Menetapkan harga bukan perkara mudah. Jika terjadi kesalahan, bisa merugikan bisnis Anda. Oleh karena itu, sebagai pebisnis, Anda harus paham cara menentukan harga jual produk yang benar.

Untuk menetapkan harga produk yang tepat, banyak variabel yang harus diketahui. Sehingga menghitung harga jual produk tidak bisa asal.

Karena jika harganya terlalu rendah, sulit mendapat keuntungan. Sedangkan, jika terlalu tinggi, bisa membuat bisnis sulit bersaing dan kurang menarik minat pembeli.

Apa Itu Harga Jual?

Harga jual adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa. Ada juga yang menyebut, harga jual merupakan jumlah dari nilai yang ditukar konsumen untuk memiliki dan memanfaatkan produk dan jasa tersebut.

Harga dan volume penjualan memiliki korelasi yang erat. Apabila harga naik, maka ada segmen pasar yang tidak mampu membeli barang tersebut. Dampaknya, kondisi ini dapat mengurangi potensi keuntungan atau profit bisnis.

Sedangkan, ketika harga turun malah menyebabkan kerugian. Karena bisa saja harga jual produk lebih rendah dari biaya produksinya. Sehingga ada perbandingan nilai yang tak sepadan atas produk tersebut.

Risiko Menetapkan Harga Jual Rendah

Ketika Anda menetapkan harga yang lebih rendah untuk sebuah produk atau jasa, itu artinya Anda harus memiliki target perjualan yang lebih banyak.

Sebagai pebisnis, Anda harus mampu menghitung berapa pemasukan yang dibutuhkan untuk menutupi semua biaya-biaya produksi.

Jika angka target tidak terpenuhi, siap-siap untuk menanggung risiko kerugian bisnis Anda.

Strategi penetapan harga ini harus dihitung sebaik mungkin. Tujuannnya jelas agar harga jual tersebut memberikan keutungan dan tetap kompetitif dengan produk pesaing Anda.

Keuntungan dan Risiko Menetapkan Harga Jual Tinggi

Pangsa pasar itu beragam tingkatannya, mulai dari kalangan atas, menengah hingga ke bawah.

Ketika Anda ingin menentukan harga jual yang tinggi, maka produk yang Anda hasilkan haruslah sepadan dengan harga yang Anda tawarkan.

Karena konsumen akan berpikir lebih kritis ketika ingin membeli sebuah produk yang mahal. Kebanyakan konsumen akan membandingkan harga dengan kualitas barang.

Semakin mahal produk, kualitasnya semakin terjamin.

Akan tetapi dengan adanya anggapan tersebut, bukan berarti produk murah memiliki kualitas buruk. Banyak ditemui barang dengan harga rendah tapi mengedepankan kualitas.

Menjual barang berbiaya tinggi, Anda membutuhkan lebih sedikit pelanggan, tetapi Anda juga membutuhkan branding yang eksklusif, berkualitas tinggi, dan mahal.

Menjual barang dengan harga tinggi, Anda harus memiliki pangsa pasar yang spesifik. Bisa jadi, Anda hanya butuh sedikit customer untuk meraih keuntungan bisnis.

Namun, untuk menjual produk dengan harga seperti ini, Anda juga perlu memikirkan tentang branding produk Anda.

Tujuan Branding adalah menarik pelanggan baru untuk tertarik dengan produk yang Anda tawarkan.

Sementara itu, menjual barang dengan harga mahal juga ada risikonya. Ketika seseorang masih belum yakin untuk bertransksi dengan Anda, maka mereka akan berpikir lebih panjang sebelum memutuskan membeli produk Anda.

Selain itu, Anda dan tim marketing harus pintar dalam menyampaikan kelebihan-kelebihan produk dan memiliki penawaran yang lebih menarik dibanding merek produk lainnya.

Sehingga untuk menjual barang yang lebih mahal, bisa jadi Anda harus melalui banyak tahapan pendekatan dengan pelanggan Anda.

