Bisnis franchise dianggap menjadi bisnis yang menjanjikan. Franchise atau waralaba sendiri kini tidak hanya berlaku bagi merek besar, tetapi merek produk yang baru launching pun biasanya sudah menerapkan sistem kemitraan melalui skema ini.

Franchise sendiri dianggap menjanjikan karena para mitra atau para pengusaha yang hendak bergabung tidak harus memulai bisnis dari nol.

Bisnis franchise dianggap cocok bagi mereka yang ingin menjadi wirausaha tapi bingung membuat produk dari awal, melakukan penelitian, hingga menentukan target pasar, padahal sudah memiliki modal yang cukup untuk menjalankan bisnis.

Apa Itu Franchise?

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Waralaba, definisi franchise adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba.

Waralaba sendiri mencakup berbagai jenis sektor, bisa dari usaha produk seperti makanan hingga usaha jasa seperti ekspedisi.

Melalui kerja sama waralaba, satu pihak diikat dengan pihak lain, di mana salah satu dari dua pihak itu diberikan hak untuk menggunakan dan memanfaatkan HAKI atau hak dari kekayaan intelektual.

Pihak yang telah diberikan hak untuk memanfaatkan HAKI wajib memberikan imbalan tertentu kepada si pemberi dengan perjanjian dan syarat yang telah ditetapkan oleh si pemberi.

Jenis-Jenis Franchise

Sejauh ini ada dua jenis franchise yang ditemukan di dunia bisnis, yakni jenis dalam negeri dan luar negeri.

1. Franchise Dalam Negeri

Franchise dalam negeri cukup banyak diminati oleh para calon wirausaha pemilik modal yang belum memiliki produk untuk dijual.

Contoh waralaba dalam negeri adalah Menantea, toko milik Jerome Polin. Selain itu, Nasi Goreng Tiarbah milik koki Tiar bah.

2. Franchise Luar Negeri

Franchise luar negeri bisa ditemukan dengan mudah di Indonesia. Contoh yang paling gampang ditemukan adalah bisnis makanan cepat saji.

Beberapa contoh waralaba luar negeri adalah McDonald’s, Pizza Hut, KFC, REDDOG.

Istilah-Istilah dalam Bisnis Franchise

Berikut beberapa istilah yang umum digunakan dalam waralaba, yakni.

1. Franchisor

Franchisor adalah pemberi waralaba. Pihak ini adalah orang atau badan usaha yang memberikan hal untuk menggunakan produk hingga nama merek yang dimiliki pada mereka yang menerima waralaba.

2. Franchisee

Franchisee adalah pihak penerima waralaba. Pihak ini bisa berbentuk perorangan atau badan usaha yang menerima hak produk hingga merek dari pemberi waralaba untuk dimanfaatkan.

3. Prospektus Penawar Waralaba

Istilah ini maksudnya adalah keterangan tertulis dari pemberi waralaba yang menjelaskan minimal soal identitas, legalitas, sejarah kegiatan, struktur organisasi, laporan keuangan, jumlah tempat usaha, daftar penerima waralaba, hak dan kewajiban pemberi waralaba dan penerima waralaba, serta Hak Kekayaan Intelektual (HKI) pemberi waralaba.

Kriteria Franchise

Dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 71 Tahun 2019, sebuah franchise harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

  1. Memiliki Ciri Khas Usaha
  2. Terbukti sudah memberikan
  3. Memiliki standar atas pelayanan dan barang dan/atau jasa yang ditawarkan yang dibuat secara tertulis
  4. Mudah diajarkan dan diaplikasikan
  5. Adanya dukungan yang berkesinambungan
  6. Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang telah terdaftar

Kriteria di atas merupakan syarat sebuah bisnis layak untuk dikembangkan dengan skema kemitran ini.

Keuntungan Bisnis Franchise

Bisnis waralaba ini juga menawarkan beberapa keuntungan dalam sistem kemitraan, antara lain.

1. Produk Sudah Dikenal

Produk franchise biasanya sudah dikenal oleh masyarakat karena bisnis ini sudah dijalankan lebih dahulu oleh pebisnis lain. Apalagi, bila produk sudah launching sejak lama, maka masyarakat akan lebih familiar dengan produk ini.

Selain itu, produk waralaba juga biasanya sudah dipasarkan oleh pebisnis sebelumnya, sehingga tidak perlu tenaga yang lebih banyak bagi wirausaha waralaba untuk melakukan teknik pemasaran sebagaimana memulainya dari nol.

2. Manajemen Finansial Mudah

Sistem waralaba menentukan manajemen finansial berdasarkan teknik yang dilakukan oleh pemberi waralaba, sehingga Anda tidak usah pusing-pusing lagi memikirkan teknik apa yang dilakukan untuk mengatur finansial.

3. Peluang Sukses Besar

Jika Anda memilih tempat yang strategis untuk membangun bisnis franchise, maka kesuksesan di depan mata. Konsumen akan datang dengan sendirinya dan memilih tempat yang paling dekat dengan mereka.