pentingnya mengenal manajemen bisnis

Dalam menjalankan sebuah bisnis pasti pernah mengalami beberapa masalah terkait proses pemasaran, produksi, maupun penjualan.

Di mana masalah-masalah yang timbul tersebut biasanya terjadi karena manajemen bisnis yang buruk.

Manajemen yang buruk dapat mengakibatkan bisnis yang dijalankan menjadi kacau bahkan tak jarang dapat menyebabkan kerugian.

Sebagai pelaku bisnis, Anda dituntut untuk memahami dan mengerti akan pentingnya mengenal serta menerapkan manajemen dalam bisnis.

Hal ini merupakan upaya agar tidak terjadi hal buruk pada bisnis yang Anda jalankan.

Sehingga Anda dapat menemukan sebuah solusi dari permasalahan secara efektif dan efisien serta terhindar dari masalah serius seperti kerugian.

Apa Itu Manajemen Bisnis?

Daftar Isi

Pengertian manajemen bisnis adalah mengelola dan mengoordinasikan seluruh aktivitas dalam perusahaan. Umumnya mencakup sumber daya manusia, bahan baku, dana, peralatan, hingga kegiatan pemasaran.

Manajemen berupaya untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditentukan dalam sebuah bisnis. Oleh karena itu, manajemen bisnis yang baik harus efektif dan efisien.

Manfaat Manajemen Bisnis

Penerapan manajemen dalam bisnis dapat memberikan berbagai manfaat.

Berikut ini 8 (delapan) manfaat utama yang akan Anda rasakan setelah mengenal dan mengaplikasikan manajemen dalam bisnis, di antaranya:

1. Membantu dalam menyusun strategi bisnis

Strategi bisnis ini penting untuk menjalankan bisnis ke depannya. Di mana hal ini berguna untuk mengatasi atau meminimalisir terjadinya permasalahan-permasalahan yang terjadi.

Sebagai contoh, menyusun strategi untuk melakukan pemasaran barang atau jasa dengan baik.

Dengan hal tersebut maka pelaku bisnis dapat menemukan sebuah solusi dari masalah tersebut dan cara pencegahan agar bisnis yang dijalankan tidak mengalami kemunduran atau kerugian karena dampak dari strategi yang kurang tepat.

2. Membantu dalam mengalokasikan sumber daya dan waktu

Manajemen memang sering terkait bagaimana mengatur berbagai hal seperti mengatur sumber daya dan waktu.

Untuk itu ketika seorang pelaku bisnis memiliki manajemen bisnis yang baik maka juga akan membawa dampak pada cara alokasi sumber daya dan waktu dengan baik pula.

Sehingga kegiatan-kegiatan bisnis yang akan dijalankan ataupun yang telah direncanakan dapat berjalan efektif dan efisien.

3. Membantu menciptakan perilaku bisnis positif

Dalam hal menciptakan perilaku bisnis yang positif karena dampak dari manajemen bisnis yang baik ini memiliki beberapa dampak, seperti misalnya:

  • Membantu dalam mengintegrasikan perilaku pelaku bisnis pada suatu organisasi atau kelompok
  • Mendorong pelaku bisnis untuk berpikir pada masa depan
  • Menjadikan pelaku bisnis menjadi kooperatif
  • Meningkatkan kedisiplinan dan formalitas pada manajemen bisnis

Maka tidak heran jika manajemen bisnis ini memiliki dampak yang besar untuk kesuksesan bisnis yang dijalankan.

4. Membantu meningkatkan kesadaran tentang adanya ancaman

Sebagai pelaku bisnis harus mampu berpikir banyak hal termasuk ancaman atau risiko yang akan dihadapi dan solusi yang akan dijalankan.

Di mana untuk mengatasi hal tersebut dapat dengan cara menerapkan manajemen bisnis dengan baik.

Sehingga ketika adanya ancaman-ancaman terhadap bisnis yang dijalankan maka pelaku bisnis tidak perlu khawatir karena telah menyiapkan solusi atau rencana lain.

