pengertian scrum dalam pengembangan software

Dalam mengembangkan software, metode yang umum digunakan adalah agile. Di dalam agile itu sendiri terdapat beberapa pilihan metode, salah satu metode agile yang populer adalah scrum.

Perusahaan-perusahaan teknologi dunia lebih memilih metode scrum sebagai jalur inovasi produk mereka. Kenapa hal ini bisa terjadi dan apa saja kelebihan scrum ini?

Temukan jawabannya di sini.

Apa Itu Scrum?

Scrum merupakan salah satu metode Agile yang saat ini sering digunakan untuk pengembangan produk pada bidang teknologi.

Pada dasarnya scrum diartikan sebagai kerangka kerja pada metode Agile. Kerangka kerja ini digunakan untuk pengembangan produk yang sifatnya kompleks.

Pengembangan produk tersebut juga dapat berubah sesuai dengan kebutuhan customer.

Jenis Project yang Cocok Menggunakan Scrum

Menurut sebuah survei, menyatakan bahwa mayoritas tim menyukai metode scrum karena metode ini dapat mengolah sebuah program yang kompleks menjadi lebih sederhana dan jauh lebih mudah untuk dieksekusi.

Perusahaan sekelas Microsoft, Google, Amazon, dan Adobe juga sudah menggunakan scrum untuk menjalankan projectnya.

Dalam metode scrum, nantinya akan ada sistem kolaborasi antara developer dengan customernya.

Selama proyek pengembangan berjalan, calon pengguna dan juga customer akan terlibat, seperti memberikan koreksian atau feedback.

Oleh sebab itu, dengan adanya proses seperti ini, maka metode scrum dapat dikatakan memiliki sifat iteratif.

Apa yang dimaksud dengan iteratif dalam pengembangan proyek ini?

Iteratif yang dimaksud adalah customer atau calon pelanggan dapat melakukan testing terlebih dahulu.

Setelah customer ini memberikan feedback, maka developer akan menyesuaikan dan memperbarui proyek sesuai dengan feedback customer tadi.

Scrum sendiri sering digunakan pada project yang bersifat software.

Namun, dalam realitasnya jangkauan penerapannya tidak hanya sebatas itu. Proyek-proyek seperti mobil, produk kecantikan, atau bahkan untuk sebuah event juga dapat menggunakan metode scrum ini.

Ketika menggunakan kerangka kerja ini, Anda dapat menjalankan project dengan lebih mudah, produktif, dan kreatif.

Sehingga dengan adanya penerapan scrum ini, akan membantu Anda menghasilkan produk yang lebih cepat dan berkualitas.

Siapa Saja yang Terlibat pada Proses Scrum?

Pada metode scrum terdapat pembagian peran yang wajib Anda ketahui. Berikut pembagian peran yang terdapat pada scrum.

1. Product Owner

Product owner atau pemilik produk merupakan orang yang berperan untuk menentukan dan memaksimalkan nilai bisnis dari produk yang dikembangkan.

Tidak hanya itu, product owner juga harus memastikan list fitur produk yang dibutuhkan agar hasil produknya sesuai dengan kebutuhan customer.

2. Scrum Master

Scrum master berperan sebagai orang yang memfasilitasi dan memastikan tim sudah memahami betul proses scrum.

Selain itu, scrum master akan berkoordinasi dengan product owner guna:

  • Memaksimalkan ROI (Return on investment)
  • Meningkatkan hasil produk yang sudah dibuat
  • Menangani dan mengelola hambatan yang ada secara umum pada proses scrum

Pada keadaan darurat, scrum master juga berperan sebagai fasilitator untuk menyelesaikan konflik yang terjadi dalam tim.

Dan satu hal yang tidak kalah penting, scrum master juga dapat memberikan bimbingan dan fasilitas pelatihan untuk meningkatkan skill yang diperlukan dalam project.

3. Development Team

Development team merupakan sekumpulan orang yang memiliki skill tertentu untuk menjalankan project.

Namun, bukan berarti orang-orang yang berada di development team ini hanya seorang developer dan programmer saja.

Pada kenyataannya, development team berisikan orang-orang yang memiliki skill untuk mendukung produk, seperti designer, writer, hingga programmer.

Walaupun memiliki bagian masing-masing, mereka tetap bekerja secara team dan saling berkoordinasi satu sama lain. Bukan bekerja secara individu.

Keuntungan Menggunakan Metode Scrum

Dalam pengembangan proyek atau software, apakah ada keuntungannya ketika menggunakan atau tidak menggunakan metode scrum?

