auditor int

Awal kehidupan karir seorang akuntan ibarat sebuah dilema dan pertaruhan harga diri. Banyak persepsi dan opini yang beredar di masyarakat, khususnya para akuntan tentang bagaimana dan dimana seharusnya seorang akuntan bekerja. Satu hal yang paling menonjol dalam berdebatan tentang profesi akuntan adalah anggapan bahwa “seorang akuntan jika belum menjadi auditor adalah bukan akuntan sejati”. Sebagai sebuah opini dan persepsi, seorang akuntan boleh saja menerimanya. Namun dalam praktiknya, seorang akuntan harusnya jangan terlalu dipengaruhi oleh persepsi ini.

Benar adanya, jika salah satu tugas seorang akuntan adalah memeriksa laporan keuangan perusahaan atau menjadi auditor. Dan menjadi auditor bisa dibilang mulia, karena dengan memeriksa keuangan, akuntan ibarat menjadi polisi dan hakim atas transaksi-transaksi keuangan perusahaan. Ada 2  alasan yang menjadikan pekerjaan sebagai auditor adalah pekerjaan yang cocok bagi seorang akuntan sejati.

Pertama, menjadi seorang auditor membuat seorang akuntan selalu bekerja dengan “standar tinggi”. Bekerja dengan menerapkan standar akuntansi yang tinggi dan ketat adalah gengsi seorang auditor dibandingkan pekerjaan di bidang akuntansi yang lain. Bertahun-tahun menempa diri menjadi akuntan, seorang auditor pastinya belajar mengenai standar akuntansi keuangan. Standar ini lah yang harus digunakan dalam menjalani pekerjaan sebagai seorang auditor dalam memeriksa laporan keuangan perusahaan. Sehingga dengan menjadi auditor berarti anda menjaga standar akuntansi sebagaimana semestinya seperti yang telah anda pelajari selama bertahun-tahun.

Alasan kedua auditor adalah pekerjaan akuntan sejati adalah auditor akan selalu merasa tertantang dengan beragam jenis laporan keuangan. Dengan semakin beragamnya laporan keuangan yang mereka periksa, maka semakin banyak skill dan kemampuan yang mereka dapatkan dalam membuat laporan keuangan. Sehingga ketika mereka memutuskan tidak lagi bekerja sebagai auditor, ia akan memiliki banyak pilihan dapat bekerja sebagai akuntan di perusahaan manapun.

2 alasan di atas memang adalah alasan utama mengapa pekerjaan auditor menjadi bergengsi di antara pekerjaan bidang akuntansi lain. Namun dengan memilih tidak berkarir menjadi seorang auditor bukan berarti menjadi kan anda pecundang di bidang akuntansi. Hidup anda adalah pilihan anda. Dengan bekerja sebagai akuntan perusahaan, bukan berarti anda tidak bisa menerapkan standar akuntansi yang telah anda dapatkan ketika menjalani masa kuliah. Justru dengan anda menjadi akuntan perusahaan, anda mendapatkan lebih banyak keuntungan dan kelebihan jika dibandingkan menjadi seorang auditor.

Keuntungan pertama menjadi akuntan perusahaan dibandingkan auditor adalah akuntan perusahaan memiliki lebih banyak waktu jika dibandingkan dengan auditor. Tak bisa dipungkiri, bekerja sebagai seorang auditor, anda akan selalu dikejar deadline yang tiada habisnya. Selesai laporan keuangan satu perusahaan, datang laporan keuangan perusahaan lain yang harus diperiksa. Hal ini berbeda dengan akuntan perusahaan yang bekerja dengan waktu yang tetap dan teratur sesuai dengan jam kantor. Laporan keuangan kantor pun dapat dikerjakan sesuai dengan periode akuntansi yang sudah ditetapkan perusahaan jauh-jauh hari. Sehingga akuntan dapat bekerja dengan lebih santai.

Keuntungan kedua adalah dengan menjadi akuntan perusahaan anda dapat “mematikan” pekerjan auditor. Bagaimana bisa demikian? Pekerjaan seorang auditor adalah memeriksa laporan keuangan perusahaan yang dibuat oleh akuntan perusahaan. Jika akuntan perusahaan dapat menerapkan standar akuntansi yang berlaku, tentu saja akan mempermudah pekerjaan auditor. Dengan semakin banyaknya akuntan perusahaan yang menerapkan standar akuntansi yang ada di laporan keuangannya, maka auditor pun patut merasa “terancam” pekerjaannya. Hal ini dikarenakan perusahaan akan lebih mempercayai hasil pekerjaan akuntan perusahaan dibandingkan harus memeriksa ulang laporan keuangan dengan menyewa jasa auditor atau akuntan publik.

Dari uraian di atas, kita dapat lihat bahwa sebenarnya kedua pekerjaan baik auditor ataupun akuntan perusahaan memiliki keterkaitan satu sama lain. Auditor memerlukan laporan keuangan dari akuntan perusahaan untuk diperiksa sebagai inti dari tugas dan profesinya. Begitupun akuntan perusahaan yang memerlukan auditor untuk memeriksa ulang dan mengoreksi laporan keuangan yang telah mereka buat agar menghasilkan laporan keuangan yang sempurna dan tanpa cacat.