Manfaat Manajemen Konflik Bagi Organisasi Perusahaan
Dalam kehidupan bersosialisasi, konflik merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Begitu juga halnya dalam sebuah organisasi, dimana individu-individu yang ada didalamnya seringkali dihadapkan pada konflik. Adanya perubahan atau inovasi dapat menjadi timbulnya konflik, terlebih jika tidak dibarengi dengan pemahaman yang baik terhadap ide-ide baru.
Ada beberapa perusahaan yang sengaja merekayasa sehingga menimbulkan konflik. Hal ini dilakukan karena bagi perusahaan strategi manajemen konflik justru dapat mendongkrak motivasi karyawan dalam berkompetisi, Tapi dalam beberapa kondisi, koflik tersebut malah menyebabkan perusahaan dan karyawannya sulit berkembang secara profesional. Mau tidak mau manajemen konflik akan sangat mempengaruhi individu-individu yang ada dalam sebuah organisasi. Karena itu pemipin dalam organisasi harus memiliki kemampuan manajemen konflik yang memadai, sehingga konflik yang muncul akan membawa dampak positif bagi organisasi.
Pertanyaan yang mungkin timbul di benak kita, mengapa organisasi harus mengembangkan manajemen konflik?. Manajemen konflik dalam organisasi akan memungkinkan organisasi tersebut untuk:
1. Evaluasi sistem
Perusahaan tidak dapat mengevaluasi efektivitas sistem jika tidak terjadi konflik dalam organisasi. Konflik yang konstruktif akan membantu perusahaan dalam mengindentifikasi apakah sistem yang sudah dilakukan berjalan efektif atau memerlukan perbaikan.
2. Mengembangkan kompetensi
Penanganan manajemen konflik dengan tepat yang didukung dengan strategi dan sistem akan membantu organisasi mengembangkan kompetensinya, terlebih dalam hal kompetensi non teknis. Manajemen konflik dapat meningkatkan skill organiasi dalam hal penanganan konflik internal sehingga organisasi menjadi lebih kuat.
Dampak Positif Konflik Dalam Organisasi
Menghadapi konflik yang tidak terelakkan dalam sebuah organiasi, maka konflik yang timbul ini hendaklah dikelola sehingga dapat menjadi sebuah alat yang digunakan organisasi dalam proses beradaptasi atas perubahan yang terjadi. Pemimpin organisasi harus bisa mengambil sikap dengan cepat, karena jika tidak segera diatasi akan menyebabkan tersendatnya pertumbuhan organisasi itu sendiri.
Beberapa perusahaan besar justru memelihara konflik agar organisasinya dapat menghasilkan strategi yang signifikan. Misalnya Exxon mobile yang memiliki kebijakan “Healthy Disrespect”, yang memanfaatkan konflik sebagai sarana untuk menguji strategi yang akan diterapkan sehingga dapat mengantisipasi atau meminimalisir celah yang mungkin terjadi.
Ketika organisasi mencapai titik mature, maka seringkali ide-ide segar dalam organisasi sulit didapatkan, pada saat inilah organisasi membutuhkan konflik. Konflik ini akan memicu ide-ide baru yang dapat membuat perusahaan survive.
Adapun beberapa keuntungan konflik dalam organisasi adalah:
1. Mendorong semangat kerja dalam menghadapi persaingan
2. Sebagai alat untuk mendiagnosa kemungkinan terjadinya masalah
3. Memacu kreativitas dalam mencari solusi dan berpikir kreatif
4. Menstimulasi karyawan untuk fokus pada tugas
5. Mendapatkan feed back atau mendorong individu yang sebelumnya pasif menjadi aktif
6. Sebagai pengaman jika konflik sering terjadi
7. Menstimulasi munculnya gagasan-gagasan brilian
8. Sebagai sarana pembelajaran dalam hal menyampaikan pendapat