Auditor dalam menjalankan tugasnya dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan perlu melakukan tahapan audit yang benar agar tercapainya tujuan sebuah audit.

Nah, di artikel berikut ini, saya akan menjelaskan mengenai apa itu proses audit, cara kerja auditor, cara melakukan audit, contoh dari proses audit, tujuan audit, jenis audit, dan tahapan audit.

Apa Itu Proses Audit pada Laporan Keuangan?

Proses audit merupakan suatu rangkaian, langkah-langkah atau proses yang dilakukan oleh auditor dalam melakukan pemeriksaan catatan akuntansi entitas.

Karena pada proses audit, auditor akan mengetahui apakah perusahaan tersebut sehat atau tidak.

Audit keuangan bertujuan untuk mengevaluasi kondisi perusahaan.

Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi saja tidak cukup karena meskipun kita merasa sudah teliti menghitung berbagai aset yang ada, pasti masih ada saja yang terselip.

Belum lagi jika ada kasus penyelewengan uang perusahaan oleh pihak-pihak dalam yang tidak bertanggung jawab.

Proses audit dilakukan melalui prosedur langkah yang pasti.

Jenis-jenis Audit Secara Umum

Setelah kita mengetahui audit lebih mendalam, selanjutnya kita mengetahui jenis-jenis dari audit itu sendiri yang terbagi menjadi 4 jenis, yakni:

  1. Audit internal
  2. Audit eksternal
  3. Audit keuangan
  4. Audit strategis, operasional, dan TI

Tahapan Audit Laporan Keuangan pada Bisnis

Berikut ini adalah 4 proses auditing pada perusahaan, yaitu:

1. Tahap Perencanaan

Dalam tahap perencanaan, ada tahap-tahap yang perlu anda lalui, seperti:

Mempertimbangkan risiko bawaan

Sejak perencanaan audit sampai dengan penerbitan laporan audit, auditor harus mempertimbangkan berbagai macam risiko.

Pada tahap perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan risiko bawaan (inherent risk) suatu risiko salah saji yang melekat dalam saldo akun atau asersi tentang saldo akun.

Sebagai contoh, perhitungan yang lebih rumit lebih mungkin mengakibatkan salah jika dibandingkan dengan perhitungan yang sederhana.

Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifikan

Tujuan akhir perencanaan dan pelaksanaan audit yang dilakukan auditor adalah untuk mengurangi risiko audit ke tingkat yang rendah.

Hal ini dilakukan untuk mendukung pendapat apakah dalam semua hal yang material, laporan keuangan disajikan secara wajar atau tidak.

Tujuan ini diwujudkan melalui pengumpulan dan evaluasi bukti tentang asersi yang terkandung dalam laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen untuk mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifikan.

Mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap saldo awal, jika perikatan merupakan audit tahun pertama

Auditor harus menentukan bahwa saldo awal mencerminkan penerapan kebijakan akuntansi yang semestinya dan bahwa kebijakan tersebut diterapkan secara konsisten dalam laporan keuangan tahun berjalan.

Bila terdapat perubahan dalam kebijakan akuntansi atau penerapannya, auditor harus memperoleh kepastian bahwa perubahan tersebut memang semestinya dilakukan, dipertanggungjawabkan, dan diungkapkan.

Me-review informasi yang berhubungan dengan kewajiban-kewajiban legal klien

Dalam melakukan sebuah analisis, auditor harus melihat secara detail mengenai informasi-informasi yang menjadi tanggung jawab klien.

Dengan mengetahui hal tersebut, auditor dapat menentukan apa saja poin-poin yang harus dilakukan dalam mengolah data yang ada dan kemudian memberikan analisis yang tepat.

Melaksanakan prosedur dan analitis

Evaluasi informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang masuk antara data keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau antara data keuangan dan data non keuangan.

Prosedur analitis mencakup perbandingan yang paling sederhana hingga model yang rumit yang mematikan berbagai hubungan dan unsur data.

