Panduan Lengkap Menghitung Cost of Goods Sold (COGS) untuk Laporan Keuangan

Menurut laporan Deloitte 2023 yang mengkaji tren keuangan di sektor retail dan manufaktur, perusahaan-perusahaan yang dapat mengelola Cost of Goods Sold (COGS) dengan efisien memiliki tingkat profitabilitas yang lebih tinggi.

Cost of Goods Sold (COGS) adalah salah satu elemen paling penting dalam laporan keuangan perusahaan, terutama bagi bisnis yang bergerak di bidang manufaktur, ritel, dan jasa. Memahami dan menghitung COGS dengan tepat tidak hanya membantu bisnis dalam mengelola biaya operasional, tetapi juga memberikan gambaran yang jelas tentang profitabilitas perusahaan. Artikel ini akan menjelaskan secara mendalam mengenai pengertian COGS, formula perhitungan, serta contoh-contoh perhitungannya di berbagai jenis bisnis.

1. Mengapa Memahami COGS Itu Penting?

Cost of Goods Sold (COGS) adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa yang dijual selama periode tertentu. COGS meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya lain yang langsung terkait dengan produksi barang yang dijual. COGS memiliki dampak signifikan terhadap laba kotor (gross profit), yang pada gilirannya mempengaruhi kinerja keuangan secara keseluruhan.

Contoh penting: Perusahaan yang berhasil mengelola COGS dengan efisien akan memiliki margin laba yang lebih baik, karena mereka dapat menghasilkan barang dengan biaya lebih rendah, yang berarti keuntungan yang lebih tinggi.

2. Apa Itu Cost of Goods Sold (COGS)?

Cost of Goods Sold (COGS) adalah biaya yang berhubungan langsung dengan proses produksi atau penyediaan barang atau jasa. Dalam istilah lain, COGS mencakup semua biaya yang terkait dengan produksi barang atau jasa yang dijual oleh bisnis selama periode akuntansi.

Apa saja yang termasuk dalam COGS?

• Bahan baku: Biaya bahan yang digunakan untuk membuat produk.
• Tenaga kerja langsung: Gaji atau upah pekerja yang terlibat langsung dalam produksi barang atau penyediaan jasa.
• Biaya langsung lainnya: Misalnya, biaya peralatan atau fasilitas yang digunakan dalam proses produksi.

Perbedaan Antara COGS dan Biaya Operasional

COGS berbeda dengan biaya operasional yang mencakup biaya non-produksi seperti pemasaran, distribusi, dan administrasi. COGS hanya mencakup biaya yang berhubungan langsung dengan pembuatan atau penyediaan barang yang dijual.

3. Komponen Utama dalam Menghitung COGS

Untuk menghitung COGS dengan tepat, Anda perlu memperhitungkan berbagai elemen biaya yang terkait dengan proses produksi atau penyediaan barang/jasa. Berikut adalah komponen utama dalam COGS:

3.1 Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah biaya yang digunakan untuk menghasilkan produk. Bahan baku ini dapat berupa bahan mentah atau barang setengah jadi yang digunakan dalam proses produksi.

3.2 Tenaga Kerja Langsung

Tenaga kerja langsung merujuk pada gaji atau upah yang dibayar kepada pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi. Ini termasuk pekerja pabrik atau teknisi yang bekerja langsung untuk menghasilkan barang atau jasa yang dijual.

3.3 Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik mencakup biaya yang dikeluarkan untuk menjaga operasional pabrik berjalan, seperti biaya listrik, penyusutan peralatan produksi, dan biaya pemeliharaan mesin.

3.4 Biaya Pembelian Barang Dagangan (untuk bisnis ritel)

Untuk bisnis ritel, COGS lebih berfokus pada biaya barang dagangan yang dibeli untuk dijual kembali tanpa diproses lebih lanjut.

4. Formula untuk Menghitung COGS

Formula Dasar COGS

Secara umum, formula dasar COGS adalah:

COGS = Persediaan Awal + Pembelian – Persediaan Akhir

Penjelasan:

• Persediaan Awal: Stok barang yang tersedia di awal periode.
• Pembelian: Barang yang dibeli atau diproduksi selama periode tersebut.
• Persediaan Akhir: Stok barang yang masih ada pada akhir periode.

Contoh Perhitungan COGS

Misalkan, sebuah perusahaan memiliki data berikut:

• Persediaan awal: Rp 50.000.000
• Pembelian: Rp 200.000.000
• Persediaan akhir: Rp 60.000.000

Dengan menggunakan formula di atas, perhitungan COGS-nya adalah:

COGS = Rp 50.000.000 + Rp 200.000.000 – Rp 60.000.000 = Rp 190.000.000

Jadi, biaya barang yang dijual selama periode tersebut adalah Rp 190.000.000.