Seperti yang sudah disinggung di awal, perusahaan seperti Microsoft, Amazon, dan Adobe saja menggunakan scrum. Tentunya metode ini fit dengan kebutuhan mereka.

Jadi, jelas metode ini memiliki kelebihan tersendiri dibanding beberapa metode agile lainnya.

Nah, berikut ini merupakan beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan ketika menggunakan metode scrum pada bisnis Anda, antara lain:

1. Meningkatkan Kualitas Produk

Seperti yang sudah Anda ketahui bahwa scrum memiliki proses pengerjaan yang dibagi menjadi beberapa proses kecil.

Dan setiap proses tersebut dilakukan pengujian agar menghasilkan produk yang lebih berkualitas.

2. Mengakselerasi Proses Development

Dengan menggunakan metode scrum, biasanya pengerjaan project dapat lebih cepat selesai.

Terbukti dari beberapa data menunjukkan bahwa 60% project scrum dapat diselesaikan kurang dari 10 minggu.

Beberapa expert juga mengatakan bahwa dengan menggunakan metode scrum dapat mempercepat setidaknya 30-40% proses launching daripada menggunakan metode tradisional.

Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Karena jika menggunakan metode scrum, tim selalu memulai proses pengerjaan dengan konsep yang terencana dengan baik.

Waktu pengerjaannya pun juga sudah ditentukan setepat mungkin berdasarkan kebutuhan proyek.

Sehingga memungkinkan proses pengerjaan menjadi lebih cepat dan akan meminimalkan waktu pengerjaan.

3. Meningkatkan ROI (Return on investment)

Mengapa project yang dikerjakan menggunakan metode scrum dapat meningkatkan ROI?

Peningkatan ROI dapat terjadi karena pembuatan produk sudah diatur dan diprioritaskan berdasarkan kebutuhan customer.

Oleh sebab itu, memungkinkan produk bisa dirilis lebih cepat dan produk juga sudah dilengkapi dengan fitur-fitur yang dibutuhkan customer.

Peluncuran produk yang lebih cepat dan fitur-fiturnya juga lengkap akan meningkatkan keuntungan bisnis.

Bayangkan jika peluncuran produk lebih lama dan penanaman fitur masih seadanya, tentunya hal ini akan memperberat cost bisnis.

Semakin lama waktu pengerjaan proyek, maka biaya akan membengkak.

Berbeda jika Anda menggunakan metode scrum dalam pengembangan produk atau proyek.

Pengerjaan project menggunakan scrum pastinya akan selesai lebih cepat dari yang sudah ditargetkan. Sehingga apabila ada revisi dapat diproses lebih cepat dan dapat meminimalkan waktu dan biaya.

4. Pelanggan Menjadi Lebih Puas

Tim scrum selalu memiliki komitmen untuk menciptakan produk yang sangat memuaskan.

Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal, yaitu:

  • Pelanggan atau mitra terlibat langsung untuk memberikan masukan dan koreksi selama proses scrum
  • Sebelum menciptakan produk, product owner mencari tahu apa saja yang dibutuhkan pelanggan
  • Pelanggan dapat meninjau progres pengerjaan produk, sehingga produk dapat diterima dengan baik
  • Jika ada permintaan atau komplain dapat diatasi dengan cepat sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan

5. Meminimalkan Resiko Kegagalan Proyek

Mengerjakan project dengan metode scrum akan memaksa tim untuk menemui kegagalan lebih cepat. Hal ini akan sering terjadi di awal-awal pengerjaan proyek.

Namun, adanya hal ini memunculkan sisi positifnya: Anda akan melakukan perbaikan lebih cepat juga.

Bayangkan jika kegagalan hanya terjadi menjelang peluncuran produk, tentunya hal ini akan merugikan karena memberatkan biaya dan pelanggan pun menjadi kecewa.

Dengan menemukan kegagalan lebih cepat, produk yang akan rilis tentunya akan lebih handal dan memuaskan karena perbaikan dan penyempurnaan sudah dilakukan jauh-jauh hari.

Kesimpulan

Metode scrum sendiri merupakan kerangka kerja yang digunakan untuk menjalankan project kompleks, baik itu software development, event, atau kegiatan sehari-hari.

Dengan menggunakan metode ini, project akan lebih cepat dan mudah untuk diselesaikan secara tepat waktu.

Selain itu, hasil produk bisa dilakukan review terlebih dahulu sehingga dapat meminimalkan kegagalan.

Jadi, apakah Anda sudah siap untuk menerapkan metode scrum pada bisnis Anda?