5. Membantu meningkatkan kinerja dalam berbisnis

Salah satu manfaat dari manajemen bisnis adalah membantu meningkatkan kinerja dalam berbisnis.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, manajemen bisnis mampu memberikan berbagai dampak positif sehingga secara langsung akan mampu meningkatkan kinerja dalam berbisnis.

Dengan kondisi tersebut maka juga akan membantu mengembangkan bisnis yang dijalankan untuk mencapai kesuksesan.

6. Membantu dalam menyusun target kerja

Selain dapat membantu dalam menyusun strategi bisnis, manajemen bisnis juga dapat membantu dalam menyusun target kerja.

Maksud dari target kerja ini berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang akan dijalankan beserta prioritas kegiatan bisnis.

Sehingga ketika pelaku bisnis menerapkan atau memiliki manajemen bisnis dengan baik, maka segala proses atau kegiatan yang ada akan terselesaikan dengan tepat waktu dan sesuai dengan target.

7. Membantu dalam mempertahankan bisnis

Manajemen bisnis yang baik secara langsung akan mampu mempertahankan bisnis.

Seperti yang kita ketahui, saat ini dunia bisnis memiliki persaingan ketat yang membuat pelaku bisnis perlu melakukan strategi khusus untuk mengatasi hal tersebut.

Salah satu cara untuk mempertahankan bisnis dapat dengan menerapkan atau memiliki manajemen bisnis yang baik.

8. Membantu dalam menarik perhatian konsumen

Konsumen bukan hanya dapat tertarik dengan kualitas barang atau jasa yang ditawarkan tetapi juga dapat tertarik karena manajemen bisnis yang baik.

Hal tersebut dikarenakan konsumen juga mampu merasakan baik tidaknya manajemen pada suatu bisnis.

Mengingat ketika suatu bisnis memiliki manajemen yang baik akan berdampak juga dengan strategi yang dijalankan, seperti misalnya pemasaran.

Pada saat melakukan pemasaran maka pelaku bisnis akan berkaitan dengan konsumen.

Jika mampu memberikan pelayanan atau melakukan pemasaran dengan baik maka hal ini dapat menarik perhatian konsumen untuk membeli atau menggunakan produk yang ditawarkan.

Tujuan Manajemen Bisnis

Peran manajemen dalam membantu mengelola bisnis sangatlah penting. Hal ini karena kemajuan bisnis yang Anda jalankan bergantung pada kinerja dari manajemen yang menangani setiap pekerjaan di perusahaan Anda.

Maka dari itu, penting sekali untuk memahami tujuan manajemen dalam bisnis sehingga mampu melaksanakan setiap tugas dengan baik dan sesuai agar dapat mencapai target perusahaan.

Berikut ini 10 tujuan manajemen bisnis, yaitu:

1. Memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara efektif

Tujuan utama mendirikan bisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan.

Sehingga, untuk mencapai tujuan tersebut maka mengatur penggunaan sumber daya yang tersedia secara efisien menjadi salah satu syarat utamanya.

2. Memastikan pengembangan dan pertumbuhan bisnis

Tujuan lain dari manajemen adalah mendukung perkembangan dan pertumbuhan bisnis menuju arah yang positif.

Manajemen perlu memastikan bahwa perencanaan dan eksekusi yang dilakukan tepat sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan.

Tidak hanya bertanggung jawab dalam mengatur dan mengelola bisnis untuk memperoleh keuntungan semata, namun manajemen juga dituntut untuk mampu memberikan rasa aman bagi karyawan dalam suatu perusahaan.

Rasa aman ini dapat membantu memotivasi karyawan untuk memberikan kinerja terbaik di departemennya masing-masing.

3. Menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas

Kualitas produk atau jasa yang diberikan perusahaan berpengaruh signifikan pada loyalitas konsumen.

Perusahaan yang menyediakan produk dan jasa terbaik dan dapat memenuhi harapan konsumen, akan memiliki reputasi yang gemilang di mata konsumen.

Oleh karena itu, salah satu tujuan manajemen adalah untuk memastikan bahwa produk dan jasa yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi sehingga mampu memperoleh kepercayaan konsumen dan membangun reputasi bisnis.

