BLOG - ciri-ciri manajer profesional

Seberapa penting Anda harus mengenali ciri-ciri manajer profesional dalam mengelola perusahaan atau bisnis?

Jelas sangat penting dan krusial.

Dalam suatu perusahaan atau organisasi mana pun pastinya terdapat proses manajemen di dalamnya.

Proses manajemen adalah serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang terus menerus di mana manajer terlibat dalam merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengoordinasi dan mengawasi.

Manajer memiliki peran penting dalam pelaksanaan dan pencapaian dari rangkaian tersebut.

Manajer profesional menjadi harapan semua organisasi bisnis sebagai leader yang baik, karena seorang manajer yang profesional bisa membawa kemajuan bagi organisasi bisnis.

Apa Itu Manajer Profesional

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan manajer profesional sebagai seorang pemimpin yang mengemban tugas besar agar organisasi bisa terus seimbang.

Di antara tugas manajer profesional adalah membuat perencanaan kerja, melakukan pengorganisasian, memimpin orang-orang yang ada dalam organisasi, serta melakukan pengendalian agar tidak terjadi penyimpangan dalam organisasi tersebut.

Tugas-tugas di atas dijalankan mengacu pada standar praktik kerja, memperhatikan etika, konsep, dan bahasa yang sama.

Tugas besar yang diemban seorang manager profesional bisa membawa sebuah organisasi menjadi lebih maju dari sebelumnya.

Itulah mengapa, kehadiran sosok manager yang profesional sangat diperlukan dalam organisasi dan kelompok usaha.

Ciri-ciri Manajer Profesional

Berikut adalah ciri-ciri manajer profesional yaitu memiliki kepribadian dan fungsi sebagai:

1. Pemimpin Lambang (Figurehead)

Manajer profesional bertanggung jawab dan menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal.

2. Pemimpin (Leader)

Manajer profesional harus dapat memotivasi, mengaktifkan, serta mengembangkan potensi karyawannya, bertanggung jawab untuk mengisi posisi yang kosong, dan memberikan instruksi-instruksi serta pembagian kerja.

Seorang manager profesional selalu bekerja keras sehingga ia dihormati anggotanya. Dia percaya bahwa dia harus bekerja lebih keras daripada anggotanya untuk memberikan contoh yang baik.

3. Penghubung (Liaison)

Manajer yang profesional harus dapat memelihara dan memperluas jaringannya atau mitra bisnis.

4. Pemantau (Monitor)

Manajer profesional sebagai pusat saraf informasi internal dan eksternal tentang organisasi.

5. Penyebar (Dissiminator)

Manajer profesional bertugas meneruskan informasi yang diterima dari external kepada anggota atau karyawannya agar setiap orang memiliki suhu dan pengetahuan yang sama dalam bekerja.

6. Juru Bicara (Spokesperson)

Manajer profesional juga meneruskan informasi kepada external atau mitra mengenai rencana, tindakan, kebijakan dan hasil organisasi berkaitan dengan pengambilan keputusan demi pencapaian tujuan bisnis.

Seorang manager profesional percaya bahwa karyawan atau anggotanya mampu memberi andil untuk kesuksesan perusahaannya.

Ia akan mengajak anggotanya untuk memberikan masukan-masukan, ide-ide, dan saran-saran untuk pemecahan masalah yang dihadapi di tempat kerja.

Dia juga berkeinginan untuk mendengar, memahami dan menindaklanjuti kritikan dan tuntutan-tuntutan dari anggotanya.

7. Wirausaha (Enterpreneur)

Manajer profesional pandai dalam mencari peluang dan kesempatan yang ia lihat atau hadapi serta memprakarsai “proyek-proyek perbaikan” untuk membuat perubahan.

8. Pengendali Gangguan (Disturbance Handler)

Manajer profesional akan menjadi benteng dalam menghadapi kendala-kendala yang tidak dapat diselesaikan oleh anggotanya.

Namun, sebelumnya Ia akan menghargai hasil pekerjaan karyawannya lalu mengoreksi dengan cara yang profesional.

