biografi pendiri tokopedia william tanuwijaya

Tahukah Anda jika William Tanuwijaya pernah diusir oleh investor hanya dalam kurun waktu kurang dari 5 menit?

Hal ini pernah terjadi saat William berkesempatan untuk bertemu dengan seorang investor asal Amerika Serikat pada 2010 lalu.

Keterbatasan dalam bahasa inggris menjadi alasan di balik kejadian tersebut.

Namun, tentu William tidak menyerah begitu saja. Semangat juang untuk mengembangkan Tokopedia terus bertumbuh.

Lantas, bagaimana kunci sukses William Tanuwijaya hingga mampu membangun Tokopedia?

Yuk, simak biografi dan kisah suksesnya bersama Tokopedia berikut ini.

Biografi William Tanuwijaya

William adalah pendiri Tokopedia yang merupakan marketplace dan menjadi salah satu perusahaan raksasa teknologi asli Indonesia.

William berasal dari Sumatra Utara, tepatnya di Pematang Siantar.

Setelah lulus SMA, William merantau ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Bina Nusantara (BINUS) Jurusan Teknik Informatika pada tahun 1999.

Terlahir dari keluarga sederhana dan ayahnya yang mulai mengalami gangguan kesehatan saat William masih kuliah, membuat dia harus mencari pekerjaan sampingan.

Menjadi seorang operator warnet (warung internet) merupakan pilihannya kala itu.

Mungkin orang lain berpikir bahwa ini merupakan pekerjaan yang menjadi beban bagi anak kuliahan.

Namun itu tidak berlaku bagi William. Dia menyadari adanya berkah di balik pilihannya.

William bekerja selama 12 jam sehari, dari pukul 21.00 malam sampai 09.00 pagi.

Di tengah kondisi keterbatasan dan internet yang masih begitu mewah pada saat itu, dia bisa memperoleh akses belajar internet secara gratis. Inilah yang dimaksud sebagai berkah bagi William.

Kisah Berdirinya Tokopedia

Pada tahun 2007, William melihat adanya peluang untuk membangun startup Tokopedia.

Namun, karena terkendala modal, akhirnya dia berinisiatif untuk mengajukan dana kepada para investor.

Perjuangannya pun tidak semulus dan seindah bayangan orang-orang.

Butuh waktu 2 tahun hingga akhirnya berhasil mendapatkan dana untuk membangun Tokopedia, yaitu dari bosnya sendiri sebagai pemberi modal pertama.

Selama perjuangan 2 tahun ini, banyak lika-liku yang William hadapi.

Sering kali muncul berbagai pertanyaan dari para investor yang meragukan ide bisnis yang dia usung.

Mulai dari latar belakang industri, persaingan di Indonesia, latar belakang keluarga, hingga rekam jejak pribadi.

Bahkan, ada saat di mana seseorang yang berkata kepada William untuk berhenti bermimpi terlalu tinggi.

Namun ternyata, perkataan itulah yang menjadi titik balik bagi William untuk menemukan tujuan hidupnya.

Dia menyadari bahwa pernyataan tersebut dapat membuat anak muda Indonesia tak lagi memiliki kebebasan dalam bermimpi.

Sedangkan pemimpin negeri ini, yaitu Soekarno pernah berujar “Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.”

Perjuangan mewujudkan mimpinya pun terus berlanjut.

William Tanuwijaya bersama Leontinus Alpha Edson memutuskan untuk membangun Tokopedia pada 6 Februari 2009.

Setelah proses selama 6 bulan, akhirnya bertepatan dengan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 64, yaitu 17 Agustus 2009, Tokopedia resmi diluncurkan.

Meskipun telah resmi berdiri, perjalanan Tokopedia pun tidaklah mulus.

Pada awal pencarian kandidat untuk mengisi berbagai posisi di Tokopedia ternyata banyak diabaikan oleh pelamar kerja.

Selama dua hari mengikuti acara Job Expo di sebuah kampus, tidak ada satu pun orang yang melamar kerja di stand milik Tokopedia.

Meskipun awalnya kurang diminati, namun seiring berjalannya waktu banyak orang yang tertarik untuk bergabung dengan Tokopedia.

