apa itu market failure atau kegagalan pasar

Market Failure atau secara harfiah di sebut sebagai kegagalan pasar merupakan situasi di mana suatu pasar mengalami kegagalan dalam mengalokasikan suatu sumber daya secara efisien dengan kekuatannya sendiri.

Market Failure atau kegagalan pasar dapat terjadi pada saat mekanisme harga gagal dalam memperhitungkan seluruh biaya serta manfaat yang di perlukan. Baik itu untuk menyediakan serta mengkonsumsinya.

Suatu pasar akar gagal apabila tidak menyediakan jumlah yang optimal secara baik dari aspek sosial.

Sebelum terjadi Market Failure, penawaran serta permintaan dalam suatu pasar tidak menghasilkan jumlah barang yang mana harga merupakan cerminan dari manfaat terhadap konsumsi. Ketidak seimbangan itulah yang mengakibatkan inefisiensi alokatif yang merupakan kelebihan konsumsi maupun kekurangan konsumsi.

6 Penyebab Market Failure atau Kegagalan Pasar

Berikut ini akan kita bahas mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat mengakibatkan Market Failure.

1. Barang Publik (Public Goods)

Barang publik atau public goods merupakan barang yang dapat di sediakan dengan murah sebab tidak merupakan suatu barang eksklusif atau tidak bersaing. Tetapi apabila barang tersebut tersedia maka akan sangat sulit mencegah orang – orang agar mengkonsumsinya.

Market Failure muncul pada saat pasar gagal menawarkan barang publik tersebut kepada banyak orang. Hal tersebut di akibatkan karena public goods sering memunculkan fenomena pendomplengan (free rider) yaitu mereka yang menikmatinya tanpa membabyar.

Sehingga biasanya perusahaan swasta tidak akan mau menyediakan barang tersebut. Maka dari itu umumnya public goods di sediakan oleh pemerintah. Misalnya seperti jembatan, jalan umum dan sebagainya.

Sifat – sifat dari public goods yaitu:

  • Non rivalry
  • Non exclusive
  • Non divisible

2. Barang Bersama (Common Goods)

Dasar dari terjadinya sistem persaingan pasar yaitu terdapat hak pemilik yang memberikan hak pemilikan kepada tiap individu berdasarkan suatu barang sehingga mereka dapat mengecualikan orang lain agar memanfaatkan barang tersebut.

Namun untuk beberapa jenis barang, hak kepemilikan tidak dapat diberikan kepada satu individu saja melainkan diberikan kepada sekelompok orang.

Misalnya sebidang tanah pertanian, sehingga bisa saja sekelompok orang menggunakannya secara tidak wajar sehingga menimbulkan dampak negative terhadap orang lain.

3. Monopoli

Tak ada persaingan antar produsen serta memiliki konsumen yang tinggi sehingga suatu perusahaan kerap kali menaikkan harga yang mengharuskan para pelanggannya membayar lebih mahal. Contohnya adalah BBM.

4. Eksternalitas

Merupakan kerugian atau keuntungan yang diderita atau dinikmati para pelaku ekonomi yang di sebabkan oleh pelaku ekonomi yang lain.

Eksternalitas dibedakan menjadi dua yaitu:

  • Eksternalitas negative (merugikan pihak lain)
  • Eksternalitas positif (menguntungkan pihak lain)

5. Adanya Pasar yang Tidak Lengkap

Suatu pasar dapat di katakana lengkap apabila pada pasar tersebut dapat menghasilkan semua barang serta jasa yang biaya produksinya lebih kecil di bandingkan dengan harga yang ingin dibayarkan oleh masyarakat.

Terdapat beberapa jenis jasa yang tidak di usahakan oleh pihak swasta dalam jumlah yang cukup walaupun penyediaan jasa tersebut lebih kecil daripada apa yang ingin di bayarkan oleh masyarakat. Sehingga kondisi seperti inilah yang disebut sebagai pasar yang tidak lengkap.

Sehingga inti dari penjelasan tersebut yaitu terdapat barang – barang tertentu yang mana aspek pasar tidak dapat menyediakan barang yang cukup terhadap konsumen atau penawarnya lebih kecil di bandingkan dengan permintaan.

6. Adanya Kegagalan Informasi

Suatu informasi yang asimetris atau tidak pasti atau dalam kata lain yaitu informasi yang inefisien terjadi pada saat salah satu pihak dari transaksi mempunyai informasi yang lebih banyak serta lebih baik dibandingkan dengan pihak yang lain.

Atau salah satu pihak yang melakukan negosiasi di pasar memiliki informasi yang berhubungan dengan barang yang di perdagangkan sementara pihak lain tidak.

Ketidaksamaan informasi itulah yang dapat mengakibatkan keuntungan bagi salah satu pihak namun dapat merugikan bagi pihak yang lainnya.

Contohnya saja apabila seseorang berniat untuk menjualkan tanahnya namun tidak mengetahui harga transaksi yang ada pada beberapa waktu terakhir. Maka ada kemungkinan besar si penjual akan mengalami kerugian di bandingkan dengan calon pembeli yang memiliki informasi terkini mengenai harga tanah beberapa waktu terakhir.

Kerugian yang di alami si penjual itulah yang akan mengakibatkan ketidakmampuan dalam memperoleh harga yang adil dan sesuai dengan kehendak pasar yang efisien.