9. Pengalokasi Sumber Daya (Resource Allocator)

Manajer profesional bertanggung jawab terhadap alokasi segala sumber daya organisasi. Ia dapat memahami potensi dari anggotanya.

10. Perunding (Negotiator)

Manajer profesional harus dapat mewakili organisasinya pada perundingan-perundingan bisnis yang penting dan menyangkut keberlangsungan organisasinya.

Karakteristik yang Dimiliki Oleh Manajer Profesional

Setidaknya ada lima karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang manajer profesional, di antaranya:

1. Berani menantang proses

Seorang manajer profesional yang mana statusnya adalah pemimpin, pasti akan mendapatkan tantangan untuk mencapai tujuan.

Apa pun itu, tantangan pasti akan bersifat menekan.

Tantangan menjadi makanan sehari-hari, sehingga seorang manager profesional harus memutar otak untuk melewati tantangan, serta mengerahkan semua orang-orang di bawahnya melakukan yang terbaik.

Sikap totalitas jadi salah satu kunci untuk melewati tantangan.

2. Membagi wawasan

Seorang manajer profesional tentu memiliki lebih banyak wawasan, apalagi dengan banyaknya pengalaman yang pernah dilalui.

Manajer bisa membagi pandangannya tentang kehidupan organisasi, tentang kepemimpinan, tentang masa depan kelompok yang dia pimpin agar orang-orang di bawahnya memiliki pandangan yang sama dan semangat yang sama untuk mencapai tujuan.

3. Memberikan dukungan pada orang lain

Dukungan berupa kepercayaan agar bawahan mengerjakan sesuatu yang besar menjadi salah satu karakter manajer profesional.

Semua orang dalam organisasi harus dilibatkan dalam proyek besar, agar mereka memiliki rasa memiliki pada organisasi maupun perusahaan. Perasaan ini menjadi kunci utama agar tujuan bisa tercapai.

4. Menjadi penunjuk jalan

Pemimpin selalu berjalan lebih dulu, mereka memberikan contoh bagaimana bersikap, bagaimana bekerja dengan baik, entah itu hanya tindakan sederhana atau tindakan besar.

Hal-hal seperti ini akan menumbuhkan rasa percaya para karyawan atau bawahan pada manajer mereka.

5. Memberikan motivasi

Pemimpin juga menjadi tempat orang-orang dalam organisasi maupun karyawan mengeluhkan pekerjaan mereka, menjadi tempat di mana mereka mencurahkan bahwa proyek yang dijalankan mungkin gagal.

Sebagai pemimpin, mereka harus mendorong dan memberikan semangat bahwa semua akan baik-baik saja.

Contoh Manajer Profesional

Ada tiga contoh manajer profesional yang bisa menempati posisi manajemen piramida:

1. Manajemen lini pertama atau manajemen operasional

Ini adalah tingkatan manajemen paling rendah karena bertugas mengawasi karyawan atau staf non-manajerial dalam proses produksi.

2. Manajemen tingkat menengah

Adalah manajer yang berada satu tingkat di atas manajemen lini pertama. Di mana tugas mereka adalah untuk menghubungkan manajer paling atas dengan manajer paling bawah.

Contoh jabatan dalam posisi ini adalah kepala bagian dan pemimpin proyek.

3. Manajemen puncak atau dikenal sebagai executive officer

Tugas mereka adalah merencanakan strategi dan kegiatan perusahaan. Mereka mengarahkan ke mana perusahaan akan melangkah agar bisa meraup lebih banyak keuntungan.

Contoh posisi ini adalah CEO (Chief Executive Officer).

Perbedaan Utama Antara Pemimpin dan Manajer

Meski posisi antara pemimpin dan manajer bisa dikatakan setara, nyatanya kedua posisi ini memiliki perbedaan yang cukup kontras dalam organisasi.

