Pada saat membaca laporan keuangan, kita mengenal ROI, ROA dan ROE. Tapi, sebenarnya apa perbedaan dari ketiga jenis return ini? Terlihat mirip tetapi tidak serupa.
ROI (Return on Investment)
Daftar Isi
ROI adalah persentase hasil dari suatu periode investasi tertentu. Sedangkan, ROI memiliki cara hitung berdasarkan setiap Rupiah yang diinvestasikan (total modal). ROI dihitung berdasarkan arus kas sebenarnya.
Cara hitung ROI adalah keuntungan yang kita peroleh dibagi dengan modal yang kita investasikan.
Contoh
Pak Joko investasi di sebuah perusahaan sebesar Rp400.000.000. Setahun kemudian Pak Joko mendapatkan keuntungan investasi sebesar Rp80.000.000. Maka ROI investasi Pak Joko adalah
Rp80.000.000 / Rp400.000.000 = 20%
Kalau kamu biasa investasi, returnnya berapa % nih dalam sebulan?
ROA (Return on Asset)
ROA adalah seberapa besar pengembalian pada profitabilitas (profitability) dan efisiensi operasional (operational efficiency). ROA sering digunakan untuk membandingkan performa bisnis kita dibandingkan competitor dan industri sejenis.
ROA dihitung dengan cara: Penghasilan bersih / total aset. Total aset yang dimaksud adalah gabungan antara utang (liability) dan modal (equity).
Contoh
Pak Joko menaruh modalnya untuk membuka usaha sebesar Rp600 juta
Hasil penjualan selama 1 bulan adalah sebesar Rp100 juta, setelah dipotong seluruh biaya, penghasilan bersihnya sebesar Rp40 juta
Sedangkan, total aset Pak Joko artinya sebesar Rp1 Milyar (Rp 600 juta dipakai sebagai modal usaha + Rp400 juta digunakan untuk investasi suatu perusahaan)
Maka, ROA Pak Joko, sebesar:
Rp40 juta / Rp1 miliar = 4%
ROE (Return on Equity)
ROE adalah seberapa besar pengembalian yang dihitung dengan rumus Dupont Formula, perhitungannya dipengaruhi tiga faktor, profitabilitas (profitability), efisiensi operasional (operational efficiency) dan utang (leverage). ROE dihitung dengan cara: Penghasilan bersih / modal (equity).
Formula Dupont, seperti gambar di bawah ini
Contoh
Pak Joko investasi di sebuah perusahaan sebesar Rp400.000.000. Pak Joko menggunakan modal sendiri (equity) sebesar Rp300.000.000.
Sisanya Pak Joko menggunakan utang ke perusahaan (liability) sebesar Rp100.000.000, dengan bunga 5% per tahun.
Setahun kemudian Pak Joko mendapatkan keuntungan investasi sebesar Rp80.000.000. Maka ROE investasi Pak joko adalah
Bayar bunga utang = 5% x Rp100.000.000 = Rp5.000.000
Untung setelah bayar bunga = Rp80.000.000 – Rp5.000.000 = Rp75.000.000
ROE Pak Ronald adalah = Rp75.000.000 / Rp300.000.000 = 25%.
Pada kasus yang sama (Kasus Pak Joko) ROI dan ROE bisa berbeda, dengan adanya faktor utang atau leverage.
Satu hal yang harus diperhatikan adalah menggunakan utang selalu memiliki plus dan minusnya. Jadi pertimbangkan baik-baik saat menggunakan opsi utang. Karena dapat mempengaruhi return kita ketika kita memutuskan untuk berhutang.
Kesimpulan
- ROI = ROE, jika seluruh investasi yang kita lakukan menggunakan modal kita sendiri (zero liability)
- Sedangkan jika dalam investasi, sebagiannya menggunakan hutang, maka perhitungan ROI akan menurun karena dikurangi dengan bunga hutang
- ROA, dihitung berdasarkan seberapa besar keuntungan dari bisnis yang dijalankan dibanding TOTAL ASET yang dimiliki