Membangun Social Object Dalam Digital Marketing
Perkembangan era digital saat ini turut mempengaruhi tren dunia bisnis. Berbagai produk dan jasa dapat ditemukan dengan mudah melalui media online. Dalam bertransaksipun antara penjual dan pembeli tidak harus saling bertemu, hingga kurir mengantarkan barang yang dipesan. Tidak menutup kemungkinan jika di saat yang akan datang konsumen tidak perlu keluar rumah untuk mendapatkan barang-barang kebutuhannya.
Dari sisi penjual, berbagai perubahan yang terjadi di era digital ini memberikan tantangan tersendiri sekaligus membuka peluang yang harus direspon dengan cepat. Pelaku usaha yang sudah memiliki bisnis offline atau sedang merintis bisnis online harus memahami lika-liku digital marketing terlebih dahulu.
Saat ini ada nilai digital marketing yang sering terlewatkan, yaitu ‘Social Object’. Apakah yang dimaksud dengan Social Object? seberapa penting hal tersebut harus diketahui pebisnis online? Simak pembahasannya:
Pengertian Social Object
Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan orang lain. Karena itu setiap individu yang berada pada lingkup sosial tertentu, seperti lingkungan kerja atau tempat tinggal memiliki bentuk hubungan yang khusus. Hubungan ini harus dijaga dengan baik. Sederhananya, social object dapat dimaknai sebagai alasan individu dalam membentuk dan bertahan dalam sebuah kelompok.
Dalam digital marketing, social object juga penting untuk diterapkan. Bisnis online yang dijalankan dengan tujuan mendapatkan keuntungan semata dan bukan kepuasan pelanggan akan mengalami kesulitan dalam menerapkan social object. Pelaku digital marketing seringkali hanya fokus pada efek buzzer, influencer atau banyaknya follower di sosmed. Padahal social object memiliki nilai yang sangat besar dibandingkan faktor-faktor tersebut. Dalam digital marketing, social object dapat disimpulkan sebagai sesuatu yang dapat membuat individu berhubungan dengan Anda, apa yang dapat membuat calon konsumen untuk tahu bisnis Anda.
Melakukan pendekatan bukan pemaksaan
Seringkali kita menemukan toko online yang memberikan penawaran khusus dengan syarat mem-follow akun twitter bisnis online atau memberikan ‘Like’ di Fanspage. Syarat yang relatif ringan ini tentunya menarik banyak konsumen untuk mengikutinya. Namun yang tidak disadari oleh si pelaku usaha adalah cara ini secara tidak lansung membebani calon konsumen. Beban psikologis tersebut akan menurunkan kredibilitas brand Anda jika kenyataanya yang Anda tawarkan tidak seperti yang diharapkan konsumen. Hingga akhirnya konsumen memberikan komen yang negatif atau unfollow Anda.
Disinilah dibutuhkan peran social object. Digital marketing membutuhkan pengamatan dan kreativitas agar antara merk dan konsumen dapat selaras. Langkah awal yang harus Anda perhatikan adalah terkait dengan content marketing. Membuat konten yang ditujukan untuk sosmed merupakan penentu terbentuknya social object yang baik. Buatlah konten yang memang dibutuhkan oleh calon konsumen dan mampu menjadikannya viral.
Pada dasarnya ada 3 syarat agar konten tersebut dapat membentuk social object, yaitu sustainable dimaksudkan agar kontern tersebut mampu bertahan lama dan terus diperbincangkan, fresh ialah konten tersebut benar-benar baru dan belum pernah dibuat oleh siapapun, serta meaningful yaitu konten yang dibuat benar-benar dibutuhkan oleh konsumen dan sesuai dengan produk yang ditawarkan.
Nah, sudah siapkah Anda menjalin hubungan yang lebih baik dengan konsumen ?