Laba rugi atau cash flow, mana yang lebih penting?
Sebuah permasalahan klasik dalam salah satu bidang ilmu akuntansi bisnis modern yang sering kali diperdebatkan.
Banyak yang beranggapan bahwa profit adalah hal terpenting dalam perusahaan. Namun tak sedikit juga yang berpikir bahwa cash flow adalah hal paling penting saat menjalankan suatu bisnis.
Lantas dari kedua anggapan tersebut mana sebenarnya yang lebih tepat di mata ilmu akuntansi?
Tapi sebelum Anda terjebak ke dalam dua paradigma parsial tersebut, mari pahami terlebih dahulu pengertian profit dan cash flow beserta fungsinya dalam kegiatan usaha dan bisnis.
Berangkat dari hal ini, perlahan-lahan Anda akan menemukan jawabannya.
Pengertian Cash Flow dan Laporan Laba Rugi
Daftar Isi
Idealnya sebuah bisnis dijalankan dengan sistem “Tunai”, artinya semua transaksinya dilakukan secara tunai mulai dari pembelian, penjualan, maupun dalam pembayaran macam-macam biaya. Dalam keadaan seperti ini cash flow akan sama dengan nilai profit kita.
Tapi keadaan tersebut sangatlah sulit untuk diterapkan, sehingga utang maupun piutang tak lagi terhindarkan dalam suatu bisnis.
Hal inilah yang akhirnya memunculkan perbedaan dan perdebatan tentang pentingnya laba rugi atau cash flow.
Profit atau Laba
Pertama, sebagaimana kita ketahui bahwa dalam proses pembuatan laporan keuangan, profit atau keuntungan atau laba adalah salah satu unsur penting yang sering diperhatikan, yang dihitung dari sisa atau kelebihan dari suatu transaksi jual beli.
Laba perusahaan didapat dari hasil penjualan barang atau pendapatan jasa dikurangi dari harga pokok penjualan atau biaya produksi dan biaya operasional serta biaya lainnya.
Profit itu didapat dari penjualan baik secara tunai dan kredit, sehingga sering kita terkecoh pada suatu laporan bahwa kita sudah mendapatkan atau membukukan profit yang tinggi.
Tetapi di sisi lain nilai saldo kas kita menjadi minus atau negatif sehingga kita tidak dapat menikmati hasil keuntungannya.
Jadi, keadaannya profit tinggi tapi cash flow rendah.
Cash Flow
Sedangkan dalam definisi ilmu akuntansi, cash flow atau disebut juga dengan arus kas adalah aliran kas masuk dan kas keluar. Agar memudahkan pengertian cash flow untuk kas adalah kas ini terdiri dari kas, bank dan setara kas.
Jadi, komponen cash flow terdiri dari Kas Masuk dan Kas Keluar.
Pada umumnya unsur-unsur kas masuk terdiri dari penerimaan-penerimaan, antara lain:
- Penjualan tunai
- Penerimaan pelunasan piutang dagang dan piutang lainnya
- Penerimaan pinjaman lain-lain
Sedangkan unsur-unsur kas keluar terdiri dari pengeluaran-pengeluaran atau pembayaran-pembayaran, antara lain:
- Pembayaran supplier
- Pembayaran pajak
- Pembayaran cicilan atau angsuran dan pengembalian pinjaman
- Pengeluaran biaya operasi dan biaya-biaya lainnya
Apa Itu Cash Flow Positif dan Negatif?
Dalam laporan keuangan, umumnya ada dua istilah yang menunjukkan sehat tidaknya bisnis Anda, yaitu cash flow positif dan cash flow negatif.
Lantas apa bedanya kedua istilah ini dan kapan cash flow bisnis Anda dinyatakan positif atau negatif?
Cash flow positif adalah apabila kas masuk lebih besar dari kas keluar, maka hal itu akan menjadikan cash flow kita positif atau surplus.
Sebaliknya, jika kas masuk lebih kecil dari kas keluar, maka hal ini disebut cash flow negatif atau defisit.
Di samping kedua istilah positif dan negatif, cash flow sendiri dalam ilmu akuntansi juga dibedakan menjadi beberapa jenis.
Dilansir dari laman Harvard Business School Online, cash flow dapat dibagi lagi menjadi tiga kategori utama:
1. Operating Cash Flow
Ini mengacu pada kas bersih yang dihasilkan dari operasi bisnis normal perusahaan. Dalam perusahaan yang tumbuh dan berkembang secara aktif, arus kas positif diperlukan untuk mempertahankan pertumbuhan bisnis.
2. Investing Cash Flow
Ini mengacu pada kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas terkait investasi perusahaan, seperti investasi dalam sekuritas, pembelian aset fisik seperti peralatan atau properti, atau penjualan aset.
Di perusahaan sehat yang aktif berinvestasi dalam bisnis mereka, angka ini sering kali negatif.
3. Financing Cash Flow
Cash flow ini mengacu secara khusus pada bagaimana kas bergerak antara perusahaan dan investor, pemilik, atau krediturnya.
Ini adalah kas bersih yang dihasilkan untuk membiayai perusahaan dan mungkin termasuk pembayaran utang, ekuitas, dan dividen.
Perbedaan Utama Cash Flow dan Laba Rugi
Agar mudah Anda pahami, berikut ini perbedaan cash flow dan laba rugi yang disajikan dalam bentuk tabel.