4. Mengatur ketersediaan stok barang dan jasa perusahaan

Perusahaan yang mengutamakan kepuasan konsumen akan melakukan segala hal untuk memastikan bahwa seluruh produk terbaik yang mereka hasilkan selalu tersedia sepanjang waktu.

Oleh karena itu, tujuan manajemen yang tak kalah penting adalah untuk memastikan ketersediaan pasokan atau jumlah barang yang mereka miliki dalam kondisi stabil sehingga mampu memenuhi kebutuhan konsumen kapanpun.

5. Meningkatkan kedisplinan di tempat kerja

Tujuan dari manajemen bisnis yang cukup vital adalah untuk menegakkan kedisiplinan di tempat kerja dan melakukan apa pun yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja karyawan.

Sehingga dengan adanya menajamen bisnis ini, tugas atau pekerjaan mereka dapat dilakukan secara efisien.

6. Menemukan kandidat terbaik untuk posisi tertentu

Menemukan kandidat yang tepat dan menugaskannya untuk menempati posisi tertentu sesuai dengan kualifikasi yang dimiliki, ternyata mampu memberikan dampak positif pada kemajuan bisnis Anda.

Hal ini bisa didapatkan dengan menerapkan manajemen yang tepat dalam departemen sumber daya manusia (human resources management) pada perusahaan Anda.

Manajemen perlu menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan kompensasi yang sebanding untuk memikat talenta terbaik agar dapat bergabung dengan perusahaan Anda.

Ketika lingkungan kerja yang tersedia sudah tepat, maka tak hanya jumlah para profesional berbakat yang akan meningkat untuk bergabung dengan perusahaan Anda.

Selain itu, mereka pun akan menunjukkan kinerja terbaik ketika sudah bekerja dan menempati posisinya.

7. Membantu menyusun rencana di masa yang akan datang

Setiap manajemen perlu memahami bahwa selalu ada kesempatan untuk memperbaiki hal-hal yang sudah terjadi.

Hal ini dapat membantu dalam menyusun rencana yang harus dilaksanakan di masa depan agar dapat mencapai hasil yang jauh lebih baik.

8. Meminimalisasi terjadinya risiko

Mampu memprediksi masa depan secara akurat adalah suatu hal yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh manajemen.

Namun, melalui penelitian dan pengalaman bertahun-tahun, suatu manajemen dapat memberikan petunjuk dan prakiraan yang bermanfaat untuk mengantisipasi risiko tertentu yang mungkin terjadi pada bisnis.

9. Melakukan koordinasi

Salah satu tujuan utama yang krusial dari manajemen adalah untuk memastikan koordinasi, menjalin komunikasi dan interaksi yang tepat antar departemen dan karyawan dalam suatu perusahaan.

10. Membantu penelitian, pengembangan, dan pertumbuhan bisnis

Suatu perusahaan selalu ingin lebih unggul daripada kompetitor dan menjadi yang terdepan.

Untuk merealisasikan hal tersebut dapat terjadi maka manajemen perlu turun tangan dalam melakukan penelitian dan pengembangan demi mencapai pertumbuhan bisnis ke arah yang positif dan menjadi yang terbaik di bidangnya.

Prinsip Dasar Manajemen Bisnis

Untuk mengetahui apa saja yang menjadi prinsip dasar dalam manajemen usaha, terdapat satu pandangan dari seorang ahli, yakni Henry Fayol.

Henri Fayol mengemukakan 14 prinsip berikut ini sebagai prinsip umum manajemen:

1. Division of Work (Pembagian Kerja)

Setiap karyawan disarankan hanya mengerjakan satu tugas sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Mengapa demikian?

Karena dengan fokus menyelesaikan satu tugas, ternyata mampu meningkatkan produktivitas karyawan dan kinerjanya pun menjadi jauh lebih efisien dengan kemampuan yang lebih terampil.

