Hakikat jurnal penyesuaian dalam suatu transaksi yaitu mencocokkan akun perkiraan ke nilai yang mutakhir sehingga akan dihasilkan saldo akhir yang tepat. Jurnal ini dibentuk hampir setiap akhir bulan sebagai rutinitas.
Contoh konkret yang sederhana diterapkan setiap bulan seperti berikut ini:
PT XYZ menerima tagihan listrik untuk bulan Agustus 2013 pada tanggal 1 Agustus 2013 sebesar Rp 10 juta. Jurnal yang harus dicatat ketika pengakuan tagihan ini sebagai berikut:
(D) Beban Listrik Rp 10 juta
(K) Beban Yang Masih Harus Dibayar (Utang Listrik) Rp 10 juta
Pada tanggal 20 Agustus 2013 PT ABC membayar tagihan listrik sebesar Rp 10 juta. Jurnal yang mesti dibuat adalah:
(D) Utang Listrik Rp 10 juta
(K) Kas Rp 10 juta
Akun Beban Yang Masih Harus Dibayar adalah akun kewajiban yang mesti disesuaikan lagi pada akhir bulan atau pada saat terjadinya transaksi pembayaran pada contoh kasus di atas.
Bagaimana jika kasusnya adalah kesalahan pencatatan transaksi? Ini dapat terjadi misalnya kekeliruan dalam menentukan akun. Jurnal penyesuaian untuk kasus seperti ini bukanlah jurnal yang menjadi rutinitas, melainkan jurnal yang secara prosedur harus dibentuk. Jurnal ini bisa juga dinamakan dengan jurnal pembalik.
Contoh untuk kesalahan transaksi ini bisa diilustrasikan sebagai berikut:
PT XYZ mencatat penjualan tunai pada tanggal 2 Agustus 2013 sebesar Rp 200.000. Jurnal yang dicatat sebagai berikut:
(D) Kas Rp 200.000
(K) Beban Rp 200.000
Jurnal di atas tampak salah karena PT XYZ mengakui beban atas penjualannya. Di sini harus dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
(D) Beban Rp 200.000
(K) Pendapatan Rp 200.000
Biasanya pencatatan keuangan secara manual harus membuat jurnal penyesuaian seperti ini pada baris berikutnya pada buku catatan keuangannya dengan memberikan nomor/ kode khusus dan nomor transaksi yang disesuaikan.
Kejadian penyesuaian transaksi begini agaknya sudah tidak efektif dan tidak efisien untuk masa sekarang ini apalagi pencatatan keuangan yang masih manual. Di sistem akuntansi otomatis yang sudah terintegrasi dengan buku besar dan laporan, proses penyesuaian atas kekeliruan bisa langsung diterapkan hanya dengan menggunakan fasilitas edit/ revisi ke transaksi terkait.
Zahir Accounting dalam hal ini sudah menjadi pioner dalam mengakomodasinya untuk kemudahan tanpa menyalahi prosedur akuntansi itu sendiri.
Simak juga bagaimana cara Zahir melakukannya di sini