Penggunaan bahan baku dan bahan penolong acapkali digunakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang industri atau manufaktur.

Bahan baku dan bahan penolong merupakan sumberdaya terbesar dalam perusahaan tersebut.

Dalam laporan keuangan, transaksi kedua bahan tersebut akan dicatat dalam post bahan baku (raw material) dan bahan penolong (component).

Kompleksitas dalam Bahan Baku dan Bahan Penolong

Dalam menentukan kebutuhan bahan-bahan dalam proses produksi, kemungkinan para pebisnis mampu menjabarkan dengan detail.

Namun menentukan apakah suatu pengeluaran dikategorikan ke dalam bahan baku atau bahan penolong seringkali menimbulkan kerancuan atau kesulitan tersendiri.

Untuk industri yang bergerak di bidang perakitan, menentukan mana pos bahan baku atau bahan penolong dapat dilakukan dengan mudah.

Karena kedua jenis pos tersebut mudah dibedakan.

Hal tersebut juga seringkali dialami oleh manufaktur yang memproduksi barang dengan bahan baku tunggal, seperti pabrik semen, pabrik tepung dsb.

Perusahaan yang memproduksi produk dengan berbagai varian item dan menggunakan bahan baku dan bahan penolong yang banyak tentunya memiliki kompleksitas yang berbeda.

Apa sih perbedaan antara bahan baku dengan bahan penolong?

Yuk, simak ulasan di bawah ini.

Pengertian Bahan Baku

Secara umum pengertian dari bahan baku adalah bahan mentah yang digunakan sebagai dasar untuk pembuatan suatu produk, di mana bahan tersebut diolah kembali melalui proses tertentu untuk dibuat menjadi bentuk yang lain.

Menurut Mulyadi, seorang pakar di bidangnya, dia menjelaskan bahwa bahan baku adalah bahan yang membentuk bagian integral dari produk jadi.

Bahan baku yang digunakan dapat diperoleh melalui pembelian lokal, import, atau pengolahan sendiri.

Jenis-jenis Bahan Baku

Menurut para ahli, Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri, menyebutkan jika bahan baku terbagi menjadi dua jenis yang meliputi:

1. Bahan baku langsung (direct material)

Bahan baku yang merupakan bagian dari barang jadi yang dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku langsung ini terkait erat dan sebanding dengan barang jadi yang dihasilkan.

2. Bahan baku tidak langsung (indirect material)

bahan baku yang memiliki peran dalam proses produksi tapi tidak langsung terlihat pada barang jadi yang dibuat.

Contoh Bahan Baku

Misalnya dalam proses produksi sebuah meja, maka yang menjadi bahan baku langsung dari pembuatan meja adalah kayu.

Sedangkan yang merupakan bahan baku tidak langsung adalah paku dan plamir yang digunakan untuk merekatkan kayu dan dasar cat untuk meja.

Plamir merupakan larutan campuran yang terdiri dari semen putih dan lem kayu yang digunakan sebagai alat cair untuk menutup rongga kayu yang tidak rata.

Sedangkan paku merupakan bijih timah yang diolah dengan proses tertentu sehingga dapat digunakan untuk merangkai bagian-bagian meja.

Sehingga jika semua bahan sudah terangkai dengan benar, maka kayu tersebut menjadi mempunyai nilai ekonomis.

Pengertian Bahan Penolong

Merupakan barang yang dimanfaatkan dalam proses produksi, namun bukan merupakan bagian dari bahan baku utama untuk produk yang dihasilkan.

Beberapa ahli berpendapat bahwa bahan pembantu merupakan item yang dapat meningkatkan efisiensi atau keamanan produksi tetapi bukan menjadi bagian dari bagian utama produk jadi.

Contoh Bahan Penolong

Misalnya pelaku usaha yang mengelola toko roti di mana dia harus memperhatikan biaya bahan baku langsung dan tidak langsung.

Maka yang termasuk dalam kategori bahan baku langsung adalah terigu, telur, gula, dan bahan lainnya yang tanpa keberadaan mereka produk tidak dapat dihasilkan.

Sedangkan untuk bahan penolong dapat berupa tisu, kardus, atau etalase.

Perbedaan Bahan Baku dan Bahan Penolong

Untuk menentukan apakah yang dibutuhkan adalah bahan baku atau bahan penolong, maka harus terlebih dahulu dilihat dari fungsi dan penggunaan masing-masing bahan dalam proses produksi.

1. Fungsi Bahan Baku dan Bahan Penolong

Adapun kriteria bahan baku mencakup fungsi dan penggunaan dari bahan baku itu sendiri.

Fungsi bahan baku adalah jika bahan tidak tersedia, maka produk tidak dapat dihasilkan atau tidak dapat berfungsi.

Sedangkan fungsi bahan penolong yaitu tanpa adanya bahan ini sekalipun, produk masih bisa dihasilkan, namun biasanya hasil produk jadi tidak sesuai dengan harapan atau fungsinya.