Mempertimbangkan tingkat materialitas awal

Materialitas awal pada tingkat laporan keuangan perlu diterapkan oleh auditor karena pendapat auditor atas kewajaran laporan keuangan diterapkan pada laporan keuangan sebagai keseluruhan.

Materialitas awal pada tingkat saldo akun ditentukan oleh auditor pada tahap perencanaan audit karena untuk mencapai simpulan tentang kewajaran laporan keuangan sebagai keseluruhan, auditor perlu melakukan verifikasi saldo akun.

Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien

Dengan mengetahui tentang bisnis yang dijalankan oleh klien, auditor dapat mengetahui berbagai hal secara detail, termasuk tanggungan di klien.

2. Pengujian Informasi

Setelah melalui tahap perencanaan, auditor akan mulai menguji semua informasi dan data yang diperolehnya di lapangan, lalu menganalisisnya.

Dalam melakukan proses ini, harus ada pihak perusahaan yang bertugas mengawasi kinerja seorang auditor.

Sehingga kecurangan-kecurangan dapat dihindari dan hasil pengujian data dan informasi bersifat objektif dan tepat sasaran.

Dalam tahap ini, auditor juga melakukan tahap pemetaan tentang masalah yang mungkin muncul dari proses observasi tersebut, yang mana semua ini dikaitkan dengan informasi yang ia dapat sebelumnya dan juga pihak-pihak luar yang sekiranya terlibat dalam proses pendanaan perusahaan.

3. Mendapatkan Hasil

Di langkah ini, auditor bertugas untuk memeriksa risiko material dari perusahaan.

Maka akan terlihat jika ada kesalahan dari laporan keuangan perusahaan dan juga kerugian yang dialami oleh perusahaan.

Setelah itu, auditor mengklarifikasi ulang.

Jika perusahaan anda besar, maka Anda harus memiliki lebih dari satu auditor. Bila perlu, bentuk sebuah tim khusus auditor.

Sebab, semakin besar suatu perusahaan, maka risiko penyimpangan keuangan juga akan semakin besar.

Sebelum mengambil kesimpulan, seorang auditor akan mencocokkan hasilnya dengan auditor yang lain.

Jika auditor lainnya juga menemukan kesalahan keuangan yang sama, maka dipastikan ada yang tidak beres dengan kondisi keuangan perusahaan.

Untuk itu, tim auditor akan melakukan pemeriksaan lanjutan secara lebih mendalam.

4. Menyusun Hasil Evaluasi

Langkah terakhir adalah menyusun hasil evaluasi berupa laporan. Nantinya, laporan ini akan diserahkan ke pihak perusahaan yang menunjuk auditor tersebut.

Di dalam laporan tersebut, auditor juga harus menulis rekomendasi perkembangan yang mungkin bisa dicapai. Ini adalah langkah terakhir dari seluruh proses audit.

Cara Kerja Auditor

Dalam melakukan pekerjaannya sebagai auditor, auditor dituntut untuk independen agar dapat dipercaya.

Cara kerja auditor yang benar harus melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Mencari informasi awal untuk bagian yang akan diaudit (auditee)

Hal tersebut penting dikarenakan auditor harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang auditee seperti prosedural, cara kerja, catatan atau laporan yang digunakan sehari-hari, dan hierarki jabatan.

Karena apabila auditor melewatkan hal tersebut, auditor akan kesusahan dalam melakukan audit.

2. Tinjauan dokumen dan persyaratan lain berkaitan dengan auditee

Karena apabila auditor melakukan tinjauan dokumen dan persyaratan lain yang berkaitan auditee, auditor akan mengetahui proses-proses penting yang dapat ditelusuri lebih jauh dan hal tersebut merupakan faktor penting kesuksesan audit.

3. Mempersiapkan program audit tahunan dan jadwal pelaksanaan audit secara terperinci

Seluruh kegiatan audit internal harus direncanakan dari awal dan harus diinformasikan kepada seluruh auditee.