2. Authority and Responsibility (Wewenang dan Tanggung Jawab)

Prinsip berikutnya adalah wewenang dan tanggung jawab, yaitu seorang manajer atau yang memegang kendali dalam manajemen sebuah bisnis memiliki wewenang untuk memberi perintah dan rasa tanggung jawab dalam mengatur kinerja karyawan dalam departemen yang dipimpinnya.

3. Discipline (Disiplin)

Selanjutnya adalah disiplin. Prinsip manajemen ini mengacu pada setiap karyawan dalam perusahaan harus mengikuti aturan yang berlaku.

4. Unity of Command

Fayol menuliskan bahwa “seorang karyawan harus menerima perintah dari satu supervisor atau satu manajer saja.”

Apabila seorang karyawan menerima banyak arahan dari atasan yang berbeda-beda, maka otoritas, kedisiplinan, ketertiban, dan stabilitas dalam perusahaan akan terancam.

5. Unity of Direction

Tim yang bekerja dengan tujuan yang sama harus terkoordinasi dan terpusat hanya pada satu arahan kerja yang diberlakukan oleh satu manajer saja.

6. Subordination of Individual Interest (Kepentingan Bersama Di Atas Kepentingan Individu)

Semua orang yang bekerja di suatu perusahaan harus mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi, termasuk manajer dan para pimpinan perusahaan.

7. Remuneration (Remunerasi)

Remunerasi merupakan imbalan yang diterima oleh karyawan sesuai dengan kesepakatan kerja yang telah dilakukan.

Oleh karena itu, remunerasi yang diterima oleh seluruh karyawan di perusahaan harus adil sehingga mampu memaksimalkan kinerja mereka dan memberikan hasil yang signifikan bagi perusahaan.

8. Centralization (Sentralisasi)

Sentralisasi memiliki makna yaitu seluruh wewenang terpusat di tingkat teratas dalam struktur organisasi perusahaan.

Dengan kata lain, sentralisasi adalah situasi di mana otoritas pengambilan keputusan sebagian besar berada di tangan pimpinan tertinggi perusahaan.

9. Scalar Chain

Karyawan harus mengetahui posisi mereka dalam hierarki di perusahaan.

Fayol menyarankan bagan organisasi sebagai cara bagi karyawan untuk melihat struktur organisasi dalam perusahaan dengan jelas.

10. Order (Tatanan)

Fayol menulis bahwa, “Orang yang tepat di tempat yang tepat” yang menunjukkan tatanan sosial dalam sebuah perusahaan.

11. Equity (Kesetaraan)

Prinsip ini menekankan bahwa seorang manajer harus memberikan perlakuan yang adil, tidak memihak, dan tidak diskriminatif atau membeda-bedakan karyawan.

Kesetaraan sangat penting untuk menciptakan dan memelihara hubungan baik antara manajer dan seluruh karyawan.

12. Stability of Tenure Personnel (Stabilitas Kepemilikan Personil)

Sebisa mungkin suatu perusahaan harus menghindari pergantian staf atau perubahan posisi yang terlalu sering. Ini merupakan upaya untuk meningkatkan efisiensi perusahaan.

Maka perlu tindakan dari manajemen untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawan.

13. Initiative (Inisiatif)

Seluruh karyawan harus didukung untuk mengambil inisiatif dalam setiap pekerjaan yang mereka lakukan.

Fayol berpesan agar manajemen memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk mengemukakan ide, seperti metode kerja yang baru.

Hal ini bertujuan agar dapat membantu dalam meningkatkan kepercayaan dan menciptakan suasana kerja yang lebih menyenangkan.

14. Esprit de Corps

Manajemen perusahaan harus berusaha untuk memantik semangat dan menyatukan tim.

Prinsip ini menekankan perlunya kerja sama tim dan pentingnya komunikasi dalam memperolehnya sebab persatuan adalah fondasi dan kekuatan utama dalam membangun perusahaan.

Fungsi Manajemen Bisnis

Secara umum, terdapat 5 (lima) fungsi utama dalam manajemen bisnis, yaitu:

1. Planning (Perencanaan)

Perencanaan berorientasi pada masa depan dan menentukan ke mana arah perusahaan.

