Pada saat ini kita sudah memasuki era kehidupan yang mana penuh dengan tekanan dan tantangan. Untuk menghadapi fenomena saat ini, maka bisnis harus menerapkan agile leadership.
Bagi sebagian orang istilah agile leadership mungkin menjadi barang baru. Padahal ilmu tentang ini sudah cukup lama diterapkan, bahkan oleh perusahaan-perusahaan besar.
Lantas, apa itu agile leadership? Dan kenapa hal ini menjadi penting untuk diadopsi oleh bisnis dalam menghadapi iklim bisnis yang begitu cepat berubah.
Apa itu Agile Leadership?
Daftar Isi
Secara umum, Agile Leadership merupakan gaya kepemimpinan yang mampu untuk mengontrol organisasi secara adaptif, produktif, bisa tetap unggul dalam segala situasi dan kondisi.
Kepemimpinan yang tangkas dan lincah ini sangat mengutamakan kolaborasi daripada hanya memberikan perintah dan tidak hanya berpangku pada solusi.
Dikatakan sebagai pemimpin yang agile adalah pemimpin yang memiliki banyak variabel istimewa, seperti:
- Pemimpin yang fleksibel
- Dapat membangun tim
- Berkompeten menjadi pemimpin
- Memiliki kelincahan dalam berbagai sudut pandang
- Dapat beradaptasi di semua kondisi
- Dapat cepat tanggap untuk menangani berbagai kesulitan ataupun peluang yang datang
Terkait dengan pentingnya agile leadership ini, terdapat studi lintas industri global yang sudah disampaikan dalam laporan Project Management Institute (2017).
Dalam laporan tersebut menyatakan bahwa 92% eksekutif senior menyatakan agility dalam organisasi adalah kunci untuk kinerja bisnis.
Bahkan studi global lainnya menyatakan bahkan lebih dari 1000 pemimpin bisnis di berbagai industri mengatakan agility adalah karakteristik yang harus dimiliki pemimpin dan karyawan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif.
Kenapa Agile Leadership Itu Penting Diterapkan Saat Iklim Bisnis Cepat Berubah?
Perubahan yang sedemikian cepat dan kompleks membuat kita harus cepat tanggap dalam mengambil sebuah keputusan.
Hal tersebut juga berlaku dalam dunia bisnis maupun organisasi.
Perusahaan dituntut untuk lebih cepat untuk beradaptasi, aktif, fleksibel, dan kolaboratif dengan berbagai macam perubahan.
Dengan demikian, sebuah bisnis dapat tetap bertahan dan tetap meningkat di tengah ketatnya persaingan.
Peristiwa yang terjadi sangat cepat ini disebut dengan fenomena VUCA.
Istilah ini pertama kali diciptakan oleh Warren Bennis dan Burt Nanus. Mereka adalah seorang pakar ilmu bisnis dan kepemimpinan yang berasal dari Amerika.
Apa yang dimaksud dengan VUCA?
VUCA merupakan singkatan dari:
- Volatility (gejolak atau volatilitas)
- Uncertainty (ketidakpastian)
- Complexity (kompleksitas), dan
- Ambiguity (ambiguitas)
VUCA sendiri menjadi tantangan yang pastinya akan dihadapi oleh setiap pemimpin perusahaan atau organisasi.
Terlebih lagi, dengan adanya pandemi Covid-19 saat ini membuat fenomena VUCA semakin meningkat drastis.
Setiap pemimpin perusahaan harus lebih cepat beradaptasi dan gesit untuk menangani bisnis mereka agar tetap bisa bertahan di tengah kondisi perubahan lingkungan yang kuat.
Menurut American Management Association, setiap perusahaan yang memiliki tingkat gesit yang tinggi akan lebih memungkinkan untuk mendapatkan profit yang lebih tinggi dan begitu pula sebaliknya.
Suksesnya perusahaan atau organisasi tidak lepas dari pengaruhnya seorang pemimpin hebat di dalamnya.
Gaya kepemimpinan Agile Leadership sangat dibutuhkan oleh perusahaan dan organisasi saat ini guna melaksanakan tugas dan fungsi yang efektif dalam kecepatan untuk mengambil keputusan.
Apa Perbedaan Agile Leadership Dengan Kepemimpinan Tradisional?
