Produk Sepi Peminat

Mengapa Sebuah Produk Sepi Peminat? Mungkin Ini Penyebabnya

Seringkali dijumpai para pelaku usaha yang pada saat memasarkan produknya lebih mengutamakan kemasan produk daripada mutu produknya. Sekilas memang tidak ada yang salah dalam strategi ini, mengingat kemasan yang menarik lebih menarik perhatian calon konsumen. Namun harus disadari bahwa saat ini produsen dihadapkan pada konsumen yang semakin cerdas yang memiliki product knowledge yang baik. Untuk itu Anda harus mempertimbangkan untuk mengutamakan mutu produk dibandingkan kemasannya.

Pesatnya laju pertumbuhan bisnis menuntut pengusaha untuk dapat terus berinovasi dan mengembangkan produknya. Konsumenpun juga semakin selektif dalam memilih produk yang akan digunakan. Jika produsen tidak dapat memenuhi harapan konsumen yang semakin cerdas tersebut, maka konsumen tidak akan ragu meninggalkan produk Anda dan beralih ke produk lain. Sebuah produk tidak hanya dinilai dari kemasannya semata, namun juga harus diimbangi dengan mutu produk didalamnya.

Mengapa Sebuah Produk Sepi Peminat?

Seringkali terjadi produk yang dipasarkan sepi peminat, kalaupun ada pembeli tapi tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini yang dihindari oleh pelaku usaha karena akan mempengaruhi laju roda bisnis.

Konsumen saat ini tidak hanya mempetimbangkan harga saat memutuskan untuk membeli sebuah produk. Namun juga mengharapkan manfaat yang akan diterima jika dia membeli produk tersebut. Dasar inilah yang akan mempengaruhi produk Anda dapat diterima dengan baik atau justru ditinggalkan oleh konsumen.

Alasan – Alasan Sebuah Produk Sepi Peminat

Berikut ini 5 alasan yang dapat menyebabkan produk sepi peminat:

1. Konsumen belum mengetahui produk Anda
Konsumen yang cerdas tidak mudah tergiur dengan harga murah yang ditawarkan sebuah produk. Saat ini mereka menjadi lebih selektif dan bijak dalam memilih suatu produk. Konsumen enggan memilih produk yang belum dikenalnya. Jika upaya promosi atau kegiatan pemasaran yang Anda lakukan belum juga bisa membuat konsumen mengetahui produk Anda, mungkin Anda harus mengambil langkah dengan melakukan inovasi produk yang dapat memberikan peluang dikenalnya produk Anda oleh pasar.

Sudahkah Anda membidik target pasar yang tepat? Apakah pesan yang Anda sampaikan dapat menjangkau target yang dituju? . Yang perlu diingat adalah penentuan target pasar dan pesan haruslah benar-benar tepat sasaran sehingga dapat menjangkau mereka yang memiliki kepentingan dengan produk Anda.

2.Manfaat produk yang belum dikenal
Saat Anda menawarkan produk di pasar, maka harga bukanlah satu-satunya faktor yang menjadikan produk Anda laku. Ada faktor utama yang harus Anda ingat, yaitu manfaat apa yang bisa didapatkan oleh konsumen dalam menggunakan produk tersebut.

Menanyakan pada konsumen apakah mereka tahu keunggulan dari produk Anda merupakan langkah sederhana tapi dapat mempengaruhi penjualan produk Anda di kemudian hari. Menitikberatkan strategi pemasaran Anda pada manfaat dan keunggulan yang dihasilkan merupakan langkah dalam mengedukasi konsumen agar mengetahui manfaat produk Anda.

3.Tidak ada nilai tambah yang dirasakan konsumen
Konsumen yang selektif akan enggan memilih produk yang tidak menawarkan nilai tambah didalamnya. Untuk mengatasinya, Anda bisa memaksimalkan keunggulan dalam produk tersebut untuk menciptakan perceived value sehingga dapat membantu proses penjualan produk Anda.

4.Akses yang sulit untuk mendapatkan produk
Jika Anda telah melakukan promosi dimana Anda menginformasikan bahwa produk Anda sudah bisa didapatkan di pasar, tapi kenyataannya konsumen masih sulit untuk mendapatkannya, maka strategi marketing yang Anda jalankan tidak tepat sasaran. Anda harus ingat bahwa konsumen ingin kemudahan dalam mendapatkan sebuah produk, bukan malah dipersulit.

Apakah dengan cara menyebarluaskan produk Anda sudah cukup? Tentu saja belum. Alternatifnya Anda bisa menggunakan media online untuk menyebarkan informasi dan mempermudah akses konsumen untuk mendapatkan produk yang dibutuhkan.

Dengan mengetahui penyebab sepinya peminat terhadap produk Anda, maka Anda dapat segera mengambil langkah untuk memperbaiki celah yang ada atau menentukan strategi lainnya. Semakin cepat Anda melakukan perbaikan, maka semakin cepat pula Anda menyelematkan bisnis Anda.