Perencanaan merupakan proses yang bersifat berkelanjutan, mulai dari memutuskan suatu program atau agenda yang sistematis dan terorganisir berdasarkan prediksi mengenai tren yang sedang dan akan terjadi, diikuti dengan upaya-upaya untuk mengimplementasikannya, hingga akhirnya dapat mengukur hasil akhir dari pelaksanaan rencana tersebut.

Program perencanaan yang efektif menggabungkan faktor eksternal dan internal.

Faktor eksternal meliputi sumber daya baik modal maupun material, tren ekonomi umum menyangkut suku bunga dan inflasi, kemajuan teknologi yang dinamis, peraturan pemerintah, dan lain sebagainya.

Faktor internal yang mempengaruhi perencanaan adalah peluang pertumbuhan bisnis, perubahan pola tenaga kerja, struktur organisasi yang lebih kompleks, desentralisasi, dan lain sebagainya.

2. Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian memerlukan struktur kekuasaan atau wewenang yang memiliki arah yang tepat sehingga dapat memudahkan pembagian tugas.

Selain itu, fungsi ini juga menghubungkan dan mengoordinasikan seluruh departemen secara teratur.

Menurut Henry Fayol, โ€œUntuk mengatur bisnis maka perlu menyediakan segala sesuatu yang berguna atau berfungsi, yaitu bahan baku, peralatan, modal, dan sumber daya manusia.โ€

Dengan demikian, maka fungsi pengorganisasian juga mencakup kegiatan yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan, menugaskan kegiatan ini kepada karyawan yang tepat, dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini secara terkoordinasi dan kohesif.

3. Staffing (Kepegawaian)

Staffing adalah fungsi mempekerjakan dan mempertahankan karyawan yang sesuai untuk perusahaan baik di tingkat manajerial maupun non-manajerial.

Dalam pelaksanaannya melibatkan proses perekrutan, pelatihan, pengembangan, kompensasi, dan evaluasi karyawan hingga mempertahankan tenaga kerja dengan memberikan insentif dan motivasi yang tepat.

Karena unsur manusia merupakan faktor yang paling vital dalam proses manajemen, maka penting untuk merekrut karyawan yang tepat.

Fungsi ini bahkan lebih penting lagi karena orang yang berbeda dalam kecerdasan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman, kondisi fisik, usia, dan sikap mereka, akan menciptakan hasil akhir yang juga berbeda.

Oleh karena itu, tak hanya memahami kompetensi teknis dan operasional dari karyawan saja, namun manajemen juga harus mengerti tentang kondisi sosiologis dan psikologis dari seluruh tenaga kerja dalam perusahaan.

4. Directing (Pengarahan)

Fungsi pengarahan berkaitan dengan kepemimpinan, komunikasi, motivasi, dan pengawasan agar para karyawan melakukan kegiatannya dengan cara yang seefisien mungkin, untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

  • Unsur kepemimpinan menyangkut instruksi dan juga sikap membimbing karyawan tentang prosedur dan metode yang harus dilaksanakan.
  • Komunikasi harus terbuka dan bersifat dua arah sehingga informasi dapat disampaikan kepada karyawan dan juga menerima umpan balik dari mereka.
  • Motivasi sangat penting karena orang yang memiliki motivasi tinggi, menunjukkan kinerja yang sangat baik
  • Mengawasi kinerja karyawan akan menghasilkan laporan yang berkelanjutan serta meyakinkan pimpinan bahwa arahan sedang dilakukan dengan benar.

5. Controlling (Pengendalian)

Fungsi pengendalian terdiri dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada kejadian yang menyimpang dari rencana yang telah disusun sebelumnya.

Kegiatannya sendiri terdiri dari menetapkan standar kinerja, mengukur kinerja dan membandingkannya dengan standar yang ditetapkan, dan mengambil tindakan korektif bila diperlukan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Jenis dan Contoh Manajemen dalam Bisnis

Berikut ini adalah beberapa departemen bisnis yang melibatkan manajemen di dalamnya:

1. Manajemen keuangan

Jenis manajemen bisnis ini melibatkan perencanaan, pengarahan, dan koordinasi dengan akuntansi, investasi, perbankan, asuransi, sekuritas, dan aktivitas keuangan bisnis lainnya.