5. Perbedaan Metode Perhitungan COGS di Berbagai Jenis Bisnis

COGS tidak dihitung dengan cara yang sama di setiap jenis bisnis. Berikut adalah cara perhitungan COGS yang berbeda untuk beberapa jenis bisnis:

5.1 Manufaktur

Untuk perusahaan manufaktur, COGS mencakup biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Proses produksi yang rumit membutuhkan perhitungan yang lebih detail, dengan mempertimbangkan banyaknya komponen dalam produksi.

5.2 Ritel

Untuk bisnis ritel, COGS umumnya berfokus pada biaya pembelian barang dagangan. Biaya penyimpanan dan pengelolaan stok menjadi penting dalam perhitungan COGS untuk ritel.

5.3 Jasa

Bisnis jasa, seperti perusahaan konsultan atau penyedia layanan, menghitung COGS berdasarkan biaya tenaga kerja langsung yang terlibat dalam penyediaan jasa. Misalnya, gaji karyawan yang memberikan layanan kepada klien.

6. Contoh Perhitungan COGS untuk Berbagai Jenis Bisnis

Menghitung Cost of Goods Sold (COGS) dapat bervariasi tergantung pada jenis bisnis yang dijalankan. Setiap jenis bisnis memiliki komponen biaya yang berbeda dalam proses produksi atau penyediaan layanan. Berikut ini adalah beberapa contoh perhitungan COGS untuk berbagai sektor bisnis.

6.1 Contoh COGS untuk Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur cenderung memiliki struktur biaya yang lebih kompleks dibandingkan dengan bisnis lainnya, karena mereka terlibat dalam proses produksi barang yang melibatkan berbagai biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Untuk menghitung COGS dalam bisnis manufaktur, kita perlu memperhitungkan semua elemen biaya yang terlibat dalam proses pembuatan produk.

Misalkan sebuah perusahaan manufaktur sepatu memiliki data berikut:

• Persediaan awal bahan baku: Rp 100.000.000
• Pembelian bahan baku: Rp 150.000.000
• Persediaan akhir bahan baku: Rp 120.000.000
• Biaya tenaga kerja langsung: Rp 50.000.000
• Biaya overhead pabrik: Rp 30.000.000

Menggunakan formula COGS:

COGS = (Rp 100.000.000 + Rp 150.000.000 – Rp 120.000.000) + Rp 50.000.000 + Rp 30.000.000

COGS = Rp 160.000.000

Dengan demikian, total biaya barang yang dijual selama periode tersebut adalah Rp 160.000.000.

Dalam bisnis manufaktur, perhitungan COGS tidak hanya mencakup biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung, tetapi juga biaya terkait dengan fasilitas pabrik, seperti biaya listrik dan pemeliharaan mesin. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menghitung secara rinci setiap elemen biaya untuk memperoleh hasil yang akurat.

6.2 Contoh COGS untuk Perusahaan Ritel

Untuk perusahaan ritel, perhitungan COGS jauh lebih sederhana karena mereka tidak memproduksi barang, melainkan membeli barang dagangan dari pemasok untuk dijual kembali. Oleh karena itu, COGS untuk ritel berfokus pada biaya pembelian barang dagangan.

Contoh: Misalkan sebuah toko ritel sepatu memiliki data berikut:

• Persediaan awal: Rp 200.000.000
• Pembelian: Rp 500.000.000
• Persediaan akhir: Rp 300.000.000

Dengan menggunakan formula COGS untuk ritel:

COGS = Rp 200.000.000 + Rp 500.000.000 – Rp 300.000.000

COGS = Rp 400.000.000

Jadi, total biaya barang yang dijual selama periode tersebut adalah Rp 400.000.000.

Untuk bisnis ritel, aspek penting dalam perhitungan COGS adalah manajemen persediaan. Keakuratan penghitungan persediaan awal dan akhir sangat krusial, karena itu memengaruhi hasil perhitungan COGS yang akan langsung berdampak pada perhitungan laba kotor (gross profit).

6.3 Contoh COGS untuk Bisnis Jasa

Dalam bisnis jasa, perhitungan COGS lebih berfokus pada biaya tenaga kerja langsung yang terlibat dalam pemberian layanan. Meskipun tidak ada “barang” yang dijual, ada biaya yang terlibat dalam penyediaan layanan tersebut. Misalnya, dalam bisnis konsultasi atau perawatan medis, biaya gaji tenaga kerja langsung yang terlibat dalam pelayanan adalah komponen utama dalam COGS.

