rasio keuangan

Cara Mudah Memahami Rasio Keuangan dan Manfaatnya bagi Pengusaha

Salam sejahtera untuk kita semua, dalam kesempatan kali ini saya akan membahas rasio keuangan, mungkin banyak dari anda yang kurang mengerti,faham dengan rasio keuangan, melalui artikel ini saya berharap semoga pembaca semua mengerti dan bisa mengaplikasikannya di perusahaan, maupun di ukm.

Di dalam rasio keuangan ada 4 jenis rasio, dan masing masing rasio di pecahkan dalam beberapa jenis lagi, berikut jenis rasio keuangan :

  1. Kelompok Rasio PROFITABILITAS (Mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan Laba)
  2. Kelompok Rasio LIKUIDITAS (Mengukur kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendeknya)
  3. Kelompok Rasio AKTIVITAS (Mengukur efektifitas tatakelola aset perusahaan)
  4. Kelompok Rasio STRUKTUR MODAL/LEVERAGE (Mengukur kemampuan perusahaan membayar utang jangka panjangnya.)

Berikut laporan neraca dan laba rugi yang akan kita interpretasikan di dalam rasio keuangan:

contoh neraca

contoh laba rugi

 

Pada kesempatan kali ini saya tidak akan membahas seluruh analisa rasio keuangan, saya akan membahas 2 rasio yakni

  1. Rasio PROFITABILITAS (Mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan Laba)
  2. Rasio LIKUIDITAS (Mengukur kemampuan perusahaan membayar utang jangka

 

  1. RASIO PROFIBILITAS

“Rasio Profitabilitas” mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan cara membandingkan antara laba (profit) dengan elemen-lemen lain laporan keuangan seperti Penjualan, HPP, Aset, Ekuitas, Modal Saham, dsb,

a. Gross Profit Margin (GPM)

Adalah rasio yang membandingkan antara laba kotor (gross profit) dengan penjualan

formulanya : penjualan bersih  – hpp  ÷ penjualan bersih

920.000.000 – 100.000.000 ÷ (920.000.000) = 0,89

Kesimpulan : 0,89 itu artinya setiap Rp. 1,- penjualan PT. ZHR,  0,11 nya digunakan untuk menutup hpp, sementara 0,89 nya digunakan untuk menutup biaya umum. Dengan kata lain setiap Rp. 1,- penjualan PT. ZHR 11% nya digunakan untuk menutup hpp, sementara 89% nya digunakan untuk menutup biaya umum.

b. Net Profit Margin

Adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Net Profit Margin mengukur persentase dari profit yang diperoleh perusahaan dari tiap penjualan sebelum dikurangi dengan biaya bunga dan pajak.

Formulanya Laba bersih ÷ penjualan bersih

551.000.000 ÷ 920.000.000 = 0,59

Kesimpulan : 0,59 itu artinya setiap Rp. 1,- penjualan PT. ZHR 0,41 nya digunakan untuk menutup hpp, biaya umum, pajak, sementara untuk 0,59 nya merupakan laba bersih PT. ZHR dengan kata lain setiap Rp. 1,- penjualan PT. ZHR 41% nya digunakan untuk menutup hpp, biaya umum, pajak, sementara untuk 59% nya merupakan laba bersih

c. Return On Equity

Adalah rasio untuk megukur tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan. Dalam pengertian ini, seberapa besar perusahaan memberikan imbal hasil tiap tahunnya per satu mata uang yang diinvestasikan investor ke perusahaan tersebut           

Formula : Laba bersih ÷ modal

551.000.000  ÷ 340.000.000 = 1,62

Kesimpulan : 1,62 itu artinya untuk setiap Rp. 1,- investasi yang ditanamkan di PT ZHR investor mendapatkan tingkat pengembalian sebesar 1,62 .

 

 

  1. RASIO LIKUIDITAS

“Rasio likuiditas” adalah  rasio yang menunjukkan  kemampuan suatu  perusahaan  untuk  memenuhi kewajiban  keuangannya  yang  harus segera  dipenuhi, atau  kemampuan   perusahaan  untuk memenuhi  kewajiban  keuangan pada saat ditagih.

a. Current Rasio

Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya (kurang dari 1 tahunbuku) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.

Formula : aktiva lancar  ÷ kewajiban lancar

120.000.000 ÷ 35.000.000 = 3,4

Kesimpulan : 3,4 itu artinya setiap Rp. 1,- hutang lancar PT. ZHR dijamin oleh 3,4 aktiva lancar, jadi perbandingan aktiva lancar dengan kewajiban lancar 3,4 : 1

b. Quick Ratio

Merupakan rasio yang digunaka untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid.

Formula : aktiva lancar – persediaan ÷ kewajiban lancar

100.000.000 – 20.000.000 ÷ 35.000.000 = 2,2

Kesimpulan : 2,2 itu artinya setiap Rp. 1,- hutang lancar PT. ZHR dijamin oleh 2,2 aktiva lancar tanpa persediaan, jadi perbandingan aktiva lancar dengan kewajiban lancar 2,2 : 1

Rasio keuangan ini sangat bermanfaat bagi anda para direktur,pengusaha, ataupun pihak – pihak yang berkepentingan di antara manfaatnya adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan perusahaan di bidang keuangan
  2. Mengetahui Kinerja Perusahaan
  3. Membantu dalam pengawasan perusahaan
  4. Membantu pimpinan perusahaan dalam pengambilan keputusan
  5. Melihat perkembangan usaha perusahaan selama beberapa waktu.
  6. Mengevaluasi strategi untuk peningkatan profit di periode selanjutnya
  7. Mengevaluasi laporan keuangan
  8. Menetapkan tujuan dari analisa

 

Demikian artikel kali ini. Semoga bermanfaat !

 

 

deadline laporan keuangan