“Hati-hatilah dengan pengeluaran kecil. Karena keretakan kecil dapat menenggelamkan kapal besar.”
-Benjamin Franklin-
Quotes di atas rasanya sangat relate dengan kita yang seringkali mengabaikan pengeluaran kecil dalam mengelola keuangan perusahaan. Padahal, sekecil apapun transaksi yang terjadi termasuk biaya yang kita keluarkan, sangat berpengaruh pada kesehatan keuangan dan keberlanjutan perusahaan di masa depan. Untuk itu, semua transaksi ini harus tercatat rapi dalam laporan keuangan perusahaan.
Meskipun proses pembuatan laporan keuangan ini terlihat rumita bahkan sulit, namun ada cara mudah dan efektif yang akan membuat Anda jauh lebih cepat mengerjakannya dan tentu saja dengan hasil yang akurat. Sebagai permulaan, Anda bisa mulai dengan melihat contoh laporan keuangan yang tersaji lengkap di bawah ini.
Key Takeaways:
Daftar Isi
- 1 Apa itu Laporan Keuangan dan Mengapa Penting?
- 2 Laporan Keuangan Neraca dan Laba Rugi
- 3 Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Selama 3 Tahun Terakhir
- 4 Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Selama 5 Tahun Sederhana
- 5 Contoh Laporan Keuangan Sederhana, Mudah, dan Praktis
- 5.1 Contoh Laporan Keuangan – Grafik Analisa
- 5.2 Contoh Laporan Keuangan – Laba-Rugi
- 5.3 Laporan Keuangan – Laba Rugi 12 Bulan
- 5.4 Contoh Laporan Neraca Keuangan
- 5.5 Contoh Laporan Keuangan – Arus Kas
- 5.6 Contoh Laporan – Mutasi Barang per Gudang
- 5.7 Contoh Laporan – Daftar Barang
- 5.8 Contoh Laporan – General Ledger atau Buku Besar
- 5.9 Contoh Laporan Keuangan – Jurnal
- 5.10 Tutorial Akses Dashboard Laporan Keuangan Zahir
- Laporan keuangan penting untuk melacak keuangan dan mengetahui kondisi keuangan perusahaan atau individu Anda.
- Kami akan memberikan panduan lengkap dan praktis mengenai contoh laporan keuangan untuk membantu Anda dalam menyusun laporan keuangan yang baik dan akurat.
Apa itu Laporan Keuangan dan Mengapa Penting?
Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas sebuah perusahaan. Laporan keuangan ini sangat penting karena memberikan gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan serta kinerja bisnis secara keseluruhan. Dalam laporan keuangan, dapat ditemukan informasi tentang pendapatan, biaya, keuntungan, rugi, aset, kewajiban, dan arus kas perusahaan. Laporan keuangan juga digunakan sebagai alat untuk membuat keputusan bisnis yang paling tepat.
Laporan keuangan yang baik dan akurat memberikan informasi yang jelas dan transparan tentang situasi keuangan perusahaan. Hal ini dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan penting seperti mengalokasikan sumber daya yang tepat, mengevaluasi performa bisnis, dan merencanakan strategi perusahaan untuk periode yang akan datang.
Laporan Keuangan Neraca dan Laba Rugi
Laporan keuangan terbagi menjadi beberapa jenis, dan salah satunya adalah laporan neraca dan laba rugi. Kedua laporan ini berisi tentang informasi keuangan perusahaan. Namun, keduanya mempunyai perbedaan dari segi cara penyajian dan tujuan informasi yang disampaikan. Berikut ini adalah contoh laporan neraca dan laba rugi.
Contoh Neraca dan Laporan Laba Rugi Sederhana
Jika Anda sedang mencari contoh neraca dan laporan laba rugi sederhana untuk mengawasi keuangan perusahaan, berikut beberapa di antaranya yang dapat Anda jadikan referensi:
Neraca Sederhana | Laporan Laba Rugi Sederhana |
---|---|
Aset | Pendapatan |
Kas dan setara kas | Penjualan |
Piutang | Biaya Barang Terjual |
Inventaris | Gross Profit (Pendapatan – Biaya Barang Terjual) |
Utang | Expenses |
Hutang | Gaji |
Modal | Biaya sewa |
Operational Income (Gross Profit – Expenses) |
-
Contoh Neraca Keuangan Sederhana
Neraca keuangan merupakan salah satu jenis laporan keuangan yang penting untuk mengetahui keadaan keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu. Neraca keuangan memberikan gambaran tentang aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada suatu titik waktu. Berikut adalah contoh neraca keuangan sederhana yang dapat digunakan oleh perusahaan kecil atau individu.
