Kemasan Makanan

Tips Memilih Kemasan Makanan Untuk Usaha Kuliner

 

Kampanye untuk mengurangi pengunaan kemasan plastik baik sebagai pembungkus atau wadah tengah gencar dilaksanakan. Saat ini sudah ada beberapa minimarket yang menerapkan diet kantong plastik dimana untuk kantong plastik belanja bagi pembeli tidak lagi gratis. Hal ini terkait dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kondisi lingkungan yang akan mempengaruhi kesehatan masyarakat. Selain itu seperti diketahui penggunaan plastik sebagai kemasan atau pembungkus makanan siap santap dinilai tidak aman bagi kesehatan. Zat-zat kimia yang terkandung dalam kantong plastik dapat mencemari makanan didalamnya sehingga beresiko bagi kesehatan konsumen.

Masalah ini menjadi perhatian yang serius bagi pelaku usaha kuliner dalam memilih kemasan yang aman. Penggunaan kemasan makanan akan memberikan dampak yang besar. Kemasan yang menarik sekaligus dapat menjamin keamanan makanannya akan membuat konsumen tertarik dan percaya dengan produk yang Anda hasilkan.

Kriteria Kemasan Makanan Yang Aman Digunakan

Bagi Anda yang memiliki usaha di bidang kuliner, berikut adalah beberapa kriteria kemasan makanan yang aman untuk digunakan:

1. Kemasan kedap udara
Salah satu kriteria kemasan makanan yang baik adalah kedap udara. Hal ini dikarenakan faktor udara dari luar yang mengandung debu, virus, atau hal lain yang dapat menganggu kesehatan. Dengan menggunakan kemasan yang kedap udara maka akan dapat memperkecil peluang masuknya udara dari luar sehingga meminimalkan resiko kontaminasi. Selain itu kemasan yang tidak kedap udara akan mempengaruhi rasa dan tekstur makanan .

2. Kemasan kedap air
Sifat kantong plastik yang mampu menahan air dan fleksibel untuk berbagai produk menjadikan banyak pelaku usaha kuliner menggunakannya sebagai kemasan makanan. Hal ini disebabkan karena ada beberapa jenis makanan yang rentan jika terkena air dari luar sehingga dapat menurunkan kualitasnya. Kontaminasi air dari luar dapat mengakibatkan makanan mudah basi atau rusak. Inilah yang membuat kemasan makanan kedap air sangat dibutuhkan.

Yang harus diingat oleh pelaku usaha kuliner adalah tidak semua kemasan kedap air atau plastik dapat digunakan sebagai kemasan makanan. Berikut adalah beberapa jenis plastik yang dapat digunakan untuk kemasan makanan:

a. Polyethylene terephtalate (PTE atau PETE): untuk kemasan air minum, minuman ringan berkarbonasi, jus buah, selai, saus, jeli, minyak goreng.
b. High density polyethylene (HDPE): untuk kemasan susu, yoghurt, botol dan galon minum.
c. Low density polyethylene (LDPE): untuk kemasan rapat yang biasa digunakan untuk megemas roti, makanan beku dan botol plastik yang dapat ditekan.
d. Polypropylene (PP): untuk kemasan saus tomat, margarin dan sup .

Diantara jenis-jenis plastik diatas yang relatif aman dan telah diuji dan dievaluasi oleh FDA adalah PTE.

3. Hindari Bahan styrofoam
Kriteria berikutnya untuk menunjang kemasan makanan yang baik untuk kesehatan yakni dengan menghindari bahan styrofoam. Styrofoam memang sudah sangat akrab digunakan dalam berbagai kemasan makanan. Terutama untuk makanan cepat saji, styrofoam menjadi pilihan yang paling mudah karena beberapa sifatnya seperti tahan panas dan harga yang relatif lebih murah.Namun styrofoam tidaklah 100% aman untuk kemasan makanan. Meskipun sudah dilapisi kertas minyak, resiko larutnya material kimia yang ada dalam styrofoam masing mungkin terjadi. Maka, disarankan untuk menghindari kemasan berbahan styrofoam ini, atau jika memang terpaksa menggunakannya sebaiknya diberi lapisan yang berbahan aman.

4. Hindari kemasan yang berbahan logam
Penggunaan kemasan makanan yang berbahan logam dapat mempengaruhi kesehatan. Kemasan logam yang berkualitas rendah memiliki resiko mudah mengelupas dan berkarat sehingga membahayakan kesehatan. Kemasan yang berbahan logam memang efektif untuk produk jenis makanan yang digunakan untuk jangka panjang. Namun akan lebih bijak jika Anda mempertimbangkan untuk menggunakan kemasan lain yang lebih aman.

5. Memberikan sirkulasi udara pada kemasan
Sedikit berbeda dengan poin 1, beberapa jenis makanan membutuhkan adanya lubang pada kemasan untuk sirkulasi udara. Kemasan ini biasa digunakan untuk makanan dengan suhu tinggi atau yang baru diolah. Pemberian sirkulasi udara ini juga harus disesuaikan dengan jenis makanan yang dikemas.

Anda juga dapat mempertimbangkan penggunaan kemasan yang berasal dari alam seperti daun. Dengan kreativitas mengolah kemasan yang sederhana, justru bisa menjadi nilai plus bagi bisnis kuliner kita.