Istilah omset

Apa pun jenis usaha yang Anda jalankan, seorang pengusaha wajib tahu akan istilah omset penjualan, profit, cash, dan free cash.

Mengapa hal tersebut sangat penting?

Karena seorang pelaku usaha harus tahu keuntungan bersih dan keuntungan kotor yang didapatnya.

Dengan mengetahui detail keuntungan kotor dan keuntungan bersih maka usaha Anda dapat terhindar dari kebangkrutan.

“Omzet penjualan saya sekian juta per bulan,” adalah jawaban yang mungkin kita pernah dengar dari seorang pengusaha saat ditanya berapa omzet yang dicapainya.

Ketika dia menyebutkan sejumlah angka, terkadang kita pun akan membayangkan besarnya keuntungan yang didapatnya.

Benarkah demikian?

Apa Itu Omset, Profit, Cash, dan Free Cash?

Omset adalah pendapatan yang anda hasilkan dari penjualan produk atau jasa yang Anda tawarkan pada kurun waktu tertentu.

Uang yang anda dapatkan tersebut belum dikurangi HPP (Harga Pokok Produksi) dan biaya (listrik, air, gaji, perlengkapan, dsb).

Bisa dikatakan omzet adalah laba kotor yang dihasilkan usaha anda.

Sedangkan profit adalah jumlah uang yang anda hasilkan dari penjualan dalam periode tertentu yang sudah dikurangi dengan HPP dan biaya.

Namun, profit di sini masih sebatas laporan keuangan saja, dan anda harus mengubahnya menjadi cash dan free cash.

Sering kali pelaku usaha beranggapan bahwa profit adalah berupa uang tunai atau cash. Padahal tidak demikian.

Cash adalah uang yang anda dapatkan dan masuk ke akun bisnis anda, di mana uang tersebut sudah dikurangi dengan biaya pengeluaran usaha.

Perlu diingat cash ini tidak bisa anda gunakan seluruhnya. Penggunaan cash yang tidak terkendali akan mengakibatkan runtuhnya usaha anda.

Anda dapat membagi cash ini menjadi dua pos:

  1. Cash yang nantinya diputar untuk keperluan usaha
  2. Free cash atau income yang bisa digunakan untuk kebutuhan pribadi

Lalu apa itu free cash?

Free cash merupakan uang yang berasal dari kegiatan bisnis dikurangi dengan beberapa pengeluaran operasional.

Jadi, free cash bisa dikatakan sebagai uang sisa setelah perusahaan membayar semua kebutuhan seperti pengeluaran tahunan dan operasional.

Fungsi dari free cash sendiri untuk menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam menghasilkan uang dan juga sebagai alat ukur perusahaan apakah memiliki cukup dana setelah dikurangi dengan pengeluaran.

4 Perbedaan Utama Omset dan Profit

Bahwa perlu diketahui bahwa omset dan profit merupakan suatu hal yang berbeda.

Omset merupakan uang hasil penjualan secara keseluruhan. Sedangkan profit adalah pendapatan yang sudah dikurangi dengan HPP dan biaya lainnya.

Dengan kata lain, profit adalah hasil secara bersih.

Agar lebih mudah dalam memahami omzet dan profit, berikut merupakan beberapa hal yang membedakan omset dan profit:

1. Cara perhitungan omset dan profit

Omset adalah hasil dari pengalian antara harga dan kuantitas produk, atau:

  • Omset = Harga x Jumlah Produk

Kita akan memberikan contoh misalnya pada periode ini Anda akan memproduksi box sebanyak 100 unit dengan harga jual Rp10.000 per unit.

Maka omset yang akan Anda dapatkan adalah 100 x Rp10.000 = Rp1.000.000.

Sedangkan Profit,

  • Profit = Omset (Harga Jual x Jumlah Produk) – Biaya Produksi

Dari contoh di atas bahwa biaya produksi box sebesar Rp400.000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan menghasilkan keuntungan sebesar Rp1.000.000 – Rp400.000 = Rp600.000.

2. Sistem kerja sama

Sistem perdagangan saat ini menganut sistem konsinyasi, di mana dalam kerja sama ini sudah menjadi pola bisnis sendiri yaitu omset sharing dan profit sharing.

Omset sharing adalah bentuk kerja sama yang menggunakan perhitungan pembagian keuntungan dari dasar penjualan tanpa dikurangi beban yang ada di dalam perusahaan.

Sedangkan profit sharing adalah bentuk kerja sama menggunakan perhitungan pembagian keuntungan yang sudah dikurangi beban-beban.

Biasanya omset sharing lebih dipilih karena memiliki kelebihan yaitu tidak ada risiko yang berkaitan dengan berjalannya usaha tersebut.

3. Posisi pada neraca keuangan

Omset pada neraca tidak dapat dikatakan sebagai uang yang murni.

Mengapa demikian?

Karena pada omset ada penjualan yang dilakukan dengan cara kredit atau piutang dagang.

Apabila profit pada neraca keuangan merupakan uang murni yang sudah menjadi hasil keuntungan perusahaan pada suatu periode.

Profit berada di posisi paling bawah, pastinya sudah dikurangi dengan biaya produksi dan beban biaya lain yang berkaitan dengan produksi.

4. Fungsi dan manfaat

Perhitungan omzet berfungsi untuk mengetahui seberapa kemampuan perusahaan untuk menjual produk dalam satu periode.

Dengan begitu, perusahaan akan menentukan strategi apa yang cocok untuk meningkatkan volume penjualan.

