Perpindahan Kwadran: Dari Karyawan Jadi Pengusaha
Menjadi karyawan tentunya sangat di idamkan bagi sebagian besar orang, terutama yang menginginkan hidup pada zona nyaman. Bahkan seringkali calon mertua mengimpikan calon menantunya adalah seorang karyawan disebuah perusahaan besar dan memiliki gaji tetap tiap bulannya. Memang niat mereka benar, agar anaknya terjamin kehidupannya. Belum lagi contoh contoh pengusaha yang banyak gulung tikar membuat status karyawan/ PNS menjadi sangat menggiurkan. Tak heran baik di kota besar maupun dikota kecil bahkan pedesaan banyak sekali lulusan SMA/ sarjana berbondong – bondong mencari pekerjaan.
Setelah menjadi seorang karyawan sebuah perusahaan, memiliki penghasilan tetap tiap bulan, teman kerja yang nyaman, tempat kerja yang kondusif seringkali membuat orang sangat betah berada di zona nyaman tersebut. Bahkan ada yang sampai tua menghabiskan usianya untuk menjadi karyawan. Karena sebagian besar orang hanya melihat contoh pengusaha yang gagal. Padahal banyak dimata kita contoh pengusaha yang sukses tetapi entah kenapa orang lebih tertarik melihat contoh buruknya saja. Bisa jadi keluar dari zona nyaman menuju zona kebebasan mengalami fase yang sangat sulit, tidak enak, rentan frustasi.
Padahal Tuhan telah menerangkan bahwa rezeki itu 90% akan diberikan kepada pengusaha dan 10% kepada pegawai. Kita bisa melihat contoh sukses pengusaha di indonesia mulai dari Sandiago Uno, Ippho Santosa, Elang Gumilang, dan banyak pengusaha lainnya. Mereka tentu mengalami fase “jatuh bangun” mengejar kesuksesan. Beberapa pengusaha ada yang terlebih dahulu bekerja, tetapi karena mereka jenuh pada keadaan yang stagnan, mereka berhenti dan mulai menuju zona kebebasan.
Langkah – langkah Dari Karyawan Jadi Pengusaha
Ada langkah – langkah yang mereka tempuh agar bisa bertahan dalam fase jatuh. Berikut beberapa langkah-langkah untuk anda yang ingin bertansformasi dari karyawan jadi pengusaha
1. Persiapan mental dan niat yang benar
Ini adalah syarat paling penting untuk anda dari karyawan jadi pengusaha. Untuk keluar dari posisi karyawan saja sudah membutuhkan mental yang kuat. Karena dengan ini berarti melepas posisi dimana penghasilan menjadi pasti, pandangan positif keluarga dan teman menuju zona dimana penghasilan menjadi tidak pasti. Selain mental untuk menuju zona ketidakpastian, dibutuhkan juga mental untuk menjadi pengusaha. Dimana setiap pengusaha akan mengalami “fase jatuh bagun” yang harus dijemput selama menapaki jalan pengusaha. Di fase ini banyak pengusaha yang tidak kuat dan akhirnya menemui kebangkrutan. Mental yang kuat untuk menjadi pengusahan akan lebih ampuh bila diniatkan dengan benar. Niat untuk menjalankan semua karena ibadah. Niat untuk menjalaninya dijalan yang benar, tidak menempuh jalan yang kotor.
2. Persiapan modal
Persiapan modal menjadi syarat mutlak untuk melangkah dari karyawan jadi pengusaha. Pastikan anda memiliki modal terlebih dahulu sebelum mengajukan surat resign kepada atasan. Baik anda masih single atau sudah berkeluarga, modal tetap menjadi faktor penentu jalannya usaha. Bisa mencari investor dan bagi hasil, pinjam keluarga dan teman, dan pinjaman lunak lainnya. Bisa juga dengan menjual aset, baik itu tanah, rumah, ataupun barang2 kepemilikan pribadi. Usahakan tidak meminjam kepada rentenir karena bunga yang tinggi. Bunga yang tinggi juga bisa menyebabkan tersendatnya usaha berkembang diawal.
3. Siap bekerja lebih lama
Transformasi dari karyawan jadi pengusaha tentu saja membuat anda berusaha lagi memulai dari nol. Diawal memulai mungkin hampir seluruh waktu kita akan tersita untuk usaha. Baik itu lewat fikiran atau tindakan. Tetapi kita harus bisa me-manage waktu dengan baik. Belajar me-manage waktu adalah salah satu kunci. Bekerja lebih lama bukan berarti melupakan keluarga atau saudara. Kita juga harus bisa meluangkan waktu buat mereka.
4. Fokus dalam tujuan dan pantang menyerah
Dalam perjalan usaha kita akan sering mengalami hambatan. Baik itu sikap keluarga yang tidak proaktif ataupun lingkungan sekitar yang mencemooh. Hal ini yang sering menganggu berkembangnya usaha. Mental pun seringkali runtuh karena pendapat sekitar, apalagi saat usaha sedang jatuh. Disinilah kita harus terus bangkit dan semangat pantang menyerah. Usahakan diskusi dengan keluarga diawal usaha. Minta dukungan dari mereka. Selalu menjaga semangat dengan sharing ke sesama pengusahan terutama yang sudah berpengalaman adalah hal yang baik. Baca buku-buku motivasi bisnis para pengusaha sukses juga bisa menjadi penambah semangat. Terakhir kita harus yakin kalau rezeki kita sudah ada yang mengatur. Sehingga langkah kita menjemputnya terasa lebih ringan.
Setelah membaca artikel ini, apakah kamu siap dari karyawan jadi pengusaha? atau tetap ingin menjadi karyawan? Semua keputusan ada ditangan Anda…. :)