Tiga elemen kunci dari manajemen keuangan adalah perencanaan keuangan, pengendalian keuangan, dan pengambilan keputusan keuangan.

2. Manajemen pemasaran

Manajemen pemasaran berfokus pada penerapan teknik praktis pemasaran dan pengelolaan sumber daya serta aktivitas pemasaran perusahaan.

Empat bidang utama manajemen pemasaran adalah analisis perusahaan, analisis relasi atau kolega bisnis, analisis pesaing, dan analisis konsumen. Manajemen pemasaran juga mencakup manajemen merek, strategi pemasaran, dan penetapan harga.

Untuk memaksimalkan laba atas investasi, penting untuk mengembangkan branding dan menjalankan taktik pemasaran berdasarkan analisis yang cermat, tepat, dan akurat terhadap semua aspek bisnis Anda.

Ruang lingkup manajemen pemasaran bisnis tergantung pada ukuran industri bisnis.

Manajemen pemasaran yang efektif menggunakan sumber daya perusahaan untuk meningkatkan basis konsumen, meningkatkan citra di mata konsumen sehingga dapat memperoleh umpan balik, hingga mampu menambah nilai atau โ€œvalueโ€ perusahaan.

3. Manajemen penjualan

Manajemen penjualan menekankan pada pengawasan dan memimpin tim penjualan.

Sebagai upaya dalam manajemen penjualan, Anda perlu mendorong tim penjualan Anda untuk menjalin hubungan yang kuat dengan calon konsumen hingga mampu mengubahnya menjadi konsumen.

Manajemen penjualan sering kali bergandengan tangan dengan manajemen pemasaran.

4. Manajemen sumber daya manusia

Manajemen sumber daya manusia (SDM) berfokus pada perekrutan dan pengelolaan karyawan perusahaan.

Beberapa aspek yang termasuk di dalam manajemen ini antara lain kompensasi, perekrutan, keselamatan dan kesehatan, tunjangan, dan aspek lain dari administrasi karyawan.

5. Manajemen produksi

Manajemen bisnis pada departemen produksi melibatkan pengambilan keputusan dalam pembuatan produk atau jasa. Jenis manajemen bisnis ini adalah mengubah bahan baku menjadi produk atau jasa jadi.

Salah satu fokus utama manajemen produksi adalah memastikan bahwa produksi berjalan dengan efisien, dan ini termasuk kontrol terhadap ketersediaan barang hingga pelatihan karyawan.

Fokus utama lain dari tim manajemen produksi bisnis adalah penelitian dan pengembangan (R&D) produk.

Kesimpulan

Sebagai upaya dalam membangun sebuah perusahaan, manajemen bisnis merupakan salah satu yang harus dipersiapkan secara matang.

Manajemen bisnis sendiri menjadi faktor penentu dan kunci kesuksesan sebuah perusahaan.

Ada berbagai macam manfaat dan tujuan dari manajemen bisnis yang bisa dirasakan setelah menerapkannya.

Dalam pelaksanaannya pun tidak bisa asal-asalan, karena terdapat 14 prinsip dasar yang perlu diperhatikan.

Manajemen bisnis ini memiliki 5 fungsi utama yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, kepegawaian, pengarahan, dan pengawasan yang dapat membantu tercapainya tujuan bisnis Anda.

Ada berbagai jenis dan contoh manajemen bisnis yang umum diterapkan, namun secara garis besar terdapat 5 jenis manajemen bisnis yang harus ada dalam perusahaan yang sedang berjalan yaitu:

  • Manajemen keuangan
  • Manajemen pemasaran
  • Manajemen penjualan
  • Manajemen sumber daya manusia
  • Manajemen produksi

Sehingga menjadi sebuah keharusan bagi pelaku bisnis dalam memahami akan pentingnya mengenal manajemen bisnis dan menerapkannya dengan baik.

Semoga bermanfaat.