Sedangkan fungsi dari profit adalah untuk acuan perusahaan dalam kemampuan menghasilkan keuntungan.

Apabila ditinjau oleh investor, semakin besar profit yang dihasilkan oleh perusahaan, semakin besar pula peluang perusahaan mendapatkan investor baru.

Omset vs Profit: Mana yang Lebih Penting Untuk Bisnis?

Setelah Anda melihat perhitungan omset dan bisnis, tentunya Anda sudah tahu mana yang seharusnya Anda kejar atau prioritaskan?

Agar lebih mudah menentukan apa yang harus diprioritaskan, berikut penjelasannya.

Omset

Kebanyakan omset yang besar biasanya diperoleh dari bisnis yang memiliki perputaran persediaan yang cepat.

Apa itu?

Seperti halnya Anda menjual makanan, contohnya roti.

Roti pastinya memiliki kedaluwarsa yang cepat, sehingga penjualan harus cepat dilakukan. Jika hal ini tidak terjadi, jelas akan menimbulkan kerugian yang besar.

Profit

Jika Anda ingin memperoleh profit yang besar, Anda bisa menggunakan tipe bisnis ritel atau menjual produk yang tidak memiliki kedaluwarsa.

Namun, profit yang besar biasanya para pelaku usaha memilih bisnis yang memiliki waktu cenderung pendek dan memiliki persaingan yang ketat.

Dari penjelasan tersebut, pertama yang perlu Anda jawab adalah:

  • Bisnis Anda bergerak di bidang apa?
  • Kira-kira binsis Anda berada di area yang perlu berfokus pada omzet atau profit?

Tapi, menurut kebanyakan ahli mengatakan jika Anda harus mementingkan omzet atau profit, maka jawabannya adalah profit.

Kenapa demikian?

Seperti pembahasan di awal tulisan, Anda sudah mengetahui apa itu omzet dan bagaimana menghitungnya.

Jelas, dalam omzet masih ada variabel biaya-biaya di dalamnya sehingga nilai omzet adalah nilai kotor laba bisnis Anda. Sedangkan jika mengejar profit, Anda akan lebih mudah melihat berapa keuntungan riil transaksi Anda.

Dan dari sini, Anda bisa me-monitoring keuangan bisnis Anda sekaligus memudahkan Anda menentukan langkah bisnis selanjutnya.

5 Manfaat Penting Memahami Omset pada Bisnis Anda

Meski profit bisa dikatakan lebih penting, bukan berarti Anda harus mengesampingkan angka omzet bisnis Anda.

Dengan mengetahui nilai omzet, hal ini juga akan memberikan beberapa manfaat untuk Anda, seperti:

  1. Dapat mengetahui masalah kualitas atau produksi
  2. Mendapatkan omset yang rendah bisa menjadi tanda bahwa adanya masalah dengan produk atau layanan pada bisnis
  3. Bisa membantu untuk mempersiapkan laporan laba rugi. Anda tidak akan mengetahui jumlah keuntungan apabila tidak menghitung omset terlebih dahulu
  4. Jika usaha Anda memiliki omset yang tinggi, bisa berkesempatan untuk investasi. Keuntungan yang tinggi bisa dialokasikan ke bidang bisnis lainnya
  5. Dapat menyesuaikan pengeluaran lain pada saat omset rendah. Dengan cara penyesuaian tersebut Anda masih bisa untuk mendapatkan keuntungan

Apakah Omzet dan Profit Bisa Diperoleh dalam Waktu Bersamaan?

Pertanyaan tersebut pasti banyak terbesit di benak Anda. Tenang saja, hal ini juga sering menjadi pertanyaan banyak orang juga. Jadi, pertanyaan tersebut adalah suatu hal wajar.

Omset dan profit dapat diperoleh dalam satu waktu di mana jika Anda memiliki tingkat penjualan yang tinggi dan cash flow yang sehat.

Beberapa orang berpikir bahwa omset akan berbanding lurus dengan jumlah profit.

Nyatanya tidak akan selalu seperti itu, secara ideal omset pastinya lebih besar dibandingkan dengan profit.

Untuk menghitung omset dan profit perusahaan Anda tentunya membutuhkan alat bantu software.

Dengan adanya software akan memudahkan akuntan dalam mengolah data keuangan dan menghasilkan data yang tepat dan akurat. Salah satu software akuntansi tersebut adalah Zahir Accounting.

Anda cukup fokus kepada pengembangan bisnis, biar Zahir Accounting yang membantu laporan keuangan perusahaan Anda. Langsung bisa klik disini untuk mengetahui informasi lebih lanjut.

Selain itu, Zahir juga memiliki banyak produk yang sesuai dengan apa pun tingkat bisnis Anda: UKM, UMKM, maupun Enterprise.

Untuk Anda yang ingin bisnisnya lebih cepat berkembang, gunakan Zahir untuk mewujudkan impian Anda.

Kesimpulan

Dengan membedakan antara cash dan free cash, maka perputaran roda usaha dan pemenuhan kebutuhan pribadi dapat berjalan seimbang.

Dengan cash anda bisa menambah modal atau membeli perlengkapan baru untuk pengembangan usaha.

Sedangkan free cash dapat anda gunakan untuk biaya sekolah anak, membeli kendaraan, liburan, atau pemenuhan kebutuhan pribadi lainnya.

Demikianlah penjelasan mengenai mengenal istilah omset, profit, cash, dan free cash. Dengan tulisan ini, tentunya Anda tidak bingung lagi dalam membedakan istilah-istilah ini.