk menyalurkan hobi, dengan membuat blog maka Anda dapat berbagi informasi dan pengalaman dengan orang lain. Tidak menutup kemungkinan jika blog Anda dianggap menginspirasi, blog Anda nantinya akan dicetak dalam bentuk buku.

3. Menjadi relawan atau bergabung dengan komunitas
Jika selama ini waktu Anda hanya terkuras untuk perusahaan, maka dengan keputusan resign, waktu sepenuhnya menjadi milik Anda. Bergabung menjadi relawan atau mengikuti komunitas tertentu merupakan hal yang positif. Selain Anda belajar berorganisasi, Anda juga dapat menambah pertemanan Anda

4. Mengasah hobi
Waktu yang lebih banyak memungkinkan Anda dapat mengerjakan apa yang menjadi hobi Anda selama ini. Menekuni dan mengasah hobi bisa saja membuka peluang Anda untuk menjadikannya sebagai peluang usaha baru.

5. Merintis usaha
Salah satu alasan resign yang paling banyak ditemui adalah menjalankan bisnis sendiri. Jika pada saat bekerja Anda sudah memiliki usaha sampingan, maka kini saatnya Anda fokus untuk mengembangkan usaha Anda. Namun jika tidak, maka Anda harus benar-benar bekerja ekstra keras untuk merintisnya.

6. Mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat
Hal paling jamak yang dilakukan seseorang setelah resign adalah mendapatkan pekerjaan baru. Pekerjaan baru ini diharapkan lebih baik dari sebelumnya. Agar tidak salah dalam memilih dan memperkecil resiko kembali resign, ketahui terlebih dahulu perusahaan yang Anda lamar, seperti gaji, lingkungan kerja, dan lainnya.

7. Membangun jaringan yang berkualitas
Berhenti bekerja bukan berarti Anda berhenti membangun jaringan atau relasi. Justru pada saat sudah tidak bekerja ini Anda harus bisa membangun jaringan. Dengan memiliki jaringan atau relasi yang berkualitas, Anda akan selalu mendapatkan informasi yang terbaru, dan tidak menutup kemungkinan membuka jalan Anda sebagai pengusaha.

Resign, tentunya membawa dampak yang cukup besar bagi kehidupan Anda. Terlebih dalam hal pemasukan tetap. Untuk itu jika tujuan resign adalah bukan untuk pindah kerja, maka hal-hal berikut ini wajib Anda persiapkan dengan matang:

1. Mental yang kuat akan meyakinkan Anda bahwa Anda mampu menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan. Mental yang kuat pula akan mendorong Anda untuk melakukan hal yang terbaik.

2. Pengertian keluarga. Ijin atau pengertian dari keluarga, terlebih yang sudah berkeluarga sangat mutlak dibutuhkan. Sehingga anggota keluarga juga dapat mempersiapkan mental serta mendorong Anda di segala hal terlebih dalam hal mengelola anggaran rumah tangga.

3. Cadangan dana yang mencukupi. Jika Anda resign dengan alasan merintis usaha, maka Anda harus memiliki cadangan dana yang kuat. Merintis usaha memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dan biasanya diawal usaha belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Untuk itu perlu adanya cadangan dana yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan operasional usaha.

4. Kerja ekstra keras. Memiliki usaha sendiri bukan berarti Anda bekerja semaunya. Justru saat merintis usaha membutuhkan banyak waktu, tenaga, dan upaya yang ekstra.

5. Berhenti bekerja seringkali membuat seseorang lebih terasah kreativitasnya. Seorang pengusaha memang harus memiliki kreativitas yang tinggi sehingga dapat terus menjalankan usahanya. Amati hal-hal sepele yang ada disekitar Anda dan dengan kreativitas yang Anda miliki bisa saja menjadi peluang usaha yang menjanjikan.

6. Berdoa dan bertwakal. Kerja keras tanpa diiringi doa tidak akan ada artinya. Tetap istiqomah dalam berusaha dan mengiringinya dengan doa dan tawakal. Menjalankan usaha dengan jujur dan amanah serta menghindari dari hal – hal yang dilarang agama akan menjadikan usaha Anda tidak hanya mulia dihadapan manusia tapi juga mendapatkan keberkahan.