Membangun budaya disiplin kerja bisa dikatakan gampang-gampang susah.

Dikatakan gampang karena kita bisa membuat SOP terkait disiplin dalam bekerja. Dikatakan susah karena disiplin kerja butuh komitmen tinggi.

Sementara kita tahu bahwa untuk mempertahankan komitmen kerja banyak godaannya.

Ujung-ujungnya, lambat laun muncul kasus pegawai mulai menurun kedisiplinannya. Dan ini akan menjadi masalah besar jika perusahaan tidak segera menemukan solusinya.

Kenali Karakter Karyawan Anda

Setiap pegawai memang memiliki watak yang beragam.

Ada yang pandai berargumentasi, ada yang pendiam, ada yang disiplin, ada yang kerja semaunya. Namun, pada dasarnya semuanya tetap ingin mencapai tujuan kerja yakni “kerjaan kelar.”

Perbedaan watak menjadi kunci utama bagi pengusaha atau manajer SDM dalam mengendalikan para karyawan agar mau mengikuti aturan perusahaan setidaknya bisa diajak disiplin.

Ajakan-ajakan dengan metode pendekatan bisa menjadi pilihan yang “luwes” dan sederhana untuk mengubah kebiasaan buruknya menjadi kebiasaan yang menguntungkan bagi perusahaan dan tentu saja bagi dirinya sendiri.

Kebanyakan pihak HRD atau psikolog mudah yakin dengan alat tes psikologi yang diselenggarakan pada saat rekrutmen.

Padahal alat tersebut hanya memberikan pengungkapan yang belum tentu akurat.

Bisa saja pegawai tersebut bekerja dengan semangat dan senyum padahal pikiran dan perasaannya tidak mencerminkan apa yang dia tunjukkan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui lebih mendalam mengenai pikiran, perasaan, keinginan, dan keperluannya dengan berinteraksi dengan mereka.

Pentingnya Disiplin Kerja

Apa itu disiplin?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disiplin adalah bentuk ketaatan kepada peraturan.

Secara istilah, disiplin merupakan sikap seseorang dalam memenuhi janji sehingga orang lain mempercayainya. Disiplin juga mencakup sikap konsisten dan komitmen.

Disiplin jadi salah satu sifat yang harus ditanamkan entah itu saat Anda sekolah, bekerja, atau bahkan saat berstatus jadi bos.

Mengapa disiplin kerja itu penting? Simak tiga alasan berikut ini:

1. Sebagai identitas jika Anda Profesional

Sikap disiplin menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang profesional dalam bekerja.

2. Pertahankan posisi atau jabatan

Disiplin kerja bisa membuat Anda dipercaya oleh perusahaan sehingga kesempatan bagi Anda untuk naik jabatan dan menjadi karyawan tetap terbuka lebar.

Ketika Anda konsisten bekerja secara disiplin maka posisi di perusahaan akan aman tidak digantikan oleh karyawan baru.

3. Memudahkan dalam bekerja

Seseorang yang memiliki tingkat disiplin tinggi akan menyelesaikan tugasnya sesegera mungkin tanpa melewati batas waktu.

Hal ini membuat Anda bisa memanfaatkan waktu yang tersisa untuk mengerjakan tugas lain.

Ini adalah contoh kecil betapa pentingnya sikap disiplin diterapkan karena akan memudahkan pekerjaan Anda.

Penyebab Utama Karyawan Tidak Disiplin

Mengapa dalam suatu perusahaan ada karyawan yang tidak disiplin?

Tentunya hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Dan bisa jadi antar karyawan memiliki faktor pemicu yang beda-beda.

Kondisi ini jelas menjadi tantangan perusahaan ketika ada sebagian karyawan yang direkrut ternyata tidak disiplin dan cenderung malas ketika bekerja.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi padahal mereka sudah melalui seleksi ketat yang dilakukan oleh HRD?

Pada dasarnya kedisiplinan seorang karyawan bisa berada dalam skala naik turun.

Ada waktu ketika karyawan sangat disiplin dan mengikuti semua arahan dari perusahaan.

Tapi ada kondisi tak terkendali di mana karyawan tidak disiplin dan bekerja seenaknya atau bahkan memberatkan pekerjaan orang lain.

Pastinya, sudah jadi tanggung jawab perusahaan untuk meminimalisasi kehadiran karyawan yang demikian.

Banyak hal yang bisa dilakukan agar karyawan bisa disiplin dalam bekerja.

