Seberapa Penting Grafik untuk Menilai Kinerja Perusahaan?
Salam sejahtera untuk kita semua, kembali dalam artikel kali ini saya akan membahas mengenai seberapa penting grafik unutk menilai kinerja perusahaan. Mari kita simak penjelasan berikut.
Hasil (output) utama dari sistem akuntansi keuangan perusahaan adalah laporan tahunan (annual report) yang di dalamnya termasuk Laporan Keuangan. Laporan tahunan tersebut dibuat oleh manajemen perusahaan dalam rangka memberikan informasi atas hasil operasinya selama satu tahun kepada berbagai pihak (misal: investor, kreditur,instansi pemerintah, perbankan, dan pemakai lain yang mempunyai hubungan bisnis dengan perusahaan).
Beberapa penelitian terdahulu, yang berhubungan dengan metode/bentuk penyajian informasi, menemukan bahwa pemakai laporan (users) tidak banyak tertarik untuk membaca laporan tahunan dengan alasan kandungan informasinya terlalu komplek dan mengandung terlalu banyak hal–hal yang detail (Razae dan Porter, 1993).
Di Indonesia penelitian yang dilakukan oleh Arifin et. al., (2002) menguji apakah komposisi dewan direktur (Board of Director’s Composition), komite audit (audit committe), dan ukuran perusahaan (firm size) berpengaruh terhadap level of voluntary disclosure perusahaan publik yang terdaftar di Jakarta Stock Exchange periode tahun 2001. Hasilnya menunjukkan bahwa komposisi ANALISIS DETERMINAN GRAPHICAL INFORMATION DISCLOSURE SEBAGAI PENDUKUNG PRINSIP TRANSPARANSI PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA terhadap level of voluntary disclosure. Sedangkan variable komite audit (audit committee) tidak mempengaruhi keinginan perusahaan untuk mengungungkapkan informasi voluntary pada laporan tahunan mereka. Meskipun penelitian Arifin et. al., (2002) tersebut tidak mengukur penggunaan graphical information, namun cukup beralasan untuk dirujuk karena beberapa variabel yang digunakan juga dipakai dalam penelitian ini. (https://download.portalgaruda.org
Dari kesimpulan diatas, sangat penting grafik dalam penyajian di laporan, karena Para pemakai berpendapat bahwa metode penyajian tradisional yang menggunakan teknik narasi dan tabular untuk memberikan informasi akuntansi yang penting dianggap kurang efektif. Kondisi semacam itu hanya akan membuat laporan keuangan kurang menarik dan sulit dipahami disini grafik membantu kita dalam menganalisa sebuah laporan dan pengambilan keputusan untuk pihak pihak tertentu, (manager, CEO, direktur, kreditur).