Dilansir dari Payscale, ada beberapa perbedaan antara pemimpin dan manajer, yaitu:

  • Pemimpin memberikan arahan, inovasi, dan motivasi pada orang-orang yang bekerja di bawah mereka. Sementara manajer mengendalikan bawahan mereka seperti bos, yaitu dengan memberikan tugas dan membatasi mereka dengan aturan yang ada.
  • Pemimpin mengandalkan rasa percaya anggota tim untuk menumbuhkan produktivitas kerja. Sementara manajer menumbuhkan produktivitas dengan memainkan rasa emosi, seperti melakukan pengawasan ketat.
  • Pemimpin bekerja menggunakan sistem operasional dan prosedur perusahaan. Sementara manajer memiliki tujuan lebih tinggi, yaitu mementingkan masa depan perusahaan.
  • Manajer ada untuk memenuhi target, sementara pemimpin ada untuk memberikan motivasi dan inspirasi pada karyawan.
  • Manajer mengatur sistem kerja di perusahaan, sementara pemimpin memimpin bagaimana orang-orang untuk bekerja.

Cara Menjadi Manajer yang Baik dan Profesional

Ada lima hal yang harus dimiliki seorang manajer agar mereka bisa menjadi seorang manajer yang baik dan profesional, caranya adalah dengan memenuhi hal berikut:

  1. Memiliki wawasan luas tentang organisasi atau bidang bisnis yang digeluti
  2. Memiliki kepribadian tangguh dan menjunjung tinggi norma yang berlaku di masyarakat.
  3. Berpengalaman dalam menjalankan bisnis. Pengalaman menjadi guru terbaik, manajer yang memiliki pengalaman mengelola bisnis serupa akan memiliki lebih banyak pengetahuan dan memahami apa yang harus dilakukan ketika bekerja.
  4. Pandai bersosialisasi, kemampuan berbaur dengan semua orang dalam organisasi maupun perusahaan bisa mempererat hubungan. Kondisi ini bisa menjadikan orang-orang yang ada dalam organisasi atau perusahaan merasa memiliki keluarga kedua, sehingga mereka bersemangat dan bertekad bisa mencapai tujuan perusahaan.
  5. Memiliki kemampuan manajerial. Ini adalah pengetahuan utama yang harus dimiliki oleh seorang manager profesional. Ilmu ini bisa didapatkan melalui pendidikan formal dan buku.

Mengapa Manajer Pofesional Perlu Mempelajari Teori Manajemen?

Teori merupakan kumpulan prinsip yang disusun rapi di mana di dalamnya terdapat sebuah konsep yang menjelaskan pengertian-pengertian.

Ada sejumlah alasan mengapa seorang manajer perlu mempelajari teori manajemen, di antaranya:

1. Teori manajemen membantu seorang manajer membuat keputusan

Teori adalah kumpulan asumsi logis yang bisa memprediksi pa yang akan terjadi pada situasi tertentu dalam perusahaan. Pengetahuan ini menjadi acuan seorang manajer, entah dia sudah berpengalaman atau belum.

2. Teori manajemen membantu seorang manajer membentuk pandangan soal organisasi atau perusahaan

Ada banyak manusia dalam satu kelompok organisasi dan perusahaan di mana mereka memiliki tugas dan target berbeda.

Teori dapat membuat seorang manajer tahu apa saja yang terjadi dan mereka sadar apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan meski posisi manajer dan orang dalam organisasi berbeda.

3. Teori manajemen membuat manajer lebih peka terhadap lingkungan usaha

Teori dapat membuat manajer memahami bagaimana lingkungan sosial, ekonomi, politik, dan teknologi berputar di antara perusahaan yang sedang dia pimpin.

4. Teori manajemen adalah sumber ide baru

Dalam kondisi tertentu, seorang manajer bisa mengambil pandangan berbeda dari situasi biasanya dengan teori.

Kesimpulan

Dari semua hal yang telah disebutkan di atas, harus disadari pula bahwa seprofesional apa pun seorang manajer maka ia tetaplah seorang manusia.

Dorongan, keterbukaan, masukan, dan bantuan dari anggotanya sangatlah berarti untuk menjadikannya lebih profesional.

Posisi sebagai manajer tidak akan ada artinya tanpa jiwa leadership yang baik. Jiwa leadership-lah yang menuntun seorang manajer dapat menjadi manajer profesional.

Jadi, bila Anda sekarang masih merintis di bawah, latihlah terus jiwa leadership Anda, lalu bersiaplah naik tingkat untuk menjadi manajer profesional.