2. Penggunaan Bahan Baku dan Bahan Penolong

Perbedaan berikutnya adalah dari segi penggunaan bahan.

Penggunaan bahan baku memiliki porsi yang lebih dominan daripada bahan yang lain. Sedangkan penggunaan bahan penolong memiliki porsi yang kecil dari keseluruhan bahan yang dipakai.

Biaya Bahan Baku dan Bahan Penolong

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa bahan baku memiliki peran yang lebih besar dalam proses produksi daripada bahan penolong, baik dari segi fungsi maupun penggunaan.

Sehingga, biaya bahan baku pun jauh lebih tinggi daripada bahan penolong.

Oleh sebab itu, jika Anda sebagai pemilik usaha ingin meningkatkan profit atau keuntungan bisnis, maka Anda dapat melakukan pengurangan pada biaya penolong tanpa mengorbankan mutu bahan.

Cara Mengatur Bahan Baku dan Bahan Penolong dengan Aplikasi Keuangan Zahir Accounting

Sekarang, Anda sudah mampu membedakan bahan baku dan bahan penolong yang Anda gunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang jadi pada bisnis yang Anda jalankan.

Namun, apakah Anda masih merasa kesulitan saat melakukan perhitungan biaya produksi dari penggunaan bahan baku dan bahan penolong di bisnis Anda?

Atau bingung bagaimana cara mengetahui dan mengelola persediaan barang Anda?

Tenang saja, kini semua kesulitan yang Anda alami bisa dengan mudah teratasi, yaitu dengan menggunakan aplikasi Zahir Accounting.

Dalam aplikasi akuntansi atau aplikasi keuangan Zahir Accounting ini, Anda bisa dengan mudah melakukan perhitungan biaya produksi serta aktivitas akuntansi lainnya hanya dengan satu aplikasi kapan pun dan dimana pun.

Lebih dari itu, Zahir Accounting juga membantu Anda untuk menghasilkan laporan keuangan secara instan, cepat, dan akurat tanpa harus memusingkan perhitungan dengan cara manual yang memakan banyak waktu.

Satu lagi yang tidak kalah penting, Zahir Accounting memiliki fitur persediaan barang.

Fitur ini membantu Anda untuk mengontrol pergerakan barang masuk dan keluar. Fitur ini juga sudah mendukung otomatisasi pencatatan stok barang Anda.

Jadi apabila terjadi pembelian, stok produk akan bertambah. Sebaliknya, jika terjadi penjualan, stok barang akan berkurang.

Proses ini berjalan secara otomatis sehingga memberikan efisiensi pada pengawasan stok barang. Selain itu, fitur ini juga sudah dilengkapi dengan stok opname.

Sehingga memudahkan audit antara barang yang tercatat di sistem dengan barang yang berada di gudang.

Kesimpulan

Sebuah bisnis yang menghasilkan produk dengan banyak variasi tentu saja juga didukung dengan bahan baku dan bahan penolong yang beragam.

Kompleksitas dari bahan untuk proses produksi inilah yang seringkali membuat bingung pebisnis untuk membedakannya.

Bahan baku sendiri merupakan bahan mentah yang menjadi bahan utama untuk menghasilkan sebuah produk jadi.

Sedangkan bahan penolong merupakan item yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi selama proses produksi dan bukan merupakan bagian dari produk jadi.

Perbedaan kedua bahan tersebut terletak pada fungsi dan penggunaannya.

Bahan baku memiliki fungsi yang krusial dan keberadaannya akan berpengaruh nyata pada hasil produk jadi.

Sedangkan bahan penolong jika tidak tersedia, tidak terlalu berpengaruh secara signifikan pada produk jadi, namun umumnya mengurangi efisiensi selama produksi.

Penggunaan bahan baku lebih dominan daripada bahan penolong, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku selama proses produksi jauh lebih besar.

Oleh karena itu, salah satu upaya untuk meningkatkan keuntungan adalah dengan menekan penggunaan bahan penolong tanpa mengurangi mutu bahan baku.

Untuk mempermudah perhitungan biaya produksi yang mencakup biaya bahan baku dan bahan penolong, Anda bisa menggunakan Zahir Accounting sebagai aplikasi keuangan Anda.

Tidak hanya mengelola perhitungan biaya produksi saja, dengan Zahir Accounting Anda dapat menciptakan laporan keuangan akhir secara cepat dengan hasil yang akurat.

Terlebih, Zahir Accounting juga dilengkapi dengan berbagai fitur utama seperti persediaan barang yang sudah terhubung dengan stock opname.

Sehingga mampu memudahkan Anda dalam mengontrol barang keluar-masuk dan menjaga persediaan barang di gudang untuk menghindari terjadinya out of stock.

Jadi, tunggu apalagi? Ambil satu langkah untuk mengelola bisnis Anda menjadi lebih mudah.

Gunakan Zahir Accounting, Sekarang!

 

mengelola persediaan