Membangun branding perlu dipikirkan pada saat anda memulai membangun bisnis. Namun, faktanya banyak yang mengesampingkan branding, terutama para pebisnis pemula.

Bagi pemula yang mulai membangun bisnis dapat diibaratkan seperti pengalaman naik roller coaster, yaitu bikin penasaran, degdegan, dan sekaligus bersemangat.

Karena membayangkan keseruan yang akan didapatkan selama perjalanan bisnisnya, terkadang membut para pebisnis pemula ini menjadi lupa akan poin penting yang harus diperhatikan di awal membangun bisnis, yaitu bagaimana agar bisnis baru mereka tidak jatuh bangun.

Ada satu hal yang sering diabaikan atau dianggap tidak penting, yaitu membangun branding. Padahal dengan branding yang kuat, bisnis dapat bertahan lebih panjang dan terus bertumbuh.

Pentingnya Membangun Branding pada Bisnis

Seberapa penting pengaruh branding pada bisnis? Penting banget!

Sebuah brand bisnis yang kuat akan mudah dikenali oleh orang, mudah membuat orang tertarik, dan meningkatkan penjualan.

Inilah manfaat sebuah branding, yakni berperan penting dalam membangun brand awareness bisnis Anda.

Brand awareness membuat produk Anda akan selalu diingat oleh konsumen sehingga mereka bisa menjadi pelanggan setia yang selalu membeli produk Anda.

Perbedaan Branding dan Selling

Selain branding ada lagi tugas para pebisnis yang tidak kalah penting, yakni selling.

Selling merupakan aktivitas yang menjamin bisnis Anda menghasilkan cashflow rutin setiap bulannya. Terkadang, banyak pula pebisnis pemula yang menjadikan selling sebagai tujuan akhir dalam membangun bisnis.

Baik branding maupun selling sama-sama mampu menghasil penjualan. Lantas apa pebedaan kedua hal ini?

Branding

Menurut data, menyebutkan hampir 90% pebisnis hanya fokus di marketing. Sementara branding umumnya dilakukan oleh perusahaan besar.

Mengapa demikian? Karena branding identik dengan spend money untuk biaya promosi yang tidak sedikit karena harus dilakukan secara kontinyu, paling tidak Anda harus punya anggaran untuk 1 tahun.

Perusahaan besar biasanya akan mengangkat produk branding atau corporate campaign. Jadi, mungkin inilah mengapa branding tidak ditempatkan di point pertama yang mestinya diperhatikan saat Anda akan memulai bisnis.

Nah, peran branding tidak kalah penting untuk mempermudah selling, karena ketika Anda berhasil membangun brand yang cocok dengan kebutuhan konsumen yang Anda tuju, pada akhirnya konsumen akan membeli produk berdasarkan value atau nilai kebermanfaatan sebuah barang bagi mereka tanpa mempermasalahkan lagi soal harga, diskon atau apapun.

Itulah mengapa branding menjadi satu kesatuan yang semestinya diperhatikan saat Anda membangun sebuah bisnis atau perusahaan.

Selling

Selling memiliki peranan penting untuk menghasilkan revenue sebagai nafas perusahaan. Kemudian marketing juga penting karena pebisnis juga harus mengetahui trend dan target market yang akan mereka bidik supaya tepat sasaran sehingga tidak buang-buang budget untuk menawarkan produk ke semua segmen.

Strategi Membangun Branding

Untuk memulai branding di bisnis Anda, terapkan strategi di bawah ini.

1. Kumpulkan Data

Data menjadi patokan agar strategi branding yang diambil berjalan tepat dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Oleh karena itu, pebisnis harus memiliki data yang akurat. Data awal ini menjadi pegangan Anda supaya paham dengan situasi pasar dan kompetitor.

Selain itu, data menjadi modal awal yang penting dan sangat berguna untuk Anda memulai bisnis.

Karena data inilah yang bakal Anda olah, diutak atik, dan dianalisis apakah sudah membidik target yang tepat atau belum.

Dari data ini, Anda bisa mengukur seberapa besar tingkat persaingan bisnis yang Anda masuki. Sehingga dengan data ini, Anda bisa membangun bisnis yang tidak asal-asalan.

2. Ciptakan Loyal Customer

Bagaimana sebuah brand bisa membuat customer menjadi loyal? Tentunya butuh proses panjang. Selain itu, sebuah brand juga harus memiliki add value serta positioning yang tepat agar mudah dikenali dan menarik customer.

Contohnya, sering ditemui fenomena penyebutan nama merk untuk produk tertentu yang sebenarnya punya nama brand yang berbeda-beda.

Misalnya saat belanja ke warung kelontong membeli air mineral kemasan botol, sering terdengar orang menyebut Aqua. Bisa jadi yang diberikan oleh penjual adalah merek lain. Anehnya konsumen pun jarang komplain, yang penting masih sama-sama air mineral.

Namun tak sedikit juga yang memang sudah ‘addict’ dengan merk tertentu dan terus menjadi loyal customer karena sudah merasa cocok, baik dari sisi kualitas, harga atau value dari produk tersebut karena sudah dikonsumsi bertahun-tahun.

Kalau sudah seperti ini, artinya produk yang Anda hasilkan akan dinantikan dan pastinya dibeli oleh para loyal customer ini.

Cara Membangun Branding

Dalam melakukan branding, anda dapat menerapkan langkah-langkah berikut ini.

  1. Menentukan KOL ( Key Opinion Leaders ) nasional level, lokal dan komunitas
  2. Memilih platform ( Youtube, Instagram, Tiktok, Facebook, Twitter, Whatsapss, Email )
  3. Membuat konten ( Video, Foto dan Graphic Design, Copywriting )
  4. Optimization ( Data dan analisa )
  5. Conversion ( Akuisisi dan Retensi )

Salah satu tujuan branding adalah membangun customer retention, yaitu tindakan yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan customer supaya tetap menggunakan produk atau layanan Anda.