5 Hal yang Mempengaruhi Penentuan Harga Jual

Dalam menentukan harga jual terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Beberapa teori menyebutkan setidaknya terdapat lima hal penting yang mempengaruhi penentuan harga jual.

Kelima faktor tersebut antara lain, adalah:

  1. Pemintaan konsumen
  2. Selera konsumen
  3. Jumlah pesaing
  4. Harga jual yang ditentukan pesaing
  5. Biaya

Dengan mengetahui kelima hal ini akan mempermudah tahapan Anda dalam menentukan harga jual yang tepat.

Cara Menentukan Harga Jual

Terdapat beberapa metode yang umum digunakan sebagai cara menentukan harga jual produk

Dalam praktiknya, tidak semua bisnis menerapakan cara yang sama dalam menentukan harga jual produk. Namun, terdapat beberapa cara menentukan harga jual yang umum digunakan oleh perusahaan atau bisnis.

Setidaknya, ada tiga metode dalam menghitung harga jual produk.

Untuk lebih detailnya, berikut motede yang sering digunakan dalam menentukan harga jual, antara lain:

1. Cost plus pricing method

Penentuan harga jual dengan metode cost plus pricing menggunakan informasi total biaya sebagai dasar penentuan. Biaya-biaya yang dimaksud di dalam metode ini merupakan biaya-biaya harga pokok untuk memproduksi barang tersebut.

Dalam menghitung cost plus pricing, digunakan rumus:

Harga jual = Biaya total + Margin

2. Mark up pricing method

Mark up pricing banyak digunakan oleh para pedagang. Para pedagang akan menentukan harga jualnya dengan cara menambahkan mark up yang diinginkan pada harga beli produk per satuan.

Persentase yang ditetapkan untuk setiap jenis barang bisa berbeda-beda. Besarnya nilai mark up tergantung dari selera pedagang tersebut.

Dalam menghitung harga jual, menggunakan rumus:

Harga jual = Harga beli + Mark up

3. Penentuan harga oleh produsen

Metode ini umumnya diterapkan pada bisnis ritel. Di mana produk yang dijual oleh ritel tersebut mengikuti standar harga yang sudah ditetapkan oleh produsen.

Hal ini bertujuan agar harga jual produknya seragam di mana produk tersebut dijual. Umumnya kebijakan ini diambil karena ada kepentingan kampanye marketing yang dijalankan oleh produsen.

Karena itu, penetapan harga oleh produsen memegang peranan penting dalam menentukan harga akhir barang.

Dalam menetapkan harga jualnya, produsen dapat berorientasi pada biaya.

Proses penetapan harga dimulai dengan menghitung biaya per unit barang yang dihasilkan, kemudian menambahkan sejumlah mark up tertentu.

Produsen menggunakan rumus yang mereka anggap cocok bagi mereka. Tentunya berdasarkan pengamatan atas produk yang dihasilkannya.

Setiap produk mempunyai pola biaya yang berbeda satu sama lainnya.

Kesimpulan

Kesalahan menentukan harga produk dapat menghancurkan bisnis Anda. Menghadirkan produk yang murah atau mahal hanya sebuah langkah awal dalam menjalankan bisnis. Setelah itu harus dibarengi dengan strategi marketing yang tepat.

Ketika menjual produk lebih murah, Anda dituntut untuk mampu menjual barang dengan volume yang besar. Hal ini guna menutup biaya produksi dan untuk memperoleh keuntungan yang memadai.

Agar produk murah tersebut bisa bersaing, Anda harus menghadirkan produk yang berkualitas yang tak kalah dengan produk kompetitor atau malah lebih baik.

Sedangkan menjual produk yang mahal, dibutuhkan strategi marketing yang lebih kompleks lagi. Anda harus menyajikan produk yang berkualitas dan paham mengenai branding.

Penggemar produk mahal merupakan market yang spesifik. Sehingga Anda harus mampu menemukan market yang Anda bidik tersebut.

Namun, ketika anda sukses menarik mereka, dengan penjualan yang rendah sekalipun, Anda masih berpotensi mendapatkan profit yang cukup besar.