4. Membuat audit checklist (daftar pertanyaan audit)

Dibuatnya audit checklist untuk mempermudah auditor dalam mengingat hal-hal penting yang perlu dipertanyakan dan menjadi pedoman auditee untuk mempersiapkan diri sebelum diaudit.

5. Melaksanakan pemeriksaan sistem secara menyeluruh

Dalam pelaksanaan audit, auditor harus teliti dan rajin untuk memeriksa auditee.

Tidak hanya berpedoman pada audit checklist dan standar, tetapi bisa lebih dari itu seperti memeriksa lingkungan kerja auditee, komitmen, dan kesungguhan mereka.

6. Mengumpulkan, menganalisis bukti yang cukup dan relevan

Dari banyaknya temuan yang dilakukan auditor dalam proses audit harus didukung bukti yang cukup dan relevan. Karena auditor perlu mempunyai bukti dan tidak gegabah dalam melakukan tugasnya.

7. Melaporkan temuan audit dan masalah-masalah yang ditemukan

Auditor harus mempublikasikan laporan temuan audit internal untuk ditindaklanjuti auditee.

Dan auditee selama melakukan perbaikan akan diberikan batasan waktu tertentu untuk perbaikan agar auditee tidak berlarut-larut.

8. Memantau tindak lanjut hasil audit internal sampai selesai

Untuk memastikan temuan telah diperbaiki, auditor harus melakukan pemeriksaan tindakan yang sudah dilakukan setelah melewati batas waktu perbaikan.

Cara Melakukan Audit

Dalam melaksanakan tugasnya, auditor melakukan beberapa cara dalam melakukan pengauditan, yakni:

  • Meminta dokumen yang dibutuhkan
  • Mempersiapkan rencana audit
  • Menentukan jadwal rapat terbuka
  • Melakukan kerja lapangan
  • Menyusun hasil laporan
  • Menyiapkan rapat penutupan

Contoh Proses Audit

Selama auditor menjalankan tugasnya, auditor memiliki proses-proses yang harus dilakukan dalam mengaudit yang mana proses tersebut meminimalisir terjadinya hal-hal di luar kendali.

Maka dari itu, selama proses audit diperlukan prosedur langkah yang pasti.

Di bawah ini merupakan 4 proses auditing pada laporan keuangan perusahaan, yaitu:

  1. Tahap perencanaaan
  2. Pengujian informasi
  3. Mendapatkan hasil
  4. Menyusun hasil evaluasi

Tujuan Audit Laporan Keuangan

Dalam melakukan pengauditan, hal tersebut didasari oleh adanya tujuan audit. Di bawah ini merupakan tujuan-tujuan dari audit, yakni:

1. Memastikan kelengkapan

Memastikan transaksi-transaksi yang terjadi di perusahaan sudah dicatat dan dimasukkan ke jurnal.

2. Memastikan ketepatan

Memastikan transaksi didokumentasikan dengan baik, jumlah tepat, dan pengklasifikasian sudah sesuai dengan jenis transaksi.

3. Memastikan eksistensi

Semua transaksi yang dicatat sudah sesuai dengan kejadian sebenarnya.

Kesimpulan

Itulah 4 langkah mudah untuk melakukan tahapan audit perusahaan. Anda akan tahu bagaimana kondisi keuangan perusahaan anda dengan adanya proses audit, inilah peran penting dari audit.

Walaupun memang prosesnya sangat rumit, seperti menyewa auditor atau membentuk tim khusus auditor, namun keuntungan yang anda dapatkan jauh lebih besar.

Audit ini juga dapat menghindari oknum-oknum yang nakal dan jahil yang mencoba mengganggu keuangan perusahaan anda.

Dalam menjalankan tugasnya, auditor memiliki tujuan serta tahapan-tahapan dalam melakukan audit agar meminimalisir hal-hal di luar kendali.

Audit itu sendiri memiliki berbagai jenis sehingga jadi lebih tepat dalam sasaran dan mempermudah dalam melakukan pengauditan.