Kini, mengawali perjalanan baru, sejak 2021 Tokopedia mengambil langkah untuk bersatu dengan Gojek.

Gojek juga merupakan startup karya anak bangsa. Keduanya juga didanai oleh investor yang sama.

Dan kemudian Tokopedia dan Gojek menggabungkan layanan e-commerce, on demand, dan layanan keuangan serta pembayaran.

Timeline Pertumbuhan Tokopedia

Dilansir dari laman resmi Tokopedia, berikut ini timeline resmi pertumbuhan perusahaan dari tahun ke tahun:

  • 2009: Memulai bisnis C2C marketplace
  • 2014: Menjadi perusahaan Indonesia pertama yang didanai oleh Softbank dan Sequoia
  • 2015: Menjadi pelopor dalam program instant delivery yang bekerjasama dengan perusahaan transportasi online
  • 2016: Memasuki bisnis produk digital dan Fintech
  • 2017: Memperoleh pendanaan sebesar $1,1 miliar dari Alibaba Group
  • 2018: Pada putaran pendanaan baru, mendapatkan $1,1 miliar dari Softbank Vision Fund dan Alibaba Group
  • 2019: Meluncurkan Tokopedia Salam
  • 2020: Memperkenalkan Tokopedia Jasa
  • 2021: Gojek dan Tokopedia bersatu menjadi GoTo

Kunci Sukses William Tanuwijaya

Ketika mendengar dan membaca tentang kisah perjalanan seorang William Tanuwijaya dalam membangun Tokopedia, pasti siapa pun akan takjub dengan kegigihannya.

Dia pun dengan senang hati membagikan 3 kunci sukses untuk mewujudkan mimpinya.

1. Menerapkan Pola Pikir “Growth Mindset”

Dalam buku tulisan De Carol S. Dweck yang berjudul Mindset, memaparkan bahwa terdapat 2 jenis mindset atau pola pikir, yaitu growth mindset dan fixed mindset.

Sederhananya, seseorang yang menerapkan growth mindset melihat tantangan sebagai sebuah proses.

Sedangkan fixed mindset ketika menghadapi tembok penghalang akan berpikir bahwa mereka tidak berbakat.

Kunci sukses William adalah dengan menerapkan growth mindset.

2. William Tanuwijaya Bermimpi dengan Mata Terbuka

Dalam menggapai mimpinya, William melakukan 4 langkah penting, yaitu:

  • Memimpikannya
  • Memikirkannya
  • Mengucapkannya
  • Melakukannya dengan konsisten

Ketika sebuah mimpi dipikirkan, maka akan berubah menjadi rencana.

Ketika rencana tersebut diucapkan maka akan berubah lagi menjadi komitmen.

Hingga akhirnya ketika komitmen berhasil dilakukan, maka berubah lagi menjadi sebuah kenyataan.

3. Menerapkan filosofi Infinite Game

William melihat bisnis dan hidup sebagai infinite game.

Filosofi ini mengajarkan bahwa tidak ada yang benar-benar menang ataupun kalah dalam hidup dan bisnis, karena semua itu adalah proses.

Habit atau kebiasaan, berperan penting dalam filosofi ini.

Analogi sederhananya adalah, ketika Anda sikat gigi, maka tak akan langsung saat itu juga gigi Anda putih.

Begitu juga ketika pergi ke gym untuk olahraga, maka tidak mungkin akan langsung menjadi berotot saat itu juga.

Semuanya memerlukan proses, dan yang terpenting adalah bagaimana Anda bisa fokus terhadap dampak yang lebih besar serta menjadi lebih baik setiap harinya.

Kesimpulan

Tidak lahir dari keluarga kaya, bukanlah lulusan luar negeri, kerja sampingannya jadi penjaga warnet. tapi ini semua tidak menghalangi William Tanuwijaya untuk merobohkan tembok-tembok penghalangnya.

Dengan growth mindset, bermimpi dengan mata terbuka, dan percaya bahwa bisnisnya adalah infinite game, membuat William Tanuwijaya berhasil hingga saat ini.