Cara paling mudah untuk memahami laporan keuangan adalah dengan mengenali apa saja komponen-komponen laporan keuangan yang ada di dalamnya.

Dalam mempelajari laporan keuangan, sebelumnya Anda harus mengenal jenis-jenis laporan keuangan.

Setelah Anda paham dan bisa membedakan dari masing-masing jenis laporan keuangan tersebut, maka langkah selanjutnya adalah mengenali komponen laporan keuangan.

Inilah tahapan secara komprehensif dalam mempelajari dan memahami laporan keuangan.

Nah, di artikel berikut ini, saya akan menjelaskan komponen laporan keuangan yang terdapat pada laporan keuangan tersebut secara lengkap dan detail.

Komponen Laporan Keuangan

Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa pencatatan akuntansi yang baik dapat mempermudah kita dalam membuat laporan keuangan usaha.

Laporan Keuangan menyediakan berbagai informasi penting yang dapat digunakan untuk membuat perusahaan atau bisnis menjadi lebih menguntungkan.

Dengan mengetahui komponen laporan keuangan, maka mengolah informasi akan lebih mudah.

Dan berikut ini merupakan komponen-komponen yang terdapat di laporan keuangan. Agar lebih mudah dipahami, pengenalan komponen ini juga menyertakan contoh gambar pendukung, yaitu:

1. Neraca

Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu:

  1. Aset
  2. Liabilitas
  3. Ekuitas

Masing-masing unsur tersebut dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut:

Aset (Harta) = Liabilitas (Kewajiban) + Ekuitas (Modal)

Neraca Standar.1

Neraca Standar.2

Keterangan berdasarkan gambar:

Aset atau Harta

Aset atau harta adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Harta dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal debit.

Berikut pengelompokan harta atau aset, yaitu:

  • Piutang Usaha

Akun ini merupakan piutang yang berasal dari kegiatan normal perusahaan. Piutang usaha disajikan terpisah antara pihak ketiga dan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Piutang ini disajikan sebesar jumlah yang dapat direalisasikan, setelah memperhitungkan penyisihan porsi yang diperkirakan tidak dapat ditagih.

  • Persediaan

Persediaan adalah aset perusahaan yang tersedia:

  • Untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
  • Dalam proses produksi
  • Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa
  • Dalam perjalanan

Persediaan disajikan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost or net realizable value).

  • Biaya Dibayar Di muka

Akun ini merupakan biaya yang telah dibayar namun pembebanannya baru akan dilakukan pada periode yang akan datang, pada saat manfaat diterima, misal: premi asuransi dibayar di muka dan sewa dibayar di muka. Biaya dibayar dimuka disajikan sebesar nilai yang belum terealisasi.

  • Aset Tetap

Aset tetap adalah “aset berwujud” yang diperoleh dalam bentuk siap pakai, baik melalui pembelian maupun dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam kegiatan usaha perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun

  • Aset Tidak Berwujud

Akun ini merupakan Aset non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak memiliki wujud fisik, serta dimiliki untuk:

  • Digunakan dalam menghasilkan dan atau menyerahkan barang atau jasa
  • Disewakan kepada pihak lainnya
  • Tujuan administratif

Akun ini antara lain terdiri dari hak paten, merek dagang, goodwill, dan biaya pengembangan.

Aset Tidak Berwujud disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai Aset tidak berwujud setelah revaluasi.

Liabilities

Yang termasuk dalam akun liabilitas adalah sebagai berikut, antara lain:

  • Hutang Usaha

Akun ini merupakan liabilitas yang timbul dalam rangka kegiatan normal operasi Perusahaan, baik liabilitas kepada pihak ketiga maupun pihak yang memiliki hubungan istimewa.

  • Hutang Pajak

Akun ini merupakan jumlah PPh terutang untuk periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak.

“Liabilitas Pajak Tangguhan” harus dikompensasi (offset) dengan “Aset Pajak Tangguhan” dan nilai bersihnya disajikan pada Laporan Posisi Keuangan.

Ekuitas (Modal)

Sedangkan yang termasuk dalam akun ekuitas atau modal adalah berikut ini, yaitu:

  • Modal Disetor

Yakni jumlah dari bagian dari modal dasar yang telah ditempatkan dan disetor penuh untuk tiap jenis saham.

  • Laba Rugi

Merupakan akun nominal yang tersusun atas pendapatan dan beban. Pendapatan merupakan akumulasi keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan atas segala kegiatannya.

Sedangkan beban merupakan akumulasi biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dalam satu periode akuntansi. Nominal ini digunakan untuk mengurangi pendapatan perusahaan, sekaligus untuk menghitung laba atau rugi perusahaan.