Cash Flow
- Definisi: Laporan arus kas adalah bagian dari laporan keuangan yang digunakan untuk mencerminkan arus masuk dan arus kas keluar untuk periode akuntansi tertentu
- Klasifikasi: Dibagi dalam tiga aktivitas yaitu operating (operasi), investing (investasi), dan financing (pembiayaan)
- Basis atau Dasar: Kas
- Tujuan: Untuk memastikan likuiditas dan solvabilitas bisnis
- Persiapan: Atas dasar laporan laba rugi dan neraca
- Penyusutan: Tidak dipertimbangkan
Laba Rugi
- Definisi: Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan yang digunakan untuk menunjukkan pendapatan, keuntungan, pengeluaran dan kerugian untuk periode akuntansi tertentu
- Klasifikasi: Dibagi dalam dua aktivitas yaitu operasi dan non-operasional
- Basis atau Dasar: Akrual
- Tujuan: Mengetahui profitabilitas dan ekuitas pemilik
- Persiapan: Berdasarkan berbagai catatan dan akun buku besar
- Penyusutan: Dipertimbangkan
Manakah yang Lebih Penting: Cash Flow atau Laba Rugi?
Mungkin saat ini kita mulai ragu untuk menentukan salah satu yang lebih penting di antara profit atau cash flow karena kedua hal tersebut memanglah sama pentingnya dalam menilai bisnis kita.
Tidak bisa mengatakan jika satu lebih baik dari yang lainnya.
Hal ini karena pada dasarnya kedua laporan itu dibutuhkan dalam melihat stabilitas keuangan dan perkembangan bisnis kita.
Sehingga bisa saja suatu usaha atau bisnis memiliki profit yang tinggi, namun jika profit tersebut lebih banyak dalam piutang, apalagi piutang yang macet maka hal ini bisa menjadi masalah.
Karena bagaimanapun agar bisnis tetap berjalan, tetap dibutuhkan dana tunai atau cash untuk menjalankan kegiatan operasional.
Hal ini tentu menjadi suatu permasalahan yang serius bagi bisnis Anda.
Namun, bisa juga kita mempunyai nilai cash flow yang sangat baik (surplus atau positif) tanpa memperhatikan dari unsur mana nilai pemasukan kas tersebut.
Namun, pertanyaannya bagaimana jika sebagian besar kas masuk tersebut bukan berasal dari unsur pendapatan tapi justru dari hal lain, seperti:
- Penerimaan pembayaran piutang customer
- Pelunasan hutang dari karyawan
- Tambahan dari penyertaan modal
Jadi dalam kasus seperti ini bisa saja nilai cash flow Anda positif tapi pada dasarnya Anda mengalami kerugian.
Karena pemasukan dari unsur pendapatan sangat minim, sedangkan biaya operasional dan non operasional tetap.
Jika hal seperti ini sering terjadi dalam bisnis Anda tentunya juga akan sangat berbahaya bagi perkembangan dan kelangsungan bisnis.
Kenapa Cash Flow Lebih Penting?
Namun, jika kita tetap diajukan pada pilihan: Profit atau Cash Flow, manakah yang lebih penting? Maka, jawabannya adalah cash flow.
Cash flow menjadi begitu penting karena jika Anda punya cash walaupun profit Anda rendah atau bahkan minus, bisnis Anda masih bisa berjalan dan tinggal merencanakan strategi untuk meningkatkan profit untuk periode berikutnya.
Namun, apabila profit ada tetapi cash tidak ada maka saat itu juga bisnis Anda mati.
Maka, sebagai solusi tepat dan berimbang, sebaiknya Anda tetap menggunakan kedua laporan keuangan tersebut (profit dan cash flow) secara bersamaan sebagai pedoman dalam analisis bisnis Anda.
karena pada dasarnya keduanya merupakan suatu kesatuan sistem dalam menentukan kuat dan berkembangnya bisnis Anda.
Contoh Cash Flow dan Laba Rugi
Agar lebih mudah lagi dalam mengenali dan membedakan antara laporan cash flow dan laporan laba rugi, sebaiknya simak contoh laporan dari kedua jenis tersebut.
1. Contoh Laporan Cash Flow
2. Contoh laporan Laba Rugi
Kesimpulan
Dalam mengelola sistem akuntansi terutama pada bisnis yang Anda jalankan, ada dua laporan yang harus Anda perhatikan demi berlangsungnya bisnis, yaitu cash flow dan laba rugi.
Cash flow memiliki nama lain laporan arus kas, yaitu bagian dari laporan keuangan yang mencerminkan arus kas masuk dan keluar.
Sedangkan laporan laba rugi lebih menunjukkan pada pendapatan, keuntungan, dan kerugian perusahaan.
Ada aspek-aspek lainnya yang menjadi pembeda antara laporan cash flow dan laba rugi, yang meliputi makna, pembagian aktivitas, basis, tujuan, persiapan, hingga penyusutan.
Jika ada pertanyaan, manakah yang lebih penting di antara cash flow dan laba rugi?
Maka, cash flow menjadi jawabannya.
Hal ini karena jika Anda punya cash walaupun profit Anda rendah atau bahkan minus, bisnis Anda masih bisa berjalan.
Berbeda halnya jika profit Anda tinggi namun tidak ada cash, maka akan sangat mengancam bisnis.
Namun, pada dasarnya baik cash flow ataupun laba rugi merupakan suatu kesatuan sistem dalam menentukan sehat tidaknya bisnis Anda.