Saat mulai berbisnis, hanya ada dua kemungkinan yang akan terjadi yaitu untung atau rugi. Oleh karena itu, sebagai penguasaha Anda harus bisa mengenali ciri-ciri bisnis sedang merugi, atau sebaliknya.

Untung ruginya suatu bisnis ditentukan oleh bagaimana cara organisasi dalam bisnis dijakankan. Tahapan ini mulai dari perencanaan hingga evaluasi pekerjaan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

Sekilas tentang Bisnis

Perlu diingat bahwa kerugian dalam suatu bisnis adalah hal yang sangat wajar. Meskipun demikian, pebisnis harus bisa berpikir dan merencanakan strategi baru agar kegagalan bisa jadi pelajaran menuju keberhasilan.

Para pebisnis, terutama pebisnis baru terkadang tidak menyadari bahwa tanda-tanda kerugian perusahaan bisa di deteksi sejak dini.

Jika banyak pebisnis terlambat menyadari hal ini, maka semakin kecil kesempatan perusahaan untuk mengatasi masalah tersebut. Akhirnya, dampak kerugiannya sulit diminimalisasi.

Maka dari itu, agar para pebisnis pemula tidak mengalami kerugian banyak, terdapat beberapa hal yang harus dipelajari. Hal ini terkait identifikasi kerugian usaha demi menanggulangi risiko biaya yang keluar untuk mengatasi kerugian.

3 Ciri Bisnis Sedang Merugi

Kenali ketiga ciri atau tanda bisnis merugi di bawah ini, agar Anda bisa segera menemukan solusi untuk keluar dari kebangkrutan atau kerugian.

1. Saldo Bank Turun atau Mendekati Negatif

Bagaimanapun juga, parameter utama dari perusahaan adalah saldo bank yang dapat menggambarkan berapa banyak aset atau kekayaan yang didapatkan dari bisnis yang sedang dijalankan.

Ketika perusahaan sudah mendapatkan banyak keuntungan, pebisnis biasanya mulai melebarkan sayap dengan menambah kuantitas produksi barang, misalnya, atau mulai membuka cabang usaha baru hingga memberikan fasilitas lebih di kantor untuk karyawan.

Semua hal yang disebutkan di atas didapatkan dari saldo yang dimiliki oleh perusahaan. Tapi, jika ternyata banyak hal yang dibelanjakan namun keuntungan justru merosot, maka Anda harus mulai menerapkan strategi baru pada organisasi Anda.

Ketika saldo bank terus menurun di tengah pengeluaran terus menanjak, maka ini adalah indikasi dan peringatan bahwa pemasukan dan pengeluaran di perusahaan Anda tidak sebanding. Jika terus dilakukan tanpa ke hati-hati-an, bisa jadi Anda sedang merugi.

2. Tidak Mencapai Target

Tujuan utama dari dibuatnya sebuah bisnis adalah demi mendapatkan untung. Keuntungan secara finansial akan terus didapatkan bila penjualan baik produk jasa maupun barang mencapai target yang ditentukan di awal.

Di sini lah peran pentingnya target karena target menjadi pertanda bahwa perusahaan sedang merugi.

Jika perusahaan tidak bisa secara konsisten mencapai target penjualan, Anda selaku pebisnis harus segera memikirkan strategi baru agar bisa selamat dari kerugian besar.

Pertama, Anda bisa memberikan toleransi atas berapa batas target bisa tidak dicapai, minimal bisa menutupi modal pembelian bahan pokok.

Kemudian, Anda harus mulai menetapkan target baru yang sesuai dengan kondisi perusahaan sebelum masuk ke jurang kerugian.

Perlu diingat selalu, jika perusahaan terus beroperasi seperti biasa, padahal target tidak tercapai setiap bulannya, hal ini akan membuat pengeluaran lebih besar daripada pemasukan, itu artinya perusahaan sedang merugi.

3. Kekurangan Uang untuk Membayar Tagihan

Sebuah perusahaan biasanya memiliki tagihan bulanan yang wajib dibayarkan, misalnya sewa kantor, gaji karyawan, bayar listrik dan air, dan lain sebagainya.

Ketika uang perusahaan tidak bisa membayar semua hal di atas, maka ini adalah pertanda bahwa usaha sedang merugi.

Tagihan perusahaan adalah hal yang wajib dibayarkan baik dalam kurun waktu bulanan, mingguan, atau tahunan tergantung kesepakatan perusahaan dengan pihak terkait.

Ketika semua hal yang seharusnya dibayar itu tidak dibayarkan, maka operasional perusahaan bisa saja terganggu. Contohnya, karyawan tidak mendapat upah bisa mogok kerja, listrik tidak dibayar bisa membuat produksi tidak berjalan.

Tagihan perusahaan sendiri termasuk utang atau pinjaman.