Mengenal Opportunity Cost
Berbagai masalah ekonomi yang dihadapi manusia menuntut mereka untuk dapat berpikir rasional dalam menentukan beragam pilihan, sehingga sumber alam atau sumber lainnya yang dimilikinya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan maksimal. Inilah yang mendasari timbulnya opportunity cost (biaya peluang).
Opportunity cost muncul karena adanya berbagai pilihan yang dihadapi oleh perusahaan atau individu atas kelangkaan yang terjadi. Terbatasnya sumber daya alam dan ekonomi membuat manusia harus menentukan pilihan dalam hidupnya. Pilihan yang dibuat akan menyebabkan pengorbanan pada pilihan yang lain, sehingga timbul biaya peluang.
Dalam ekonomi, opportunity cost adalah biaya yang muncul akibat memilih sebuah opsi terbaik dari beberapa opsi yang ada. Saat seseorang dihadapkan pada beberapa alternatif opsi dan harus memilih salah satunya, maka opsi yang tidak dipilih akan menjadi biaya peluang. Pengertian lainnya adalah biaya yang dikeluarkan dalam menggunakan sumber daya untuk tujuan tertentu, dengan mengukur manfaat yang dilepasnya karena tidak menggunakan tujuan tersebut.
Ilustrasi Mengenai Opportunity Cost
Agar lebih jelas, berikut ilustrasi mengenai opportunity cost:
Rini adalah seorang lulusan D3 yang merintis usaha kue kering dengan penghasilan bersih Rp. 30.000.000/tahun. Kemudian Rini mempertimbangkan untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang S1. Rini merasa yakin usahanya akan mengalami peningkatan jika ia memiliki pendidikan yang tinggi. Maka ia memutuskan untuk menghentikan sementara usahanya dan fokus pada kuliah. Dengan demikian maka ia kehilangan peluang mendapatkan penghasilan 30 juta per tahun. Jadi bisa dikatakan opportunity cost untuk kuliah S1 adalah sebesar penghasilan yang hilang tersebut. Penghasilan yang hilang tadi dianggap sebagai biaya peluang untuk melanjutkan pendidikan.
Opportunity cost juga sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Contohnya, saat Anda sedang berada di dalam bis atau kereta api. Ada yang menghabiskan waktu dengan melamun, tidur, mendengarkan musik, atau membaca buku/koran. Orang yang menggunakan waktu dengan melamun akan menghasilkan opportunity cost yang rendah dibandingkan orang yang menghabiskan waktu untuk membaca dan meningkatkan pengetahuannya. Jika mau disetarakan dengan ‘materi’ maka orang yang menggunakan waktunya dengan membaca disamakan dengan waktu untuk transaksi bisnis.
Dapat disimpulkan bahwa opportunity cost merupakan kesempatan yang hilang jika Anda memilih suatu hal yang berhubungan dengan ekonomi, dan dalam pilihan yang dipilih tersebut kesempatan yang hilang dianggap sebagai opportunity cost.