Rumus menghitung total biaya tetap adalah salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan mereka yang bertugas untuk membuat laporan keuangan pada sebuah kantor perusahaan. Namun tahukah Anda bahwa rumus perhitungan tersebut juga menjadi salah satu cara mudah untuk mengetahui seberapa tinggi profitabilitas pada bisnis yang sedang ditekuni.

Dalam artikel berikut, akan diulas tentang beberapa jenis pembiayaan dan perhitungannya dalam bisnis.

Mengenal Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Sebuah perusahaan harus menentukan biaya total yang dilakukan ketika menentukan harga produk dan layanan. Hal tersebut menjadi bagian penting dari sebuah proses pengambilan keputusan oleh perusahaan yang mana berperan untuk memastikan bahwa harga produk yang ditetapkan sudah tepat.

Jika harga produk sudah tepat maka seharusnya bisa menutup biaya variabel dan biaya tetap yang ada pada operasional perusahaan sehingga bisa mendapatkan margin keuntungan.

Maka diketahui bahwa rumus menghitung total biaya tetap adalah bisa memberikan bantuan pada perusahaan untuk mengetahui berapa jumlah total pengeluaran yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan operasional pada perusahaan. Lalu apa yang disebut biaya tetap dan biaya variabel yang ada dalam operasional perusahaan? Berikut penjelasan lengkapnya.

Biaya Tetap

Biaya tetap adalah jenis pengeluaran wajib yang dimiliki oleh perusahaan bagaimanapun kondisi perusahaan tersebut. Dalam artian, biaya tetap akan dikeluarkan meski perusahaan tak sedang melakukan aktivitas atau bahkan ketika melakukan produksi dalam jumlah yang sangat banyak sekalipun.

Maka besaran biaya tetap akan selalu bisa diprediksi karena akan selalu sama, tak terpengaruh oleh ada atau tidaknya aktivitas bisnis atau seberapa pun jumlah yang sedang diproduksi.

Adapun contoh biaya tetap yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah sebagai berikut :

    Aset perusahaan seperti properti

    Biaya sewa gedung

    Pajak properti perusahaan

    Beban bunga pinjaman

    Dana asuransi

    Gaji karyawan

    Pembelian mesin berat

    Tagihan operasional rutin seperti listrik, air dan internet

    Biaya penyusutan pada aset yang berwujud

    Dan berbagai biaya tetap lainnya dalam operasional perusahaan

Biaya Variabel

Biaya variabel dalam perusahaan merupakan kebalikan dari biaya tetap. Yang artinya, biaya variabel adalah jenis biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan namun memiliki sifat dinamis karena selalu menyesuaikan dengan kondisi bisnis yang sedang berlangsung.

Jadi, sudah bisa diperkirakan bahwa jumlah biaya variabel pastinya akan berubah yang ditentukan dengan adanya faktor peningkatan atau penurunan jumlah produksi sekaligus penjualan yang dilakukan perusahaan.

Adapun contoh untuk biaya variabel adalah sebagai berikut :

    Biaya distribusi produk

    Komisi penjualan

    Biaya overhead produksi

    Biaya untuk tenaga kerja harian

    Biaya lembur tenaga kerja

    Biaya bahan baku produksi

    Biaya alat produksi

    Biaya untuk komisi pada keberhasilan penjualan produk

    Dan biaya lainnya

Lalu bagaimana jika ada perhitungan per unit produk yang dihasilkan atau per aktivitas yang dilakukan perusahaan? Perlu dipahami terlebih dahulu bahwa biaya tetap dan unit yang diproduksi atau yang melakukan aktivitas akan memiliki hubungan yang terbalik.

Dalam artian, semakin banyak unit yang diproduksi atau aktivitas yang dilakukan perusahaan, maka biaya tetap per unit atau per aktivitas perusahaan pun akan semakin kecil jumlah biayanya.

Rumus Menghitung Total Biaya Tetap

Kemudian barulah kita sampai pada rumus menghitung total biaya tetap adalah yang menjadi jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan ketika memproduksi barang dan jasa pada skala output tertentu. Untuk menghitung nilai dari total biaya adalah dengan menggunakan rumus penjumlahan semua biaya tetap dan biaya variabel pada operasional perusahaan.

