positioning produk

Strategi Positioning Produk Untuk Menghadapi Persaingan

Saat memulai bisnis, pelaku usaha seringkali melupakan poin positioning bisnisnya. Positioning membahas bagaimana produk atau jasa yang ditawarkan akan diposisikan dalam benak konsumen, apa yang bisa kita berikan saat konsumen menggunakan produk/jasa anda. Hal yang krusial ini  jika diabaikan akan mengakibatkan runtuhnya usaha anda.

Menurut Al Ries dan Jack Trout : “Positioning is not what you do to a product, but is what you do to the mind of the prospect. That is, you position the product in the mind of the prospect”. Positioning bukanlah apa yang anda lakukan terhadap produk, tapi apa yang anda lakukan terhadap benak konsumen. Yaitu memposisikan produk anda dalam benak konsumen.

Strategi Positioning Produk

Positioning produk yang bagus adalah jika produk tersebut lebih unggul daripada produk lain yang sejenis. Sebuah bisnis dapat menentukan posisinya melalui persepsi pelanggan atas produk yang ditawarkan dan produk pesaing, yang akan menghasilkan peta persepsi. Melalui informasi dari peta persepsi ini, maka berbagai strategi penentuan positioning produk dapat dilakukan berdasarkan:

  1. Atribut produk : Contohnya, saat ini telah banyak ditemukan produk minuman teh dalam kemasan, namun diposisikan sebagai minuman ringan seperti minuman soda. Sehingga minuman teh dalam kemasan (gelas, botol, atau karton) bukanlah minuman yang di minum pada sore hari, namun pada saat melakukan perjalanan.
  2. Manfaat produk : Produk dikaitkan dengan kegunaan tertentu, meskipun pada dasarnya memiliki fungsi yang sama. Contoh, produk obat sakit maag X mengklaim bahwa obatnya dapat menyembuhkan maag dengan lebih cepat dan aman. Sedangkan produk Y juga mengklaim hal serupa, namun dengan penambahan manfaat tertentu. Padahal terdapat kesamaan  kandungan obat yang mereka gunakan.
  3. Harga/kualitas terbaik : Memposisikan produk dengan harga yang lebih terjangkau daripada produk sejenis milik kompetitor
  4. Menurut pemakai : Contohnya produk minuman berenergi yang memposisikan diri bahwa produknya dikonsumsi oleh atlet dan tokoh terkenal. Produk lain yang biasanya menggunakan strategi ini adalah produk kecantikan, obat tradisional, atau makanan. Setiap tokoh/public figure yang dipilih membawa citra tersendiri.
  5. Menurut pesaing : memposisikan diri sebagai yang lebih baik daripada pesaing utamanya. Contohnya obat herbal yang memposisikan dirinya hanya dikonsumsi oleh orang yang pintar. Namun mucul pesaing yang meng-klaim jika orang bejo (beruntung) akan mengkonsumsi herbal tersebut. Konsumen tinggal pilih, mau menjadi pintar atau bejo?
  6. Kategori produk: produk diposisikan sebagai leader dalam suatu kategori produk. Contohnya brownies kukus Amanda. Saat orang mengatakan “brownies”, maka yang ada dipikiran konsumen adalah “brownies Amanda” yang merupakan leader dalam produk brownies kukus.

Setelah menentukan dan memilih target market, langkah selanjutnya adalah menentukan strategi pokok untuk masuk ke dalam persaingan bisnis dan pasar, yaitu:

  • Memposisikan produk anda di pasar dengan merebut mind share konsumen. Ini adalah langkah awal untuk memenangkan positioning produk. Pengusaha harus berpikir bahwa merek harus diposisikan berbeda. Tawarkan produk yang berbeda untuk target anda, karena konsumen memiliki kebutuhan, permintaan, dan keinginan yang berbeda-beda.
  • Strategi diferensiasi produk sebagai langkah strategis untuk membedakan produk anda dengan produk pesaing dalam mind share konsumen.
  • Strategi branding sebagai langkah untuk menahan konsumen agar tetap setia, puas, dan bangga menggunakan produk anda.

Nah inilah mengapa positioning produk begitu penting karena merupakan titik awal untuk menentukan strategi pengembangan merek.  Setelah menentukan posisi, tahap selanjutnya adalah menentukan diferensiasi untuk menciptakan kredibilitas.  Dengan kredibilitas ini  akan semakin memperkuat merek yang dimiliki.

Diolah dari berbagai sumber