Contoh: Untuk sebuah perusahaan konsultan, data yang relevan untuk perhitungan COGS adalah sebagai berikut:

• Gaji tenaga kerja langsung: Rp 100.000.000
• Biaya bahan (misalnya, perangkat lunak atau materi pelatihan): Rp 10.000.000
• Biaya lainnya: Rp 5.000.000

Dengan menggunakan formula sederhana untuk COGS bisnis jasa:

COGS = Rp 100.000.000 + Rp 10.000.000 + Rp 5.000.000

COGS = Rp 115.000.000

Jadi, biaya yang terkait dengan jasa yang diberikan selama periode tersebut adalah Rp 115.000.000.

Dalam bisnis jasa, COGS tidak mencakup biaya pemasaran, administrasi, atau overhead umum, karena ini dianggap sebagai biaya operasional yang tidak langsung terkait dengan penyediaan layanan. Hanya biaya langsung yang terlibat dalam pemberian jasa yang dihitung dalam COGS.

Mengapa Perhitungan COGS Berbeda Antar Jenis Bisnis?

Seperti yang terlihat dari contoh-contoh di atas, perhitungan COGS bisa sangat berbeda-beda tergantung pada industri dan model bisnis. Untuk perusahaan manufaktur, COGS harus memperhitungkan bahan baku dan overhead produksi, sementara untuk perusahaan ritel, COGS hanya berfokus pada pembelian barang dagangan. Dalam bisnis jasa, perhitungan COGS lebih sederhana dan berkaitan langsung dengan biaya tenaga kerja yang terlibat dalam memberikan layanan.

7. Kesalahan Umum dalam Menghitung COGS

Menghitung COGS mungkin terdengar sederhana, tetapi ada beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari:

• Mengabaikan Biaya Tidak Langsung yang Relevan
  Seringkali, pemilik bisnis hanya fokus pada biaya langsung yang terkait dengan produksi barang atau jasa, seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung. Namun, beberapa biaya tidak langsung (seperti biaya overhead pabrik atau penyusutan peralatan) juga dapat mempengaruhi COGS. Overhead pabrik termasuk biaya listrik, pemeliharaan mesin, dan sewa tempat yang digunakan untuk memproduksi barang. Tanpa memasukkan biaya ini, Anda dapat meremehkan total biaya yang sebenarnya, yang berdampak pada perhitungan laba kotor.
• Perhitungan Persediaan yang Tidak Akurat
  Salah satu elemen yang paling kritis dalam perhitungan COGS adalah data persediaan. Persediaan awal dan persediaan akhir harus dihitung dengan benar, karena ini akan langsung mempengaruhi perhitungan COGS. Jika Anda memiliki stok yang tidak tercatat dengan benar atau menggunakan metode pencatatan yang tidak konsisten (misalnya, tidak melakukan stock take secara berkala), ini dapat menyebabkan kesalahan yang signifikan. Hal ini akan mempengaruhi angka COGS dan pada akhirnya merusak laporan keuangan dan analisis laba bisnis Anda.
• Tidak Membedakan Antara Biaya Langsung dan Tidak Langsung
  Salah satu kesalahan besar yang sering dilakukan adalah menggabungkan biaya langsung dengan biaya tidak langsung. Misalnya, biaya tenaga kerja yang bekerja langsung dalam pembuatan barang (seperti operator mesin) seharusnya dimasukkan dalam COGS. Namun, biaya administrasi atau pemasaran yang tidak terkait langsung dengan produksi barang harus dikeluarkan dari perhitungan COGS dan dimasukkan ke dalam biaya operasional. Kesalahan dalam pemisahan ini dapat mengarah pada perhitungan laba kotor yang keliru, yang mengarah pada pengambilan keputusan bisnis yang tidak akurat.

8. Mengapa COGS Mempengaruhi Laporan Keuangan Anda?

COGS (Cost of Goods Sold) memainkan peran vital dalam laba kotor (gross profit), yang dihitung sebagai selisih antara pendapatan dan COGS. Laba kotor ini adalah salah satu indikator kunci yang digunakan untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan. Semakin rendah angka COGS, semakin besar laba kotor yang dapat diperoleh, yang pada gilirannya meningkatkan margin keuntungan perusahaan.

