mengikuti peraturan

Mengikuti Peraturan atau Membuat Peraturan Untuk Kesuksesan Anda?

 

Bagi sebagian besar karyawan, mengikuti peraturan perusahaan yang sudah ada terasa sangat membebankan. Sebagiannya lagi, merasa perlu mengikuti peraturan untuk mencapai kesuksesan karir mereka. Peraturan perusahaan dibuat sesuai dengan tujuan atau framework dari usaha yang sedang mereka jalankan. Meskipun demikian seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya, tidak semua karyawan dapat mengikuti peraturan yang ada di tempat mereka bekerja. Hal ini lah yang menjadi salah satu kenapa banyak karyawan keluar masuk suatu perusahaan.

Bagi perusahaan dan karyawan, keadaan ini jelas tidak baik. Perusahaan yang memiliki frekuensi keadaan turn over ini jelas membuat roda usaha yang dijalankannya tidak sempurna. Di lain pihak, bagi karyawan yang sering keluar masuk perusahaan tentunya akan merusak resume atau CV mereka. Dengan memiliki riwayat pekerjaan yang singkat, seorang pencari kerja akan kesulitan mendapatkan pekerjaan karena akan dicurigai oleh perusahaan tempat ia melamar dan juga akan merusak perjalanan karir mereka. Lalu adakah solusi untuk masalah ini ?

Mengikuti Peraturan atau Membuat Peraturan?

Secara sederhana ada dua solusi yang dapat dilakukan seorang karyawan dari permasalahan ini yaitu, taat dan mengikuti peraturan perusahaan yang ada atau membuat peraturan sendiri dengan membangun usaha atau bisnis mereka sendiri. Solusi yang pertama, sangat cocok untuk karyawan yang memiliki karakter career builder. Bagi mereka, mengikuti peraturan perusahaan adalah sebuah keniscayaan untuk kelangsungan karir mereka di perusahaan tersebut. Terlebih jika perusahaannya adalah perusahaan besar. Menjadi petinggi atau menduduki posisi manajerial yang tinggi dari sebuah perusahaan besar akan meningkatkan prestige mereka. Tentunya ini akan sangat berpengaruh dalam perjalanan karir mereka. Dengan mengikuti peraturan, mereka bukannya tidak mau keluar dari zona nyaman mereka. Justru mereka merelakan zona nyaman mereka dengan taat pada peraturan yang ada untuk meningkatkan skill dan kemampuan mereka di perusahaan tersebut untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi. Namun dengan mengikuti peraturan perusahaan terus menerus, mereka akan terkungkung dengan ide dan gagasan yang itu-itu saja.

Kemudian untuk solusi yang kedua yaitu membuat peraturan sendiri dengan mendirikan usaha sendiri, solusi ini sangat cocok untuk karyawan yang berjiwa entrepreneur. Seorang karyawan yang berjiwa entrepreneur akan merasa tidak nyaman dengan peraturan perusahaan yang mengekang. Mereka lebih memilih keluar dari perusahaan, daripada terkungkung di dalamnya. Dengan konsep dan pengetahuan bisnis yang mumpuni, mereka dapat mendirikan bisnis atau usaha dan kemudian membuat peraturannya sendiri untuk bisnis atau usahanya. Tentunya disini ia memiliki kebebasan untuk menjalankan usahanya tersebut dengan gaya, ide dan gagasan yang dimilikinya. Dengan membuat usaha sendiri, mereka pun akan melewati sebuah jalan pintas kesuksesan karir dengan menduduki jabatan tertinggi di perusahaan yang dimilikinya. Hal ini pun juga akan meningkatkan prestige yang mereka miliki. Namun, untuk mencapai kondisi tersebut, karyawan yang berjiwa entrepreneur tersebut harus melewati fase jatuh bangun dalam menjalankan usaha. Tidak mudah melewati fase ini. Tetapi jika ia berhasil melewatinya, maka dipastikan ia adalah contoh entrepreneur yang sukses.

Dari dua solusi di atas, dapat disimpulkan bahwa jalan menuju kesuksesan sebuah karir tidaklah mudah. Mengikuti peraturan perusahaan atau membuat peraturan sendiri dengan mendirikan usaha adalah proses yang tidak mudah dijalankan. Hasil akhirnya tergantung dari masing-masing individu yang menjalankan. Jika mereka mampu melewati fase-fase yang ada di dalamnya, maka mereka pun akan meraih kesuksesan karir seperti yang mereka inginkan. Untungnya, tidak ada ungkapan gagal di dalam dua solusi ini. Jika anda tidak bisa menjalani solusi pertama, anda bisa mencoba yang kedua dan begitupun sebaliknya. Bahkan, anda pun dapat menjalankan solusi ini secara bersamaan sekaligus.