Lalu apa kegunaan dari diperolehnya biaya total dari rumus tersebut? Umumnya jumlah biaya total akan digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui biaya rata-rata dan biaya marjinal pada sebuah perusahaan.

    Biaya rata-rata adalah biaya yang didapatkan dengan membagi biaya total dengan jumlah unit yang diproduksi

    Biaya marjinal adalah jumlah peningkatan total biaya yang dibutuhkan untuk melakukan produksi pada unit tersebut

Perusahaan membutuhkan informasi tentang berapa biaya total yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk barang atau jasa dalam perusahaan tersebut. Tujuannya adalah untuk bisa menentukan harga yang sesuai dan lebih tepat yang bisa menghindarkan perusahaan dari kerugian akibat melakukan penjualan produk di bawah harga modal.

Rumus menghitung total biaya tetap adalah merupakan persamaan akuntansi yang menunjukkan biaya per unit dari produk yang sudah diproduksi perusahaan. Dalam hal ini biaya total akan dihitung dengan menggunakan rumus total biaya dengan dua variabel yaitu total biaya produksi dan jumlah volume barang atau jasa yang diproduksi.

Selain itu, mengetahui bagaimana struktur biaya total dalam sebuah perusahaan dengan baik menjadi hal yang penting untuk tujuan perencanaan sekaligus melakukan anggaran produksi akhir perusahaan. Namun selama biaya tetap dan biaya variabel bisa diketahui dengan baik maka untuk menentukan jumlah biaya total menjadi hal yang terbilang mudah untuk dilakukan.

Rumus menghitung total biaya tetap adalah dengan menambahkan semua biaya tetap yang dikeluarkan oleh perusahaan. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara menambahkan semua biaya yang berkaitan dengan gaji karyawan, sewa, listrik, peralatan dan lain sebagainya.

Misalnya ketika perusahaan memiliki rincian biaya tetap sebagai berikut :

    Biaya sewa gedung = Rp.15 juta/bulan

    Biaya gaji karyawan = Rp.10 juta/bulan

    Biaya listrik                 = Rp. 5 juta/ bulan

Maka total biaya tetap per bulan adalah Rp.30 juta

Perusahaan bisa menghitung total biaya tetap untuk jangka waktu tertentu seperti misalnya per tahunnya dengan mengalikan jumlah biaya tetap per bulan dengan jumlah bulan pada jangka waktu tersebut. Misalnya untuk jumlah total biaya tetap per tahunnya adalah Rp.30 juta x 12 = Rp 360 juta /tahun

Menghitung biaya total juga bisa menjadi lebih sulit terutama jika ada banyak variabel biaya yang ikut masuk ke dalam perhitungan seperti misalnya biaya distribusi, biaya simpan, biaya pajak dan cukai dan lain sebagainya.

Keuntungan Menghitung Total Biaya Tetap Pada Perusahaan

Untuk menggunakan rumus perhitungan di atas, ternyata bisa memberikan banyak keuntungan pada perusahaan yang dilihat dari berbagai sudut pandang. Berikut ini adalah beberapa keuntungan yang bisa diperoleh jika sebuah perusahaan bisa mengetahui jumlah total biaya tetapnya.

    Memberikan gambaran yang jelas dan mudah dipahami mengenai menguntungkan atau tidak bisnis yang sedang dijalankan

    Untuk mengukur dan melacak margin profitabilitas perusahaan dengan cepat dan tepat

    Membantu pihak manajemen perusahaan untuk menentukan apakah bisnis harus mendapatkan tinjauan pada strategi harga serta penjualan yang sudah dilakukan

    Menjadi sebuah sarana pembanding yang mudah digunakan dan membantu untuk bisa melakukan evaluasi pada kinerja bisnis perusahaan

    Membantu perusahaan mengetahui posisinya di pasar bisnis sekaligus mempermudahnya untuk melakukan pengambilan keputusan terkait menurunkan atau menaikkan harga sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh

    Berfungsi sebagai pengendali dari komponen produksi yang terdapat pada proses manufaktur atau alat yang digunakan untuk bernegosiasi dengan supplier bahan baku

    Untuk memberikan transparansi biaya pada vendor atau pihak lainnya yang melakukan kerja sama dengan perusahaan

Sekian ulasan tentang bagaimana cara menghitung total biaya tetap dan rumus menghitung total biaya tetap adalah memiliki manfaat yang sangat besar untuk operasional perusahaan.