Semua bisa diperbaiki mulai dari fasilitas kerja, bicara dengan karyawan soal masalah dan keluhan mereka, serta melakukan evaluasi terkait aturan yang diterapkan perusahaan yang mungkin membuat para karyawan tidak disiplin.

Setidaknya ada empat faktor yang menjadi penyebab rendahnya tingkat disiplin karyawan saat bekerja, berikut ulasannya:

1. Upah

Tidak bisa dipungkiri, besar kecilnya upah yang diterima karyawan mempengaruhi kinerja mereka di kantor.

Saat upah yang diberikan perusahaan ternyata tidak setara dengan beban kerja karyawan serta waktu yang mereka jual, maka ada banyak kemungkinan karyawan mulai berleha-leha dan tidak disiplin dalam bekerja.

2. Regulasi tertulis

Karyawan bisa saja bertingkah semau mereka selama tidak ada regulasi tertulis yang melarang mereka melakukan hal tersebut, salah satunya adalah perihal kedisiplinan.

Karyawan berpotensi tidak disiplin waktu, tidak disiplin dalam mengerjakan tugas, karena rendahnya regulasi tertulis perusahaan.

Ketika hal buruk dibiarkan, maka hal buruk tersebut berpotensi berubah jadi kebiasaan.

3. Tidak ada sanksi nyata

Sanksi nyata yang diberikan pada karyawan tidak disiplin dan malas akan membuat karyawan tersebut serta karyawan lain berpikir bahwa perusahaan benar-benar serius memberantas hal tersebut.

4. Sikap bos

Bos bisa setara leader, manajer, atau siapa pun yang jabatannya lebih tinggi dari karyawan harus menunjukkan sikap disiplin jika ingin karyawan juga bersikap demikian.

Bos adalah contoh.

Ketika sesuatu yang dicontohkan bos tidak diikuti oleh karyawannya, maka ada yang salah dengan mereka.

Sepatutnya karyawan inisiatif sendiri meniru sikap baik bos sebagai bentuk praktik tumbuhnya rasa malu dalam diri.

Cara Mengatasi Karyawan yang Tidak Disiplin

Berikut ini beberapa metode yang mungkin bisa diterapkan di perusahaan Anda:

1. Lakukan pemantauan secara rutin

Pantau pegawai dalam beberapa kesempatan tanpa diketahui oleh pegawai tersebut bahwa dia sedang dipantau.

Pemantauan ini untuk melihat bagaimana pegawai menunjukkan sikap kerjanya setiap hari bahkan setiap saat.

Dari sinilah HRD bisa menggambarkan atau menilai kinerjanya.

2. Telaah sifat batin atau temperamen

Poin ini yang paling sering diabaikan oleh perusahaan sebab dianggap sebagai hal yang tidak penting mengetahui sifat seseorang.

Padahal tindakan ini memiliki pengaruh yang sangat signifikan agar terjalin komunikasi dua arah.

3. Cari tahu persoalan pegawai

Entah itu persoalan kerja atau bahkan persoalan pribadi harus diketahui pihak HRD agar dicarikan pemecahan masalahnya.

Ketidakpedulian pada hal ini akan mengakibatkan pembangkangan pegawai, keluh kesah pegawai, bahkan dapat merusak kredibilitas perusahaan.

Jika masalah yang dialami oleh pegawai terbawa ke lingkungan pekerjaan, hal ini jelas akan merugikan perusahaan, terutama ketika pegawai tersebut berhubungan dengan klien.

4. Komunikasi dua arah

Setelah memahami karakter dan permasalahan pegawai, ajak pegawai untuk berdiskusi.

Yakinkan bahwa segala rahasia masalah yang dipendam pegawai dapat menjadi rahasia berdua antara 1 orang HRD dengan 1 pegawai bersangkutan kemudian dicarikan solusi yang tepat.

Komunikasi dua arah juga dapat memperkecil peluang kesalahpahaman.

5. Berikan kepercayaan

Jadikan pegawai sebagai tenaga yang produktif sesuai dengan keahliannya dan dapat dipercaya.

Pemberian tanggung jawab kepada pegawai sekaligus memberikannya kepercayaan membuatnya dapat menyalurkan bakat keahliannya.

Terlebih lagi jika seorang pegawai yang sudah lama berkutat pada job yang itu-itu saja dapat membuat kejenuhan yang luar biasa.

6. Sinergikan mindset karyawan dengan visi perusahaan

Kembangkan pola pikir pegawai tentang ritme pekerjaan yang searah dengan tujuan perusahaan.

