Pentingnya Meningkatkan Keterlibatan Karyawan
Bagi pelaku usaha yang usahanya mulai berkembang dan kewalahan jika di handle sendiri, maka merekrut karyawan menjadi solusi yang harus ditempuh. Namun merekrut karyawan pun bukan hal yang mudah. Ada rasa ragu yang menghinggapi si pelaku usaha jika calon karyawan tersebut tidak sesuai dengan visi-misi perusahaan, belum lagi jika mereka susah diatur, dan tidak memiliki kompetensi yang memadai.
Salah satu kunci keberhasilan mengelola usaha adalah dengan keterlibatan karyawan. Masalah yang seringkali dihadapi oleh pelaku usaha mengenai tenaga kerja pada umumnya disebabkan karena tidak adanya atau kurangnya keterlibatan karyawan.
Apa yang dimaksud dengan keterlibatan karyawan?
Employee engagement atau keterlibatan karyawan adalah komitmen emosional yang dimiliki karyawan terhadap perusahaan. Karyawan akan merasa bahwa visi dan misinya sejalan dengan perusahaan. Dengan demikian karyawan tersebut memiliki komitmen yang kuat dengan visi dan misi perusahaan serta memiliki kepedulian yang tinggi terhadap tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Karyawan akan dengan senang hati mengerjakan tugasnya dan tidak menganggapnya sebagai beban.
Keterlibatan karyawan berbeda dengan kepuasan karyawan. Karyawan yang puas belum tentu memiliki keterlibatan dalam perusahaan. Mereka bisa saja bekerja dengan tekun, tapi tidak memiliki dorongan yang kuat untuk membesarkan perusahaan.
Mengapa keterlibatan karyawan penting bagi perusahaan ?
Karyawan yang memiliki keterlibatan emosional yang besar terhadap goal perusahaan akan memberikan benefit bagi perusahaan, yaitu meningkatnya produktivitas kerja yang pada akhirnya akan memberikan kepuasan pelanggan. Jika pelanggan puas, maka akan meningkatkan penjualan yang berarti meningkatnya keuntungan.
Melihat besarnya manfaat yang dihasilkan dari keterlibatan karyawan, maka sudah saatnya Anda mengkondisikan usaha Anda sebagai wadah yang tepat bagi tumbuhnya keterlibatan karyawan.
Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan keterlibatan karyawan?
1.Membantu karyawan menemukan tujuan pekerjaannya
Seringkali karyawan mengerjakan tugas hanya sekedar untuk mendapatkan gaji. Mereka mengerjakan tugasnya tanpa ada keterlibatan emosional. Anda sebagai pemimin harus memberikan dorongan agar mereka menemukan arti/tujuan dari pekerjaannya. Misalnya, karyawan Anda di bagian layanan pelanggan yang semula menangani customer ala kadarnya. Ia melakukan hal demikian karena ia tidak menyadari tujuan dari tugasnya. Setelah ia memahami apa yang menjadi tujuan dari tugasnnya, maka performanya pun meningkat. Ia mengerjakan tugasnya dengan sepenuh hati karena ia tahu bahwa pekerjaannya adalah untuk membuat customer puas.
Berikan penjelasan yang rinci terkait visi dan misi perusahaan agar karyawan memahami apa yang menjadi tujuan besar perusahaan. Dengan demikian mereka tidak hanya mengejar tujuan pribadi, tapi juga mengejar tujuan perusahaan.
2.Mendukung performa karyawan
Karyawan tidak dapat melibatkan dirinya jika terdapat penghalang dalam melakukan tugasnya. Ia menjadi tidak concern dengan pekerjaannya karena ia berpendapat sia-sia berusaha kerja jika sumber dayanya tidak memadai. Untuk mendukung kinerja karyawan, maka Anda harus menyediakan sumber daya yang memadai agar ia dapat menyelesaikan tugasnya dengan efektif serta memberikan arahan dalam meraih tujuan.
3.Menjelaskan apa yang diharapkan perusahaan pada karyawan
Tanpa mengetahui apa yang diharapkan perusahaan pada karyawannya akan membuat karyawan tidak memiliki keterlibatan penuh dalam organisasi. Karena itu manajemen harus memberikan penjelasan yang detil apa yang diharapkan perusahaan terhadap karyawannya dan tugas yang diberikan. Misalnya, memberikan penjelasan yang detil pada tim marketing berapa besar omset yang dicapai, jumlah pembeli yang harus didapatkan atau langkah apa yang harus diambil agar pelanggan nenjadi loyal.
Jika karyawan tidak memahami apa yang diharapkan oleh perusahaan terhadap dirinya, maka ia tidak memahami apa yang menjadi prioritas sehingga ia akan membuang banyak waktu. Si karyawan akan menganggap kerjanya sudah maksimal, padalah masih jauh dari yang diharapkan perusahaan.
Menyampaikan apa yang menjadi harapan perusahaan pada karyawannya dapat disampaikan melalui periodic meeting yang membahas goal masing-masing personel yang ingin dicapai perusahaan, membahas progress dan achievement mereka. Melalui periodic meeting, karyawan akan memahami perannya dalam organisasi, apa yang harus dikerjakan, dan apa yang diharapkan perusahaan dari dirinya. Dengan demikian ia memiliki keterlibatan yang penuh dalam perusahaan.