Memanfaatkan Komunitas Sebagai Aset Bisnis
Di jaman digital saat ini, dengan akses internet yang semakin mudah ditambah dengan munculnya beragam media sosial menjadikan interaksi antar individu semakin mudah. Komunikasi yang terjadi disini tidak hanya di kalangan tertentu, misalnya antara kita dengan teman-teman sekolah, keluarga, atau rekan kerja. Namun juga membuka peluang yang lebar bagi kita untuk berinteraksi dengan orang-orang baru di dunia maya. Interaksi inilah yang menjadi bibit terbentuknya komunitas. Kumpulan orang-orang dalam komunitas ini memiliki potensi yang besar untuk kesuksesan marketing.
Sebuah komunitas hendaknya bisa memberikan added value bagi anggota didalamnya. Bisa dipastikan, dimana ada sekelompok orang yang berkumpul di sebuah wadah, pasti ada potensi bisnis. Lalu apa yang harus dilakukan jika kita ingin menggunakan dan memanfaatkan komunitas sebagai aset bisnis?
Komunitas = Potential Buyer
Komunitas bisa diartikan sebagai wadah berkumpulnya orang-orang yang memiliki minat atau tujuan yang sama. Misalnya komunitas fotografer, komunitas komik, atau komunitas kuliner. Lalu, bagaimana kita bisa memanfaatkan komunitas sebagai aset bisnis?
Komunitas Sebagai Aset Bisnis
Di era media saat ini eksitensi komunitas semakin berkembang pesat. Dengan semakin berkembangnya komunitas tersebut, maka terciptalah peluang dari komunitas sebagai aset bisnis. Jika kita menggunakan Facebook, misalnya, kita dengan mudah menemukan berbagai grup di sana yang merupakan salah satu bentuk dari komunitas. Orang-orang dalam komunitas tersebut memiliki potensi untuk melakukan pembelian.
Selain memberikan wadah untuk membentuk komunitas, Facebook juga memiliki program Facebook Ads yang memungkinkan setiap orang bisa beriklan di Facebook. Apakah orang tersebut pengusaha, publik figure, bahkan lembaga layanan masyarakat banyak yang memanfaatkan fasilitas ini. Jumlah pengguna Facebook yang besar tentunya menjadi aset berharga dalam aktifitas pemasaran. Bayangkan iklan kita dilihat oleh user Facebook yang jumlahnya besar, sehingga memperbesar peluang produk kita dikenal dan digunakan oleh konsumen.
Contoh lainnya adalah Kaskus. Kaskus adalah forum komunitas di dunia maya yang terbesar di Indonesia. Dengan pengguna mulai kalangan remaja hingga dewasa yang berada di Indonesia maupun di luar negeri, membuat Kaskus memiliki lebih dari 6 juta pengguna terdaftar. Dengan jumlah anggota yang demikian besar, tentu peluang untuk aktifitas bisnispun juga besar. Untuk memfasilitasi hal tersebut, Kaskus membentuk Forum Jual Beli untuk memberi kesempatan pada pelaku usaha untuk bertemu dengan pembeli.
Komunitas yang dibentuk melalui online community ini juga memberikan kesempatan pada anggotanya untuk bertemu secara langsung. Seperti Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia yang memiliki Korwil di berbagai kota besar dan rutin mengadakan pertemuan bagi anggotanya. Dalam komunitas ini, anggotanya tidak hanya bagi pelaku usaha saja, tapi juga bagi mereka yang akan memulai usaha. Bergabung di komunitas ini tidak hanya semata memperluas channel bisnis, memperkenalkan produk kita, atau mencari potential buyer, tapi juga memberikan kesempatan untuk belajar dan sharing ilmu dari para pelaku bisnis.
Intinya, saat kita berada di dalam sebuah komunitas yang besar, kita memiliki potensi yang besar pula untuk menghasilkan income dari komunitas tersebut. Komunitas menjadi sarana marketing yang ampuh. Kita cenderung lebih mudah percaya dengan ucapan teman kita. Jika teman kita mengatakan produk A ini baik, maka anda akan tertarik untuk mencobanya juga. Oleh karena itu, memanfaatkan komunitas sebagai aset bisnis tidaklah salah, asalkan kita bisa menempatkan diri kita di dan tahu bagaimana harus bersikap dan berinteraksi di komunitas tersebut.
Membangun komunitas bisa dikatakan sebagai asset yang berbiaya rendah. Dengan semakin banyaknya media online seperti FB, Twitter, blog, forum, BBM dsb mengakibatkan pertumbuhan komunitas yang signifikan pula Disinilah kita bakal menemukan banyak peluang.