Kepemimpinan tradisional membuat prediksi dan perencanaan dalam jangka panjang, sedangkan kepemimpinan agile leadership fokus untuk penyediaan visi misi dan strategi organisasi.
Manajemen yang modern tidak akan mengontrol pekerjaan dan penugasan, tetapi membina tim untuk bekerja secara mandiri.
Agile Leadership akan membiarkan untuk mendekati masalah dan diharapkan untuk mencari solusi yang tepat, sehingga pemecahan masalah tidak harus lagi sampai ke pusat.
Begitu pula dalam mendapatkan informasi, pimpinan yang agile pastinya akan lebih aktif untuk mendekati sumber informasi. Tidak hanya pasif dan menunggu laporan.
4 Kompetensi yang Harus Dimiliki Oleh Agile Leader
Untuk menerapkan agile leadership dibutuhkan beberapa syarat kompetensi yang harus dimiliki. Dengan adanya kompetisi pendukung ini, maka pelaksanaan agile leadership dapat berjalan lebih baik.
Berikut merupakan kompetensi dasar untuk menjadi agile leader.
1. Humility
Pemimpin yang agile akan memahami bahwa mereka bukan merupakan seseorang yang ahli dan mampu untuk menyelesaikan persoalan yang kompleks.
Mereka juga menyadari bahwa memiliki kelemahan, sehingga mereka bersedia untuk mendengarkan orang lain dan menghargai feedback.
2. Adaptability
Dengan adanya perubahan yang sangat cepat, pemimpin yang agile tentunya tidak akan menghindari perubahan yang terjadi.
Mereka akan bersikap fleksibel dan cepat untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. Selain itu, mereka juga akan sangat terbuka dengan perubahan keputusan berdasarkan riset terbaru.
3. Visionary
Seperti yang kita ketahui bahwa pemimpin yang agile menyediakan visi dan memotivasi orang-orang di sekitarnya untuk bersama-sama mewujudkan visi tersebut.
Selain itu, mereka juga akan menginspirasi dan membangun kolaborasi dalam tujuan yang sama.
4. Engagement
Ketika menjadi pemimpin yang agile, kita harus terlibat langsung dengan stakeholder internal, eksternal, karyawan, hingga pelanggan.
Hal tersebut dapat membantu mereka untuk memahami apa yang sedang terjadi.
Selain itu juga dapat membantu untuk membangun komunikasi yang lebih luas untuk mewujudkan ide-ide inspiratif dari mereka.
3 Perilaku Penanda Anda Seorang Agile Leader
Untuk mengetahui apakah kita adalah seorang pemimpin yang agile atau tidak, kita harus bercermin apakah kita memiliki perilaku agile leader dalam diri kita.
Dikatakan seorang agile leader jika kita mampu menunjukkan tiga perilaku penting ini, yaitu:
1. Hyperawareness
Tentunya pemimpin agile selalu memantau kondisi perubahan-perubahan yang terjadi di pasar, teknologi digital, dan kebutuhan pelanggan.
Mereka akan berinvestasi secara khusus kepada sumber daya untuk mengakses informasi terbaru secara real time setiap saat.
2. Mengambil Keputusan Berdasarkan Data
Pemimpin yang bijak pastinya akan mengabaikan pengambilan keputusan berdasarkan intuisi dan lebih percaya dengan kekuatan informasi data yang didapat.
Pemimpin yang agile, mereka akan mengolah dan menganalisis data sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
3. Eksekusi Cepat
Kecepatan dan ketepatan menjadi prioritas bagi setiap pemimpin yang agile dan mudah untuk beradaptasi terhadap perubahan.
Mereka akan menganalisis informasi, mengambil keputusan, dan mengeksekusinya dengan cepat walaupun situasi dan kondisi sedang dalam kesulitan.
Kesimpulan
Pemimpin yang agile pastinya lincah, sehingga dapat cepat tanggap dan bergerak lebih cepat menangani masalah dan perubahan yang cepat.
Tipe pemimpin seperti ini dapat dengan mudah untuk melihat peluang dan berpotensi menghasilkan keuntungan dan sesegera mungkin akan melakukan perubahan.
Namun, walaupun memiliki sifat tersebut, pemimpin yang agile tetap mampu untuk memberikan ruang gerak bagi anggota tim mereka.
Sifat inilah yang membuat pemimpin agile terlihat out of the box dan lebih menarik perhatian.