marketing mix konsep 7p

Marketing Mix 7P merupakan strategi pemasaran yang sudah umum digunakan oleh berbagai perusahaan. Strategi marketing ini terbukti dapat membantu perusahaan mencapai target keuntungan mereka.

Lantas, apakah perusahaan Anda sudah menggunakan strategi marketing ini untuk memasarkan produk Anda?

Jika belum, mari kenali apa itu Marketing Mix 7P dan bagaimana strategi ini bisa membantu bisnis Anda untuk terus tumbuh.

Pengertian Marketing Mix 7P

Marketing Mix diperkenalkan pertama kali oleh Profesor Marketing Harvard, Neil Borden pada tahun 1948.

Konsep awal strategi pemasaran ini adalah Marketing Mix 4P, kemudian diperkenalkan oleh ahli lainnya dengan tujuan perusahaan dapat memasarkan produk pada target pasar yang tepat.

Selanjutnya strategi Marketing Mix terus berkembang hingga memiliki variabel baru yakni Marketing Mix 7P.

Perkembangan zaman menuntut adanya pembaharuan dalam variabel-variabel untuk mendapatkan pasar yang sesuai bagi produk yang dijual oleh perusahaan.

Konsep Marketing Mix 7P

Berikut beberapa konsep dalam marketing mix 7P, antara lain:

1. Produk

Produk adalah apa yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Produk sendiri bisa berupa barang maupun jasa.

Contoh produk barang fisik adalah make-up, contoh produk jasa adalah apa yang ditawarkan oleh Gojek melalui mitra mereka, sementara contoh produk virtual adalah website.

Perlu diingat oleh pengusaha, ketika hendak membuat sesuatu untuk dijual, Anda harus tahu seberapa banyak permintaan barang tersebut di pasaran.

Lalu, siapa orang yang akan membeli produk Anda? Apakah produk bisa dijangkau oleh jenis kelamin tertentu saja, apakah produk bisa dijangkau oleh orang tua saja, atau apakah produk bisa dinikmati oleh semua kalangan?

Produk yang Anda jual tentunya harus memiliki nilai yang bisa membuat konsumen merasa termudahkan hingga diuntungkan oleh produk yang ia beli.

2. Price

Dalam menentukan harga sebuah produk, ada banyak hal yang harus diperhatikan. Sebab, harga juga bisa menentukan minat beli para calon konsumen.

Anda bisa menggunakan patokan harga BEP (Break Even Price) untuk menentukan harga produk tanpa takut perusahaan mengalami kerugian.

Rumus BEP adalah (Biaya keseluruhan dalam membuat produk atau Total Fixed Cost / Jumlah produk yang telah dibuat atau Production Volume) + Biaya pembuatan per satu unit produk atau Variable Cost Per Unit.

3. Place

Sebelum akhirnya menjual produk, Anda harus sudah memikirkan di mana tempat menjual produk agar orang bisa mudah mengakses.

Tempat transaksi ini harus mudah ditemukan oleh konsumen. Anda bisa menggunakan berbagai opsi seperti membuat gerai di tempat wisata hingga menjajakkan barang di e-commerce.

4. Promosi

Promosi bertujuan untuk memperkenalkan merek dan produk Anda pada masyarakat secara luas. Semakin banyak orang mengenal produk Anda, semakin besar kepercayaan masyarakat terhadap produk yang dijual.

Promosi bisa dilakukan menggunakan berbagai cara mulai dari salesperson, iklan di media sosial seperti Instagram Ads dan Facebook Ads, menggunakan influencer, hingga mempromosikan barang di website.

5. People (SDM)

Sumber Daya Manusia juga termasuk ke dalam variabel pemasaran sebuah produk. Sebelum melakukan semua teknik pemasaran, perusahaan harus memiliki sumber daya manusia untuk melakukan semua itu.

SDM yang berkualitas dalam artian memiliki kemampuan dan keahlian di bidangnya akan menjadi senjata kuat agar perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

6. Kemasan atau Physical Evidence

Saat ini, visualisasi suatu produk sangatlah penting. Oleh sebab itu, mengemas produk menjadi variabel penting dalam Marketing Mix.

Ketika produk dikemas dengan sangat apik dan cantik, kemungkinan pelanggan membeli produk Anda akan lebih tinggi dibandingkan dikemas seadanya.

7. Proses

Proses adalah alur yang dilalui konsumen untuk mendapatkan produk Anda mulai dari mendengar nama merek saja hingga akhirnya membeli produk yang dijual.

Pastikan Anda konsisten dalam melakukan pemasaran produk agar konsumen juga berdatangan lebih banyak dari hari ke hari.