Feedback atau Saran, manakah yang lebih sering Anda tanyakan kepada pelanggan dan karyawan?
Sekilas, kedua istilah tersebut memang tampak serupa. Namun, ternyata ada perbedaan yang cukup mendalam di antara keduanya.
Sebuah riset yang dilakukan oleh Harvard Business School telah membuktikan bahwa meminta saran lebih efektif daripada meminta feedback.
Mengapa meminta saran lebih efektif daripada feedback?
Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Pengertian Feedback dan Saran
Daftar Isi
Feedback (umpan balik) adalah reaksi atau respons terhadap proses dan aktivitas tertentu. Feedback fokus terhadap apa yang saat ini Anda miliki dan memang sudah tersedia.
Sedangkan saran adalah suatu pendapat yang ditawarkan sebagai panduan untuk bertindak, berperilaku, dan lain sebagainya. Saran lebih fokus terhadap apa yang perlu dilakukan ke depannya.
Perbedaan Feedback dan Saran
Feedback dan saran memang sekilas terlihat mirip. Bahkan tak sedikit yang masih menyamakan keduanya.
Contoh pertanyaan yang biasa diajukan untuk meminta feedback dan saran adalah:
Feedback
- “Bagaimana penilaian Bapak/Ibu terhadap kualitas pelayanan kami saat ini?”
Saran
- “Apa yang sebaiknya kami lakukan agar Bapak/Ibu lebih puas dengan pelayanan kami?”
Berdasarkan pertanyaan di atas, dapat terlihat perbedaan feedback dan saran yang cukup mencolok, yaitu:
1. Waktu
Feedback memiliki unsur penilaian kinerja berdasarkan masa lalu dan saat ini. Sedangkan saran lebih mengarah pada hal-hal yang perlu dilakukan pada masa yang akan datang.
2. Tujuan
Berdasarkan pertanyaan yang diajukan, terlihat perbedaan tujuannya.
Feedback bertujuan untuk melakukan evaluasi atau penilaian, sedangkan saran bertujuan untuk merekomendasikan suatu tindakan.
Alasan Kenapa Meminta Saran Lebih Efektif
Harvard Bussiness School melakukan sebuah riset yang menunjukkan bahwa meminta saran terbukti lebih efektif daripada feedback.
Penelitian ini melibatkan 200 orang peserta. Mereka diminta untuk memberikan masukan berupa feedback atau saran tentang surat lamaran pekerjaan pada posisi pengajar.
Hasilnya menunjukkan bahwa orang-orang yang memberikan feedback cenderung berkomentar tidak jelas dan umumnya disertai dengan pujian.
Sebaliknya, orang-orang yang memberikan saran memiliki pendapat yang jauh lebih kritis dan bisa ditindaklanjuti.
Hasil akhir dari riset ini adalah sebanyak 34% responden memberikan ide untuk memperbaiki beberapa area dalam surat lamaran, dan 56% responden menyarankan bagaimana cara meningkatkan kualitas surat lamaran tersebut.
Para peneliti menyimpulkan bahwa saran memiliki pendapat yang lebih kritis.
Selain itu, orang yang diminta untuk memberikan saran juga akan berpikir secara strategis, sehingga menghasilkan opini yang realistis.
Jadi, fokus untuk meminta saran jauh lebih baik daripada meminta feedback.
Tips Meminta Saran yang Efektif
Agar dapat memperoleh saran terbaik, Anda bisa mencoba beberapa tips berikut ini, antara lain:
1. Meminta saran yang bersifat spesifik
Agar hasil dari saran yang diberikan lebih terasa manfaatnya, Anda perlu menanyakan secara spesifik apa yang benar-benar Anda butuhkan.
Misalnya saja, ketika Anda memerlukan saran dari karyawan untuk meningkatkan penjualan produk, alih-alih bertanya:
- “Bagaimana pendapat kalian terhadap penjualan bulan ini?”
Lebih baik Anda mengatakan,
- “Sejauh ini, kita telah menerapkan strategi marketing melalui iklan media sosial. Namun ternyata belum mencapai tujuan yang ditargetkan. Bagaimana cara agar dapat mencapai target berikutnya?”
2. Memberikan sedikit dorongan
Sering kali ketika ingin meningkatkan kualitas produk atau pelayanan, konsumen hanya memberikan feedback. Baik itu yang bersifat positif seperti “makanannya enak” atau pun sebaliknya.
Padahal, masukan berupa tindakan yang perlu dilakukan akan sangat berdampak pada mutu produk tersebut.
Misalnya, Anda bisa menambahkan pertanyaan berikutnya “Sekiranya, apakah ada yang perlu kami tingkatkan dari produk kami? Contohnya dari kemasan atau varian rasa yang perlu dihadirkan?”
Percakapan yang memiliki dorongan dan lebih dalam seperti ini akan bermanfaat untuk membantu mengetahui preferensi konsumen.
3. Bertanya pada orang yang tepat
Mungkin menerima banyak saran dan feedback dari banyak orang akan terasa menyenangkan. Karena bisa memiliki banyak bahan pertimbangan.
Namun, tentu saja hal ini akan cenderung memusingkan.
Mengapa demikian? Sebab, tidak semua orang memiliki kompetensi dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan.
Misalnya, Anda memerlukan saran untuk branding perusahaan. Maka, meminta masukan kepada mentor bisnis adalah salah satu jalan terbaik.
Mengingat banyaknya pengalaman, jam terbang, dan kompetensi seorang mentor dalam dunia bisnis akan sangat membantu dalam memberikan saran terbaik sesuai kebutuhan Anda.
Kesimpulan
Sebagian orang sering kali menyamakan pengertian feedback dan saran. Namun, sebenarnya kedua istilah tersebut memiliki perbedaan yang cukup mendalam.
Perbedaan pertama adalah berdasarkan waktu.
Feedback cenderung menilai kinerja pada masa lalu dan saat ini. Sedangkan saran lebih memberikan pendapat yang pelu dilakukan di masa yang akan datang.
Perbedaan kedua adalah berdasarkan tujuan.
Feedback bertujuan sebagai bahan evaluasi. Sedangkan saran memiliki tujuan sebagai bahan rekomendasi.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Harvard Bussiness School, bahwa saran terbukti jauh lebih efektif daripada feedback.
Dari penelitian tersebut menunjukkan, bahwa responden yang memberikan feedback memiliki pendapat yang tidak jelas dan bersifat memuji.
Sedangkan responden yang memberikan saran, bersifat kritis dan dapat ditindaklanjuti.
Jadi, fokus untuk meminta saran akan jauh lebih baik dalam meningkatkan kualitas kinerja Anda daripada feedback.