Aset | Jumlah |
---|---|
Kas | 50.000.000 |
Piutang | 100.000.000 |
Inventaris | 200.000.000 |
Total Aset | 350.000.000 |
Pada contoh di atas, aset perusahaan terdiri dari kas, piutang, dan inventaris. Total jumlah aset perusahaan adalah 350 juta rupiah.
Kewajiban | Jumlah |
---|---|
Hutang Bank | 100.000.000 |
Hutang Gaji | 50.000.000 |
Total Kewajiban | 150.000.000 |
Pada contoh di atas, kewajiban perusahaan terdiri dari hutang bank dan hutang gaji. Total jumlah kewajiban perusahaan adalah 150 juta rupiah.
Ekuitas | Jumlah |
---|---|
Modal | 200.000.000 |
Keuntungan Ditahan | 50.000.000 |
Total Ekuitas | 250.000.000 |
Pada contoh di atas, ekuitas perusahaan terdiri dari modal dan keuntungan ditahan. Total jumlah ekuitas perusahaan adalah 250 juta rupiah.
-
Contoh Laporan Laba Rugi Sederhana
Berikutnya, ini adalah contoh laporan laba rugi:
Laba Rugi | ||||
---|---|---|---|---|
Penjualan | 15.000.000 | |||
Harga Pokok Penjualan | 7.500.000 | |||
Laba Kotor | 7.500.000 | |||
Beban Operasional | ||||
Gaji dan Upah | 2.000.000 | |||
Sewa Gedung | 1.000.000 | |||
Listrik, Air, dan Telepon | 500.000 | |||
Transportasi | 500.000 | |||
Total Beban Operasional | 4.000.000 | |||
Laba Bersih | 3.500.000 |
Pada contoh laporan laba rugi di atas, terlihat bahwa perusahaan mendapatkan laba bersih sebesar Rp 3.500.000. Dalam laporan ini, terdapat beberapa jenis pendapatan dan beban. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan sebesar Rp 15.000.000 dan beban operasional sebesar Rp 4.000.000.
Perbedaan Laporan Keuangan Neraca dan Laba Rugi
Dalam tabel di atas, terlihat bahwa neraca dan laba rugi merupakan dua laporan keuangan yang berbeda namun saling berkaitan. Neraca mencatat informasi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu, sedangkan laba rugi mencatat informasi keuangan perusahaan selama periode tertentu.
Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Selama 3 Tahun Terakhir
Untuk memberikan gambaran tentang laporan keuangan perusahaan dagang, berikut adalah contoh laporan selama 3 tahun terakhir yang dapat dijadikan referensi bagi Anda.
Tahun 1 | Tahun 2 | Tahun 3 | |
---|---|---|---|
Penjualan | 500.000.000 | 550.000.000 | 600.000.000 |
Harga Pokok Penjualan | 300.000.000 | 330.000.000 | 360.000.000 |
Gross Profit | 200.000.000 | 220.000.000 | 240.000.000 |
Pendapatan Lain-lain | 10.000.000 | 11.000.000 | 12.000.000 |
Beban Administrasi dan Penjualan | 100.000.000 | 110.000.000 | 120.000.000 |
Pendapatan Sebelum Pajak | 110.000.000 | 121.000.000 | 132.000.000 |
Pajak Penghasilan | 20.000.000 | 22.000.000 | 24.000.000 |
Laba Bersih | 90.000.000 | 99.000.000 | 108.000.000 |
Dari contoh laporan di atas, dapat dilihat bahwa perusahaan dagang mengalami peningkatan dalam penjualan setiap tahunnya. Namun, biaya produksi juga mengalami kenaikan, sehingga gross profit meningkat secara proporsional. Pendapatan lain-lain juga mengalami kenaikan setiap tahunnya. Namun, beban administrasi dan penjualan juga meningkat yang mengakibatkan laba bersih pada akhirnya tidak mengalami peningkatan yang signifikan.
Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Selama 3 Tahun Terakhir
Berdasarkan laporan di atas, berikut adalah analisis laporan keuangan perusahaan dagang selama 3 tahun terakhir:
- Penjualan perusahaan mengalami peningkatan setiap tahunnya, namun gross profit hanya meningkat secara proporsional
- Biaya administrasi dan penjualan perusahaan juga meningkat setiap tahun, sehingga laba bersih tidak mengalami peningkatan yang signifikan
- Perusahaan memiliki sumber pendapatan lain-lain yang cukup signifikan
- Perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar pajak penghasilan setiap tahun
Untuk memastikan keakuratan laporan keuangan perusahaan, penting untuk dilakukan audit oleh auditor independen yang terpercaya.
Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Selama 5 Tahun Sederhana
Memiliki laporan keuangan yang akurat dan teratur adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan Anda. Dengan laporan keuangan yang baik, Anda dapat menjaga keuangan perusahaan Anda dengan lebih baik serta bisa menyusun rencana keuangan untuk jangka panjang yang lebih baik. Berikut ini adalah contoh laporan perusahaan selama 5 tahun beserta uraiannya:
Tahun | Penjualan | Pendapatan | Pendapatan Bersih |
---|---|---|---|
2016 | Rp 500.000.000 | Rp 100.000.000 | Rp 50.000.000 |
2017 | Rp 750.000.000 | Rp 150.000.000 | Rp 75.000.000 |
2018 | Rp 1.000.000.000 | Rp 200.000.000 | Rp 100.000.000 |
2019 | Rp 1.250.000.000 | Rp 250.000.000 | Rp 125.000.000 |
2020 | Rp 1.500.000.000 | Rp 300.000.000 | Rp 150.000.000 |
Dalam laporan keuangan perusahaan di atas, Anda dapat melihat bahwa penjualan perusahaan selalu meningkat setiap tahun. Pendapatan juga meningkat, dan begitu juga dengan pendapatan bersih. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut terus berkembang selama lima tahun terakhir.
Dalam laporan keuangan yang lebih rinci, Anda dapat melihat pengeluaran yang dialami perusahaan selama lima tahun terakhir, termasuk pengeluaran untuk inventaris, upah karyawan, dan biaya pemasaran. Dengan meninjau pengeluaran ini, Anda dapat menentukan area mana yang mungkin perlu dikurangi atau ditingkatkan dalam upaya menghemat pengeluaran dan meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Contoh Laporan Keuangan Sederhana, Mudah, dan Praktis
Setelah sebelumnya melihat laporan keuangan berupa tabel, beberapa contoh berikut ini merupakan hasil dari pembuatan laporan keuangan menggunakan software akuntansi yang bisa Anda jadikan referensi:
-
Contoh Laporan Keuangan – Grafik Analisa
-
Contoh Laporan Keuangan – Laba-Rugi
-
Laporan Keuangan – Laba Rugi 12 Bulan
-
Contoh Laporan Neraca Keuangan
-
Contoh Laporan Keuangan – Arus Kas
-
Contoh Laporan – Mutasi Barang per Gudang
-
Contoh Laporan – Daftar Barang
-
Contoh Laporan – General Ledger atau Buku Besar
-
Contoh Laporan Keuangan – Jurnal
Berdasarkan contoh-contoh yang ditampilkan di atas, Anda bisa membuat berbagai laporan keuangan yang lengkap dengan hanya menggunakan satu software akuntansi Zahir. Untuk Anda yang masih penasaran dengan bagaimana tampilan dashboard Zahir yang user friendly dan mudah digunakan, Anda bisa melihat tutorial berikut ya.
Tutorial Akses Dashboard Laporan Keuangan Zahir
Jadi, dengan memiliki laporan keuangan yang teratur dan akurat, Anda bisa mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dan membuat keputusan yang lebih tepat untuk masa depan perusahaan Anda.