Tahukah Anda, bahwa iPhone yang kini Anda genggam mungkin tidak akan pernah ada jika bukan karena kesepakatan Steve Jobs dan Bill Gates dari Microsoft?
Iya benar, produk-produk Apple yang begitu eksis di zaman sekarang nyatanya pernah nyaris bangkrut.
Bagaimana mungkin hal tersebut bisa terjadi?
Peristiwa besar ini bermula pada pertengahan tahun 1997. Kala itu, Steve Jobs yang menjabat sebagai CEO Apple menjalin kesepakatan dengan Bill Gates untuk menyelamatkan Apple dari kebangkrutan.
Penasaran dengan cerita selengkapnya? Mari simak kilas balik kisah Bill Gates dan Apple di tahun 1997 berikut ini.
Persaingan Apple dan Microsoft
Daftar Isi
Pada awalnya, kedua perusahaan ini memiliki tujuan yang berbeda.
Apple yang fokus menciptakan komputer, sedangkan Microsoft bertujuan untuk menghasilkan software (perangkat lunak).
Namun, seiring berjalannya waktu, terjadi persaingan di antara keduanya, terutama pada kurun waktu 1980 hingga 1990-an.
Persaingan itu tampak jelas mulai dari adu strategi bisnis, produk, periklanan dan bahkan hingga ke ranah pengadilan.
Tepatnya pada 1988, Apple melayangkan gugatan ke pengadilan atas pelanggaran hak cipta yang dituduhkan kepada Microsoft.
Apple menuding bahwa Microsoft telah meniru dan menggunakan elemen GUI di sistem operasi Windows.
Namun, pengadilan setempat memutuskan untuk memenangkan Microsoft.
Apple pun tak tinggal diam dengan mengajukan banding. Proses ini tetap berlanjut hingga 1998.
Kisah Bill Gates dan Apple
Pada tahun 1997, Steve Jobs kembali menempati posisi sebagai CEO Apple setelah sebelumnya diduduki oleh Gil Amelio.
Kembalinya Steve Jobs ternyata telah disambut dengan permasalahan keuangan yang hampir membuat perusahaan mengalami kebangkrutan.
Pasalnya, pada akhir Juli 1997, Apple hanya memiliki kurang dari 90 hari cadangan uang di bank dan nilai perusahaan kurang dari $3 miliar.
Lantas, apa yang seorang Steve Jobs lakukan?
Tentu saja, sebagai icon dan pendiri Apple, Steve Jobs memiliki berbagai rencana hebat.
Beberapa tindakan yang diambil adalah membatalkan Newton, Cyberborg, dan berbagai produk lainnya.
Selain itu, Steve Jobs juga membuat keputusan yang paling mengejutkan.
Dia menjalin kesepakatan dengan Bill Gates dan Microsoft yang notabene merupakan pesaing Apple pada saat itu.
Bill Gates membeli saham Apple sebesar $150 juta tanpa hak suara di perusahaan. Ini artinya, investasi tersebut murni pendanaan.
Sebagai imbalannya, Apple akhirnya juga memutuskan untuk membatalkan gugatannya terhadap Microsoft.
Hal lain yang juga termasuk dalam kesepakatan ini adalah Bill Gates yang berjanji untuk mendukung Apple dengan produk Microsoft Office.
Selain itu, Internet Explorer pun yang menjadi default browser di komputer Mac.
Setelah Kesepakatan Apple dan Microsoft
Tindakan dari kedua perusahaan teknologi tersebut ternyata membuahkan hasil.
Saham dan keuangan Apple jauh lebih stabil. Selain itu, Apple pun dapat meluncurkan iMac yang menjadi produk tersukses di pasaran.
Tak berhenti sampai di situ, Apple pun terus menapaki jalan suksesnya dengan menghadirkan berbagai produk unggulan, seperti iPod, iPhone, iPad.
Kini, Apple telah menjelma menjadi perusahaan terbesar di dunia dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai $2,9 triliun.
Pelajaran Hidup dari Steve Jobs dan Bill Gates
Hingga akhir hayatnya, Steve Jobs tetap memimpin perusahaan Apple sebagai CEO dan mundur pada Agustus 2011 karena mengalami masalah dengan kesehatan. Dia meninggal dua bulan setelahnya.
Sedangkan Bill Gates memutuskan untuk melepaskan jabatan CEO Microsoft sejak tahun 2000.
Kemudian dia secara resmi mengundurkan diri dari perusahaan pada 2006 dan menyibukkan dirinya dengan aktivitas filantropi.
Kedua founder hebat ini telah membuat kesepakatan yang bijaksana hingga akhirnya mampu menciptakan kemajuan teknologi seperti sekarang ini.
Dari mereka juga banyak orang yang akhirnya mendapatkan perspektif baru mengenai makna kompetisi.
Di majalah kenamaan Time pada 1997, Steve Jobs menghiasi sampul majalah tersebut dan mengucapkan terima kasih kepada Bill Gates.
Begitu pula Bill Gates yang pada suatu kesempatan berujar bahwa sebenarnya tidak ada perdamaian yang perlu mereka berdua ciptakan.
Karena sejatinya mereka tidak sedang berperang.
Steve Jobs dan Bill Gates sama-sama menciptakan produk terbaik mereka.
Melalui kisah Bill Gates dan Apple ini, kita belajar bahwa persaingan merupakan suatu hal yang positif ketika mampu menghasilkan produk terbaik.