Ingin Sukses Berbisnis Ritel? Ini Dia Contoh Laporan Keuangan Ritel yang Harus Anda Tahu!

 

Bisnis Ritel

Ritel atau dalam bahasa Indonesia eceran / pengecer adalah salah satu cara pemasaran produk meliputi semua aktivitas yang melibatkan penjualan barang secara langsung ke konsumen akhir untuk penggunaan pribadi yang bukan untuk dijual kembali. Bisnis ritel banyak kita dapati di lingkungan sekitar tempat tinggal kita, mulai dari yang konvensional hingga yang modern.

Ritel tidak hanya menjual kebutuhan pokok saja seperti toserba. Produk jadi yang langsung dikonsumsi seperti perabotan, elektronik, obat, makanan, buku, pakaian, bahkan game dapat disebut ritel. Contoh yang paling baru dalam bidang toserba adalah koperasi syariah 212 mart, sebah koperasi / organisasi yang digalang oleh beberapa individu dengan tujuan yang sama itu, kini kian menggurita di berbagai kota di Indonesia.

koperasi syariah 212 mart bisnis ritel amanah

Bisnis ritel seperti koperasi syariah 212 mart atau kita mart yang saat ini banyak berdiri, sebenarnya sangat mudah diimplementasikan, karena tidak perlu repot untuk memproduksi atau membuat suatu barang. Bisnis ritel ini bisa berjalan dengan cukup membeli barang dari supplier dan menjualnya kembali tanpa harus memproduksinya sendiri.

koperasi syariah 212 mart bisnis ritel amanah

Pada praktiknya pengecer / retailer melakukan pembelian barang ataupun produk dalam jumlah besar dari produsen ataupun pengimport, baik secara langsung ataupun melalui grosir, untuk kemudian dijual kembali dalam jumlah kecil. Namun, ada hal yang perlu diketahui oleh sebagian besar pengecer / retailer agar bisnis ritel ini dapat berjalan dengan sukses tanpa kendala, yaitu Laporan Keuangan Ritel.

Setiap pengusaha tentu membutuhkan laporan keuangan untuk mengontrol operasional tokonya. Hal ini sangat berlaku untuk para pebisnis ritel. Dengan laporan keuangan yang akurat dan up-to-date, akan semakin memudahkan pemilik bisnis untuk membuat keputusan strategis bisnisnya.

Laporan Keuangan yang disusun dengan baik, akan sangat membantu pebisnis Ritel dalam menjalankan kegiatan usahanya. Aktivitas operasional, modal, saldo awal, saldo akhir, dan keterangan lainnya harus tercatat dengan akurat dan rapi. Semua itu harus dicatat untuk menghindari adanya stok barang yang hilang, rusak, atau stok kurang yang tidak terdeteksi.

Contoh Laporan Keuangan Ritel

Jenis-jenis Laporan Keuangan Ritel

Berikut ini merupakan jenis laporan yang ada dan biasa dibuat untuk bisnis ritel :

  1. Laporan Laba Rugi
  2. Laporan Neraca
  3. Laporan Arus Kas
  4. Laporan Perubahan Modal
  5. Buku Besar / Ledger (General)
  6. Kartu Stok (Modul Aplikasi Akuntansi Zahir)

 

Contoh Laporan Keuangan Ritel

1. Contoh Laporan Keuangan Ritel – Laba Rugi

Laporan yang harus dibuat pertama kali dan paling utama dari serangkaian proses pembukuan yang telah Anda lakukan adalah laporan laba rugi. Laporan keuangan ritel yang satu ini dibuat pada periode-periode tertentu saja dengan menghitung semua pendapatan dan dikurangi dengan biaya seperti biaya operasional, biaya penyusutan, biaya administrasi dan biaya lain yang wajib di keluarkan oleh perusahaan dalam rangka mendapatkan pendapatan tersebut.

Pada perusahaan ritel, karena kegiatan utamanya adalah menjual barang, maka akun pendapatan terdiri dari semua penjualan. Apabila jumlah pendapatan lebih banyak dari total biaya, maka di laporan keuangan ritel dicatat sebagai laba. Namun jika jumlah pendapatan lebih kecil di bandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan, maka perusahaan tersebut sedang mengalami kerugian, dan dalam laporan keuangan ritel tercatat sebagai rugi.

Contoh laporan keuangan ritel laba rugi bisa saja seperti “Laporan Laba Rugi bulan Juni” atau “Laporan Laba Rugi per 31 Desember”.

Berikut ini Contoh Laporan Keuangan Ritel (Laba Rugi) yang disusun dengan menggunakan Software Akuntansi Zahir Accounting 6.

