Perlunya ada produk atau layanan baru dari bisnis Anda adalah sebagai bentuk inovasi dan terlihat lebih fresh di pasaran. Anda memberikan kesempatan kepada konsumen untuk mencoba keluaran baru ini.

Reaksi pasar dari peluncuran produk atau layanan baru ini, terkadang membuat pengusaha berhasil tapi ada juga yang tidak berhasil. Lalu ada pengusaha yang akhirnya bingung dan mempertanyakan, apakah ketika mempunya produk atau layanan baru sebaiknya diperkenalkan ke pasar atau tidak ?

Anda tidak akan tahu bagaimana hasilnya, jika Anda tidak menjualnya. Setelah Anda menjualnya, Anda akan tahu apakah mereka akan terus mencoba keluaran baru tersebut atau kembali ke produk dan layanan lama. Pengetahuan peluncuran yang baik dan buruk tidak membantu dalam menentukan kesuksesan karena:

  1. Preferensi konsumen sekarang bergeser dengan cepat, apa yang tidak berhasil beberapa tahun atau bulan yang lalu mungkin berkembang dan banyak diminati saat ini tentunya dengan eksekusi atau pemasaran yang lebih baik.
  2. Berkat teknologi, media penjualan belakangan ini semakin luas dalam menjangkau audiens. Dengan analisis dan perencanaan sasaran yang tepat, banyak pebisnis online yang memperoleh keuntungan yang lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.
  3. Semakin diperkuat dengan pandemi di tahun 2020, kebiasaan konsumen dalam berbelanja online meningkat pesat. Selain itu, dengan peningkatan akses yang dijamin oleh penyedia e-commerce, bisnis dapat berhasil hanya dengan mendominasi ceruk kecil.

Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi risiko yang dapat membuang waktu dan uang ke dalam peluncuran produk atau layanan yang tidak berhasil.

Jawaban “Ya” konsumen belum tentu “Ya” yang sebenarnya

Saat Anda menginfokan bahwa akan ada produk atau layanan baru dan menanyakan ke konsumen apakah mereka bersedia membelinya atau tidak, mungkin jawaban mereka adalah “ya, saya akan membelinya”. Dari sini Anda percaya diri karena sudah memiliki pasar yang akan membeli produk atau layanan baru Anda.

Tapi, apakah itu sudah bisa dipastikan mereka akan benar-benar membeli ketika produk atau layanan baru sudah diluncurkan ? Nyatanya tidak selalu semulus itu. Karena ada banyak pertimbangan yang mereka lakukan sampai akhirnya bersedia membeli. Kejadian seperti ini sudah sangat lumrah terjadi atau bahkan Anda pernah merasakannya ?

Kebanyakan orang akan mengatakan apa yang ingin Anda dengar untuk menyenangkan Anda, terutama jika mereka adalah teman atau keluarga Anda. Banyak dari mereka hanya akan membeli produk atau layanan Anda karena mereka ingin mendukung Anda, bukan karena mereka sesuai dengan analisis pasar sasaran Anda. Meski begitu, ada juga yang memang membeli karena mereka tertarik dan suka.

Itu artinya, Anda tidak dapat mengandalkan jawaban verbal tapi hanya sebagai masukan dan keingintahuan bagaimana reaksi konsumen Anda saja. Jika Anda mengandalkan informasi ini untuk mengumpulkan konsumen atas peluncuran produk atau layanan yang baru, berikut ini cara Anda dapat maju tanpanya.

 

  1. Temukan media dasar penjualan sementara

    Cara terbaik yang dapat Anda lakukan untuk membuktikan kelayakan finansial produk atau layanan Anda adalah dengan menjualnya. Biasanya disebut juga tes ombak atau tes pasar terlebih dahulu.

    Karena memutuskan untuk menginvestasikan uang ke dalam peluncuran produk atau layanan yang masih baru secara penuh bukanlah keputusan yang bijaksana. Anda harus berhati-hati dalam bertindak, karena kondisi ini masih rentan berisiko.

    Untuk online, Anda bisa menggunakan media sosial sebagai langkah awal atau sementara sebelum meluncurkan sesuatu secara penuh. Anda bisa menjual keluaran baru itu dan lihat bagaimana reaksi dan antusias yang akan terjadi.

    Jika Anda pengusaha baru dan belum memiliki audiens, Anda bisa menunggu beberapa waktu untuk memberikan diri Anda kesempatan membangun audiens dan membangun hubungan sebelum menjual produk atau layanan kepada mereka. Karena yang dibutuhkan salah satunya adalah kepercayaan.

    Setelah Anda memiliki audiens, Anda harus bisa memberikan edukasi atas produk atau layanan Anda, buat mereka kenal tentang produk atau layanan baru yang Anda jual. Anda juga bisa memberikan penawaran menarik atau berupa diskon untuk menarik perhatian mereka hingga akhirnya membeli.

    Setelah Anda melakukan awalan ini, Anda dapat menyimpulkan dan mengandalkan data yang nyata serta berguna untuk memutuskan apakah produk atau layanan baru Anda layak untuk diluncurkan. Jika ternyata hasilnya tidak layak, Anda bisa membuatnya sebagai data untuk langkah selanjutnya.

  2. Menggunakan sistem Pre Order (PO)

    Untuk mengurangi risiko yang terjadi, Anda bisa menggunakan sistem yang satu ini yaitu Pre Order (PO) di mana produk atau layanan yang Anda tawarkan belum ada. Baru akan ada jika ada konsumen yang memesannya dan Anda bis menginfokannya kepada konsumen bahwa yang dijual ini sistem PO.

Tidak bisa dijadikan patokan untuk semua pengusaha, tapi Anda bisa mencobanya dengan melakukan riset terlebih dahulu apakah cara-cara ini cocok untuk perusahaan Anda. Yang terpenting, berusaha untuk meminimalkan risiko kerugian yang terjadi saat Anda akan mengenalkan dan menjual produk atau layanan baru kepada konsumen Anda.