Pembukuan Keuangan

Pentingnya Pembukuan Keuangan Bagi Usaha yang Baru Berdiri

 

Ancaman Gangguan Faktor Eksternal dan Internal

Sebuah usaha yang baru berdiri bisa di ibaratkan manusia yang baru lahir. Masih sangat lemah dan rentan oleh gangguan kecil baik itu dari faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal meliputi pesaing dibidang ataupun produk yang sama. Kompetitor dapat memacu adrenalin pengusaha baru agar lebih serius lagi dalam usaha yang digelutinya. Terlebih untuk menghadapi kompetitor yang sudah sangat kuat akar bisnisnya.

Faktor internal sendiri meliputi strategi usaha, managemen SDM, dan juga pembukuan keuangan. Strategi usaha meliputi berbagai macam hal, seperti potongan harga, beli satu gratis satu, gratis bagi yang ulang tahun pada hari tertentu, sampai grand launching. Management SDM meliputi training soft skill, hingga upgrading SDM. Dan hal yang tidak kalah penting lain adalah pembukuan keuangan. Hal ini yang sering terlalaikan bagi pengusaha baru. Terlihat remeh tapi berakibat fatal. Banyak usaha baru yang bangkrut akibat tak serius mengelola pembukuan keuangan.

Aspek Penting Pembukuan

Pembukuan keuangan meliputi beberapa aspek. Berikut aspek – aspek yang perlu dilakukan:

  1. Sebelum memulai usaha perhitungkan terlebih dahulu berapa biaya modal awal,  tempat, pengeluaran rutin perhari, biaya susut barang, dekorasi awal, hingga biaya training pegawai. Perhitungan awal adalah senjata yang paling utama dalam memulai usaha yang baru berdiri. Sekali salah melangkah maka akan sangat fatal dan butuh perombakan besar di masa depannya.

  2. Perhitungkan biaya tak terduga dan siapkan dana lebih dari perhitungan tersebut. Setiap usaha yang baru berdiri sangat membutuhkan dana lebih atau biaya tak terduga. Hal ini dikarenakan perhitungan awal dan pelaksanaan dilapangan banyak perbedaan dan cenderung membutuhkan kucuran dana lebih. Cobalah menyiapkan dana lebih minimal 30 persen dari total modal.

  3. Setiap pengeluaran harus memakai nota/ struk resmi. Tidak boleh ada yang terlewat dari pembukuan bahkan pengeluaran kecil. Hal ini yang sering diremehkan oleh pegawai dan dibiarkan oleh pemilik usaha karena sibuk dengan strategi marketing. Padahal ini akan membuat keadaan menjadi fatal karena bisa membuat celah aliran dana yang tak terhitung dalam pembukuan keuangan.

  4. Pisahkan keuangan pribadi dan usaha. Hal ini yang sering terluput dari pemilik usaha baru. Belum profesionalnya dalam pengelolaan usaha menyebabkan si pemilik usaha menggampangkan diri untuk memakai dana usaha dengan dalih akan dikembalikan kemudian. Namun sering kali lupa untuk dikembalikan dan menyebabkan pembukuan menjadi tidak stabil. Pisahkan juga rekening pribadi dan rekening bisnis agar lebih terkendali arus keuangannya.

  5. Bedakan buku untuk pembukuan gaji dan pembukuan pengeluaran harian juga pembukuan biaya penyusutan aset. Membedakan pembukuan membuat arus pengeluaran dana menjadi lebih terkontrol dan mudah diawasi. Lebih bagus lagi jika nota dibedakan berdasarkan warna. Misalkan nota untuk pelanggan merah, dan untuk pengeluaran internal biru.

  6. Gaji diri sendiri dan karyawan. Dengan begini akan terlihat berapa keuntungan yang didapatkan. Seringkali pengusaha baru tidak menggaji diri sendiri dan lebih mengutamakan pemutaran modal. Hal ini sangat keliru karena salah satu faktor suksesnya usaha yang baru berjalan adalah keuntungan bagi sipemilik usaha.

  7. Bandingkan pembukuan setiap semeter, agar terlihat apakah usaha mengalami keuntungan atau kerugian. Juga agar bisa menentukan strategi selanjutnya. Penting bagi kita mengadakan perbandingan arus keuangan setiap semester, merembukkan apakah ada kesalahan dalam strategi usaha. Juga agar tepat dalam penentuan langkah selanjutnya.

  8. Coba konsultasi dengan teman yang sudah sukses menjalan kan usahanya ataupun kepada konsultan akuntan. Ada sebuah pepatah yang mengatakan, “dalam usaha perbanyaklah teman bukan musuh”. Mencoba berteman dengan beberapa kompetitor bukan hal yang buruk. Justru menjadi pembelajaran bagus agar kita bisa mengambil pelajaran dari mereka. Meskipun banyak kompetitor yang sangat merahasiakan pembukuan keuangan secara detail, tetapi jika kita dekat dengan mereka memungkinkan kita untuk tahu hal hal yang menjadikan pembukuan mereka sukses. Dan untuk memastikan kerapihan dan keteraturan pembukuan cobalah untuk konsultasi ke akuntan.

  9. Gunakan software akuntansi jika memang diperlukan. Software akuntansi seperti Zahir Accounting sangat berguna untuk membantu anda melakukan pencatatan dan pembukuan kegiatan keuangan usaha anda. Terlebih lagi jika usaha anda adalah usaha yang baru berdiri. Sebuah perusahaan yang usahanya baru berdiri masih memiliki sistem pembukuan yang sederhana, sehingga Zahir Accounting sangat tepat digunakan oleh usaha anda yang baru berdiri.

Demikian beberapa aspek yang sangat penting diperhatikan dalam pembuatan pembukuan keuangan terutama bagi pengusaha yang baru mendirikan usahanya. Pembukuan keuangan bagian dari usaha yang tidak boleh asal – asalan dalam pengerjaannya. Menjadi titik vital dalam keberlangsungan usaha itu sendiri.