1. Pengaruh Langsung terhadap Laba Kotor (Gross Profit):
   COGS adalah salah satu biaya utama yang harus dikurangkan dari pendapatan untuk menghitung laba kotor. Laba kotor memberikan gambaran tentang efisiensi perusahaan dalam menghasilkan barang atau jasa yang dijual. Semakin efisien proses produksi dan pengelolaan biaya, semakin rendah COGS dan semakin besar laba yang diperoleh.
2. Rasio Gross Margin:
   Rasio gross margin (laba kotor terhadap pendapatan) adalah metrik penting yang membantu menilai seberapa efisien perusahaan dalam mengelola biaya produksinya. Rumusnya adalah:
   
   Semakin tinggi rasio ini, semakin baik perusahaan dalam mengelola cost control. Sebaliknya, jika COGS terlalu tinggi, rasio ini akan menurun, yang bisa menunjukkan bahwa perusahaan mungkin menghadapi masalah dalam pengelolaan biaya atau efisiensi produksi.
3. Dampak pada Pengambilan Keputusan:
   Dengan memantau COGS dan laba kotor secara teratur, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang harga produk, pengelolaan biaya produksi, dan bahkan pengelolaan persediaan. Ini penting untuk mempertahankan profitabilitas jangka panjang dan untuk merespons dengan cepat terhadap perubahan pasar atau biaya produksi.

9. Alat dan Software untuk Membantu Menghitung COGS

Perangkat lunak akuntansi yang tepat dapat mempermudah proses perhitungan dan pemantauan COGS, memastikan bahwa data yang digunakan untuk laporan keuangan selalu akurat dan up-to-date. Salah satu perangkat lunak yang efektif untuk tujuan ini adalah Zahir Accounting.

Zahir Accounting menawarkan berbagai fitur yang dirancang untuk membantu bisnis mengelola COGS secara otomatis, termasuk:

1. Pemantauan Stok dan Persediaan:
   Zahir Accounting memungkinkan Anda untuk melacak persediaan barang secara real-time. Fitur ini sangat berguna untuk memastikan bahwa persediaan awal dan akhir tercatat dengan benar, yang akan mempengaruhi perhitungan COGS.
2. Automasi Pembelian:
   Perangkat lunak ini membantu mengelola transaksi pembelian dengan mudah, yang sangat penting dalam menghitung biaya barang yang terjual. Semua biaya terkait pembelian barang, seperti harga pembelian dan biaya pengiriman, akan secara otomatis dihitung dan dimasukkan ke dalam laporan COGS.
3. Laporan Keuangan Real-Time:
   Dengan laporan keuangan real-time, Zahir Accounting memungkinkan Anda untuk memonitor laba kotor, margin keuntungan, dan COGS secara langsung. Ini memberi Anda gambaran yang lebih jelas tentang profitabilitas bisnis dan membantu Anda mengambil keputusan berbasis data yang lebih cepat dan lebih tepat.
4. Pengelolaan Pembayaran dan Penerimaan:
   Zahir Accounting juga memudahkan Anda dalam mengelola pembayaran dan penerimaan, yang sangat penting untuk memastikan aliran kas perusahaan tetap sehat. Dengan integrasi data keuangan yang otomatis, proses pemantauan COGS menjadi lebih efisien dan bebas dari kesalahan manual.

10. Pentingnya Memahami COGS dalam Keuangan Bisnis

Menghitung COGS dengan tepat sangat penting untuk memastikan bahwa bisnis Anda dapat membuat keputusan keuangan yang cerdas dan efisien. Dengan Zahir Accounting, Anda dapat mempermudah dan mengotomatiskan proses perhitungan COGS, sekaligus mendapatkan data yang akurat dan up-to-date untuk laporan keuangan Anda.

Zahir Accounting dilengkapi dengan berbagai fitur yang mendukung pengelolaan COGS secara efektif, seperti pelacakan stok, integrasi pembelian, dan laporan keuangan real-time. Dengan menggunakan software ini, Anda dapat meminimalkan kesalahan manusia, mengoptimalkan pengelolaan persediaan, serta memperoleh wawasan yang lebih jelas mengenai laba kotor dan margin keuntungan.

Jika Anda ingin mempermudah proses pengelolaan COGS dan mendapatkan laporan keuangan yang lebih efisien, Zahir Accounting adalah solusi yang tepat.

Mulai Kelola COGS Bisnis Anda dengan Zahir Accounting

Dengan Zahir Accounting, Anda dapat mengelola COGS, laporan keuangan, dan profitabilitas dengan lebih baik. Coba demo gratisnya sekarang dan temukan bagaimana software ini dapat membantu Anda meningkatkan efisiensi operasional dan akurasi keuangan!

Klik di sini untuk mencoba Zahir Accounting dan mulai uji coba gratis Anda sekarang!