Berikan pemahaman bahwa bekerja bukan hanya menjadi hal yang rutin dan monoton, tetapi juga saling bergandingan tangan dengan perusahaan untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan.

Di sini perusahaan mempersilakan pegawai untuk menyampaikan ide-ide baiknya.

Dengan demikian, pegawai akan merasa dihargai dan berada dalam suasana kekeluargaan.

7. Berikan penghargaan atau hukuman

Hal ini sudah jelas bahwa pegawai yang kreatif dan memiliki kinerja yang baik dan penuh inovatif layak diberi penghargaan misalnya dengan kenaikan gaji, hadiah, dll.

Sebaliknya pegawai yang memiliki nilai kinerja menurun akibat sikap kerja yang tidak baik (semaunya saja) harus diberikan hukuman.

8. Berikan teladan dari para pemimpin bagi para stafnya

Peraturan yang dibuat oleh perusahaan seharusnya menjadi cerminan dari sikap para pemimpin (pejabat tinggi perusahaan).

Namun, tidak jarang peraturan hanya tinggal aturan yang artinya orang yang dijadikan panutan justru tidak mengacuhkan apa yang dianjurkan kepada pegawainya alias sama-sama melanggar.

Kebiasaan baik petinggi perusahaan akan menurun ke stafnya dan begitu seterusnya bagi staf-staf baru.

Cara Membangun Budaya Disiplin Kerja di Perusahaan

Ada delapan tips yang bisa dicoba HRD agar disiplin kerja di perusahaan tumbuh seiring berjalannya waktu, berikut ulasannya:

  1. Ciptakan ruangan kerja yang nyaman bagi karyawan dengan pencahayaan yang cukup, sirkulasi udara yang baik, suasana yang bersih dan tenang.
  2. Tidak banyak menuntut pada karyawan agar mereka fokus pada tugas yang telah diberikan sesuai instruksi.
  3. Memberikan penghargaan pada karyawan yang telah bekerja maksimal.
  4. Memberikan wadah pelatihan bagi karyawan untuk meningkatkan kemampuan mereka.
  5. Liburan perusahaan, bisa diadakan satu tahun sekali untuk meningkatkan hubungan antar sesama karyawan dan atasan mereka.
  6. Menyediakan fasilitas kantor dengan teknologi tinggi, misalnya spek komputer yang bagus, wifi yang kencang, dan lain sebagainya.
  7. Menerapkan sanksi pada karyawan bandel agar menciptakan efek jera sehingga karyawan tidak bekerja seenaknya.
  8. Lakukan evaluasi secara berkala terhadap kinerja karyawan.

Cara Meningkatkan Sikap Disiplin pada Karyawan

Sebagai karyawan, ada hal yang harus diperhatikan agar sikap disiplin tumbuh dalam diri Anda.

Sederet hal berikut bisa Anda coba terapkan, antara lain:

  • Tanamkan pada diri sendiri untuk berkomitmen disiplin saat bekerja.
  • Buat prioritas pekerjaan, awali dari yang paling Anda suka atau dari yang paling mudah dikerjakan.
  • Siapkan target harian agar fokus menyelesaikannya.
  • Tanamkan mindset bahwa tanggung jawab adalah harga diri yang harus dijaga. Tanggung jawab adalah cara yang bisa ditunjukkan oleh karyawan setelah mereka dipercaya oleh perusahaan sebagai pelamar yang lolos diangkat jadi karyawan.
  • Terapkan sikap disiplin pada kebiasaan kecil, mulai dari minum, makan, ibadah, dan hal lain selama di kantor maupun di rumah.
  • Beri penghargaan pada diri sendiri yang telah bekerja keras, bisa berupa membeli makanan enak atau belanja barang-barang mahal.

Kesimpulan

Disiplin dalam bekerja merupakan bentuk komitmen dan tanggung jawab seseorang ketika terjun di dunia kerja.

Bukan perkara mudah, tapi jika diterapkan secara berkelanjutan, disiplin akan jadi sifat bawaan dan membangun diri Anda di kemudian hari.

Adapun banyak cara untuk mengatasi karyawan yang tidak disiplin dalam bekerja. Anda bisa melakukan pendekatan dengan karyawan atau menerapkan aturan yang tegas.

Karyawan adalah aset perusahaan dalam mewujudkan visi dan misi bisnis.

Oleh karena itu, memahami karyawan Anda adalah langkah yang penting agar tercipta sinergi antara karyawan dan perusahaan.