2. Laporan Laba Rugi

Laba rugi.1Laba rugi.2

Komponen utama atau akun Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi juga memiliki beberapa akun di dalamnya. Dan berikut jenis-jenis akun yang ada pada laporan laba rugi, yaitu:

  • Pendapatan Usaha

Akun ini merupakan pendapatan yang berasal dari penjualan produk utama perusahaan. Pendapatan usaha disajikan bersih setelah dikurangi potongan penjualan, retur penjualan dan lain-lain.

  • Beban Pokok Penjualan

Akun ini merupakan nilai tercatat dari persediaan yang dijual.

  • Laba atau Rugi Kotor

Akun ini merupakan selisih antara Pendapatan Usaha dengan Beban Pokok Penjualan.

  • Beban Usaha

Akun ini merupakan beban kegiatan utama perusahaan yang dilaporkan dalam dua kategori yaitu: (a) Beban penjualan; dan (b) Beban umum dan administrasi.

  • Laba atau Rugi Usaha

Akun ini merupakan selisih antara Pendapatan Usaha dengan Beban Usaha.

3. Laporan Arus Kas

arus kas.1arus kas.2
Komponen atau akun dalam Laporan Arus Kas

Dalam laporan arus kas juga terdapat beberapa akun yang umum digunakan, antara lain:

  • Aktifitas Operasi

Semua transaksi yang terkait dengan operasional utama perusahaan, dengan kata lain: yang tergolong ke dalam aktifitas opersional adalah segala transaksi yang akan masuk ke dalam laporan Laba/Rugi, mulai dari “Pendapatan”, “Harga Pokok Penjualan”, sampai dengan “Biaya operasional”.

  • Aktifitas Investasi

Semua transaksi yang terkait dengan penjualan dan pembelian aktiva tetap, penerimaan kas dari piutang, pengembalian cash advance, pengeluaran kas yang mengakibatkan piutang meningkat, termasuk juga dalam hal ini adalah pemberian cash bon (cash advance), deposit, dan uang muka biaya.

  • Aktifitas Pendanaan

Transaksi-transaksi yang terkait dengan modal dan kewajiban, yaitu : pengeluaran kas untuk pelunasan utang, penerimaan kas dari hasil utang baru (bank loans & credit loans).

Penerimaan atas penjualan saham atau surat berharga lainnya.

Fungsi Laporan Keuangan

Setelah Anda memahami jenis-jenis dan komponen laporan keuangan, maka secara otomatis Anda akan menemukan beberapa informasi penting dari laporan keuangan tersebut.

Dengan memahami kedua hal tersebut, jelas akan memudahkan Anda dalam membaca laporan keuangan.

Lantas apa saja fungsi laporan keuangan untuk bisnis Anda?

Berikut penjelasan detailnya, yaitu:

1. Fungsi Laporan Keuangan Menurut para Ahli

Hans (2016:126) mengatakan bahwa fungsi dari laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam membuat keputusan ekonomi.

2. Fungsi Laporan Keuangan bagi Pihak Eksternal

Fungsi laporan keuangan untuk pihak eksternal adalah sebagai acuan untuk pihak kreditur untuk menilai potensi perusahaan dalam membayar kewajiban hutangnya sebelum menetapkan keputusan untuk memberikan pinjaman.

Selain itu, fungsi laporan keuangan bagi pihak eksternal yang lain untuk menjadi tolak ukur instansi pemerintahan dalam menghitung pungutan pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan.

3. Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik

Fungsi laporan keuangan sektor publik atau yang lebih umum dikenal dengan istilah masyarakat secara luas adalah laporan keuangan dari sebuah perusahaan dapat dijadikan bahan analisa atau penelitian akademis.

Kesimpulan

Memahami jenis laporan keuangan dan komponen laporan keuangan akan membantu Anda dalam memahami laporan keuangan perusahaan Anda.

Sehingga, dengan pemahaman yang utuh Anda bisa membaca informasi yang ada di laporan keuangan tersebut.

Dari sini, Anda akan memperoleh insight berharga yang dapat Anda gunakan untuk membuat keputusan dalam pengelolaan bisnis Anda.

Komponen laporan keuangan itu sendiri, terbagi menjadi tiga poin besar, yaitu Neraca, Laporan Laba Rugi, dan laporan Arus Kas.

Masing-masing komponen ini memiliki akun-akun tersendiri dalam laporan keuangan.

Tugas Anda adalah memahami pengelompokan masing-masing akun tersebut dan memahami informasi dari tiap akun itu sendiri.

laporan keuangan manual