PENYEBAB TERJADINYA FRAUD 

Fraud. Di dalam akuntansi terdapat dua jenis kesalahan yaitu kekeliruan atau error dan kecurangan atau fraud.

Secara harfiah fraud dapat kita artikan sebagai kecurangan. Kecurangan ini merupakan tindakan curang yang dilakukan seseorang sedemikian rupa sehingga bisa menguntungkan diri sendiri atau kelompok atau dapat merugikan pihak lain baik itu perorangan, perusahaan maupun instritusi.

Singkatnya, fraud dapat di artikan sebagai perbuatan curang atau cheating yang berhubungan dengan sejumlah uang maupun properti.

Kecurangan atau Fraud dalam Akuntansi

Kecurangan atau Fraud dalam Akuntansi

Source Gambar: ticketbooth

Apapun itu definisinya, fraud tetaplah fraud. Dimanapun kegiatan tersebut di lakukan baik di lingkungan swasta maupun di dalam sektor publik, hal tersebut memiliki motif yang sama yaitu sama – sama berupaya dalam memperkayakan diri sendiri maupun golongannya serta memiliki modus operand yang sama yaitu dengan melakukan hal-hal yang di anggap illegal oleh bidang hukum.

Pada dasarnya, kecurangan dapat terjadi si akibatkan oleh beberapa hal yang mendasarinya terjadi secara bersama – sama. Ketiga hal tersebut yaitu:

  • Insentif atau tekanan atau dorongan untuk melakukan fraud
  • Peluang untuk melakukan kecurangan
  • Sikap ataupun rasionalisasi untuk membenarkan tindakan fraud.

Menurut Simanjuntak(2008) terdapat beberapa faktor yang mendorong adanya kecurangan atau fraud. Faktor – faktor tersebut bisa saja berasal dari faktor generik dan individu.

Fraud akibat faktor Generik/Umum

Yang menjadi korban dari kecurangan atau fraud berdasarkan faktor generik / umum adalah yang memiliki keterkaitan dengan organisasi. Faktor – faktor generik ini dapat berupa:

  • Kesempatan (Opportunity)

Pada umumnya muncul sebagai akibat dari lemahnya pengendalian internal di dalam organisasi tersebut. Selain itu terbukanya kesempatan ini juga bisa menggoda individu maupun kelompok yang sebelumnya tidak memiliki motif untuk melakukan kecurangan.

Biasanya manajemen organisasi atau perusahaan memiliki potensi yang lebih besar mengalami kecurangan dibandingkan dengan karyawan. Karena kesempatan kecurangan tergantung pada kedudukan pelaku terhadap objek kecurangan. Namun jangan salah juga kesempatan elakukan kecurangan selalu ada di setiap kedudukan.

  • Pengungkapan (Exposure)

Suatu kecurangan yang terjadi belum tentu dapat menjamin untuk tidak akan terulang kembali kecurangan tersebut baik itu dilakukan oleh pelaku yang sama maupun oleh pelaku yang lainnya. Maka dari itu untuk setiap pelaku kecurangan haruslah di kenakan sanksi apabila perbuatannya tersebut dapat terungkap.

Berikan sanksi kepada orang yang telah melakukan kecurangan. Sehingga kemungkinan masalah yang sama terjadi kecil. Perintahkan pelaku kecurangan untuk mengungkapkan apa yang terjadi.

Fraud akibat faktor Individu

Individu sebagai pelaku kecurangan. Faktor individu dapat berupa sebagai berikut:

  • Serakah (Greed)

Sifat yang serakah atau tamak sangat merugikan diri sendiri. Ini dipengaruhi oleh pandangan hidup dan lingkungan yang menjadi pembentukan kepribadian seseorang.

  • Kebutuhan (Need)

Kebutuhan akan pandangan atau pikiran dan keperluan pegawai atau pejabat yang terkait dengan aset suatu perusahaan atau lembaga tempat bekerja berhubungan dengan faktor kecurangan. Adanya tekanan dari luar yang diberikan dapap mengubah pola pikir orang yang awalnya jujur menjadi melakukan kecurangan.

Dari penjelasan diatas sudah dijabarkan apa – apa saja yang menjadi penyebab kecurangan akuntansi. Informasi diatas penting untuk pelaku bisnis ketahui. Berikut akan dijelaskan bagaimana cara mencegah kecurangan yang  bisa terjadi dalam perusahaan.

Diharapkan upaya pencegahan dapat menyelamatkan bisnis yang anda jalani. Sehingga kegagalan seperti perusahaan yang mengalami kemunduran hingga bangkrut dapat tercegah.

Gejala Terjadinya Kecurangan

Gejala kecurangan atau fraud yang terjadi pada manajemen:

  1. Ketidak cocokan diantara orang – orang yang berada pada manajemen puncak
  2. motivasi serta moral karyawan yang tergolong rendah
  3. Kurangnya staff di dalam departemen akuntansi
  4. Penjualan ataupun laba menurun dan di sisi lain utang piutang dagang meningkat
  5. Adanya kelebihan persediaan yang signifikan

Gejala kecurangan atau fraud yang terjadi pada karyawan atau pegawai:

  1. Adanya faktur ganda
  2. pergantian mutu barang
  3. Pencatatan yang salah atau tidak akuran di dalam buku besar
  4. Pengeluaran tanpa dokumen pendukung

Untuk lebih jelas. Klik disini untuk mengetahui cara efektif mendeteksi kecurangan dalam akuntansi.

Mencegah terjadinya fraud

Pencegahan praktik kecurangan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Menurut Wilopo (2006) dala penelitiannya mengungkapkan upaya menghilangkan perilaku tidak etis manajemen dan kecenderungan kecurangan dapat dilakukan dengan ini, yaitu:

  • Efektifkan pengendalian internal termasuk penegakan hukum
  • Perbaiki sistem pengawasan dan pengendalian
  • Laksanakan good governance
  • Perbaiki moral dari pengelola perusahaan yang dapat diwujudkan dengan mengembangkan sikap.
  • Terapkan komitmen terhadap perusahaan, negara dan masyarakat.

Itulah faktor – faktor yang menjadi pendorong kecurangan. Diharapkan seorang pemimpin bisa mencegah hal tersebut sehingga tidak merugikan perusahaan.

Oleh: Nuraini Anitasari