Contoh Laporan Keuangan Ritel Laba Rugi

2. Contoh Laporan Keuangan Ritel – Neraca

Apabila Anda telah selesai menyusun laporan laba rugi, maka hal selanjutnya yang harus Anda lakukan yaitu memindahkan akun-akun tersebut ke neraca laporan keuangan ritel.

Akun-akun tersebut nantinya akan di golongkan menjadi dua bagian : debit dan kredit, dan jumlah nominal dari keduanya harus seimbang (balance). Apabila neraca yang telah Anda buat memiliki jumlah antara debit dan kredit tidak seimbang, berarti terdapat kesalahan di dalam mencatat nominal ataupun peletakan akun dari buku besar Anda.

Dengan membuat laporan neraca perusahaan ritel, maka Anda tentunya akan menjadi tahu mengenai kondisi asset, utang, piutang, serta modal yang ada saat ini.

Berikut ini Contoh Laporan Keuangan Ritel (Neraca) yang disusun dengan menggunakan Software Akuntansi Zahir Accounting 6.

Contoh Laporan Keuangan Ritel Neraca

3. Contoh Laporan Keuangan Ritel – Arus Kas (Cash Flow)

Sebagai upaya dalam memantau kondisi perusahaan ritel yang sedang Anda jalankan, Anda perlu untuk membuat laporan arus kas atau biasa disebut laporan cash flow.

Dari laporan keuangan ritel tersebut, tentunya Anda dapat mengetahui berapa banyak jumlah kas yang masuk dan kas yang keluar.

Laporan arus kas atau laporan cash flow berpengaruh dalam hal yang berhubungan dengan penambahan modal atau investasi. Fungsi Laporan arus kas atau laporan cash flow untuk eksternal biasanya bagi perusahaan yang akan melakukan peminjaman modal, mereka harus memiliki arus kas yang pastinya dapat menyakinkan para investor agar bisa membantunya.

Sedangkan fungsi dari laporan arus kas secara internal adalah guna mengetahui jumlah penerimaan serta pengeluaran kas perusahaan secara lebih detail.

Berikut ini Contoh Laporan Keuangan Ritel (Arus Kas/ Cash Flow) yang disusun dengan menggunakan Software Akuntansi Zahir Accounting 6.

Contoh Laporan Keuangan Ritel Arus Kas

4. Contoh Laporan Keuangan Ritel – Buku Besar

Secara umum, Buku Besar berisikan mengenai kondisi keuangan perusahaan seperti tanggal, nomor referensi, keterangan, debet, kredit dan lainnya.

Berikut ini Contoh Laporan Keuangan Ritel (Buku Besar) yang disusun dengan menggunakan Software Akuntansi Zahir Accounting 6.

Contoh Laporan Keuangan Ritel Buku Besar

Contoh Laporan Keuangan Ritel Buku Besar

5. Contoh Laporan Keuangan Ritel – Perubahan Modal atau Ekuitas Pemilik

Selanjutnya dalam laporan keuangan ada juga yang disebut dengan laporan ekuitas pemilik atau perubahan modal. Laporan ini menunjukkan posisi pergerakan modal pemilik usaha ritel dalam jangka waktu tertentu. Sehingga pemodal mengetahui berapa posisi modal yang telah disetorkan kepada perusahaan selama ini.

Berikut ini Contoh Laporan Keuangan Ritel (Perubahan Modal/ Ekuitas Pemilik)

Contoh Laporan Keuangan Ritel Laporan Perubahan Modal

Contoh Laporan Keuangan Ritel Laporan Perubahan Modal

Untuk membuat Contoh Laporan Keuangan Ritel seperti yang dijelaskan di atas, Anda hanya perlu menginstall Software Akuntansi Zahir Accounting 6 di komputer/ laptop Anda.

Dengan berbagai kelebihannya, Anda bahkan hanya perlu input saja penjualan dan pembelian Anda, dan semua jenis-jenis Contoh Laporan Keuangan Ritel seperti yang ada di atas akan terbentuk dengan sendirinya. Ditambah lagi, ada modul melihat kartu stok yang langsung dapat digunakan dalam melihat stok gudang Anda, sehingga sangat memudahkan dalam mengontrol stok persediaan barang Anda.

6. Contoh Laporan Keuangan Ritel – Kartu Stok

Berikut ini Contoh Laporan Keuangan Ritel (Kartu Stok) yang disusun dengan menggunakan Software Akuntansi Zahir Accounting 6.

Contoh Laporan Keuangan Ritel Kartu Stok

Demikian penjelasan tentang bagaimana Contoh Laporan Keuangan Ritel dibuat untuk kesuksesan bisnis Ritel Anda yang harus Anda tahu. Semoga bermanfaat dan salam sukses.