Perusahaan tumbuh karena peran siapa Business development atau Marketing

Perusahaan Tumbuh Karena Peran Siapa, Business Development atau Marketing?

 

Dalam sebuah perusahaan seringkali ditemui adanya divisi Business Development dan Marketing. Kedua divisi ini memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda, namun memiliki keterkaitan yang erat.

Pada divisi Marketing rumusan strategi pemasaran dibuat sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan penjualan dan competitive advantage yang berkesinambungan. Fungsi dari strategi pemasaran adalah sebagai landasan untuk menentukan rencana pemasaran yang dapat memenuhi kebutuhan pasar sehingga tujuan pemasaran perusahaan dapat tercapai. Divisi marketing harus mampu membaca keadaan di lingkungan internal dan eksternal secara teliti. Lingkungan internal tersebut meliputi marketing mix dan model marketing mix, analisa kinerja dan hambatannya. Sementara faktor eksternal mencakup analisa pelanggan, kompetitor, target market, evaluasi faktor ekonomi, budaya, dan lingkungan yang akan mempengaruhi keberhasilan sebuah strategi pemasaran.

Business development sendiri memiliki tugas untuk menganalisa adanya peluang pertumbuhan yang potensial, mendukung dan memantau pelaksanaan peluang pertumbuhan, tetapi tidak termasuk dalam keputusan stratejik dan implementasi. Namun pada perusahaan kecil dengan sumber daya manusia yang terbatas, business development biasanya juga mencakup kegiatan seperti marketing, sales, product development, dan sebagainnya. Sederhananya, business development melakukan pengembangan bisnis dengan mencari peluang baru sehingga akan tercipta bisis baru yang dapat dijual.

Pada saat proses marketing berlangsung, business development terus melakukan pengembangan. Dengan tanggung jawab yang demikian dapat dikatakan business development memiliki posisi sebelum dan pararel dengan marketing. Business development memiliki wilayah yang strategis dimana bagian ini yang melalukan evaluasi proposal bisnis sekaligus meninjau potensi dan prospeknya di masa mendatang. Setelah bisnis terbentuk, maka fungsi business development akan berubah menjadi pengembangan atas bisnis yang sudah ada dengan menciptakan bisnis baru.

Prinsip dasar yang dianut business development pada saat membangun bisnis baru ini adalah dengan mengevaluasi potensi dan benefit dari bisnis tersebut. Agar hasil yang dicapai dapat optimal maka evaluasi yang dilakukan mencakup marketing, finance, knowledge management, dan customer service. Hasil dari evaluasi tersebut digunakan sebagai acuan oleh divisi marketing, operasional, engineering, sales dan lainnya untuk menghasilkan produk baru tersebut. Dalam melaksanakan proses tersebut business development akan menggunakan berbagi tools agar dapat menciptakan strategi yang memadai.