Pernahkan Anda mendengar istilah magang dalam dunia kerja? Ya, istilah ini sering kali didengar apalagi di kalangan mereka yang masih menempuh pendidikan.
Lantas apa itu magang? Dalam artian sederhana adalah sarana untuk mengaplikasikan keilmuan yang dipelajari di bangku sekolah. Oleh karena itu, istilah ini memang lebih akrab dikenal oleh para siswa atau mahasiswa.
Biasanya, magang bahkan menjadi salah satu matapelajaran atau matakuliah wajib di mana guru atau dosen akan memberikan nilai selama kegiatan tersebut berlangsung.
Pengertian Magang
Daftar Isi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), istilah magang mengartikan beberapa hal. Pertama adalah calon pegawai yang belum diangkat secara tetap serta belum menerima gaji atau upah karena dianggap masih belajar. Sementara dalam arti lain menurut KKBI, diartikan pula sebagai seorang calon ahli.
Sementara menurut Undang-Undang (UU), istilah magang diartikan sebagai bagian dari salah satu pelatihan kerja yang diselenggarakan di sebuah perusahaan.
Program ini biasanya dilakukan oleh pelajar mulai dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hingga mahasiswa. Magang sendiri memiliki beragam istilah lain seperti PKL hingga PPL. Biasanya, program ini juga dijadikan sebagai syarat kelulusan.
Magang diatur oleh UU UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 21-30. Aturan ini dibuat agar perusahaan tidak memanfaatkan program magang sebagai kesempatan untuk mendapatkan tenaga kerja gratis atau diupah rendah.
5 Manfaat Magang
Selain karena sekolah atau kampus mewajibkan program ini sebagai syarat kelulusan, ternyata hal ini memiliki banyak manfaat bagi perkembangan calon pencari kerja, berikut di antaranya.
1. Mengembangkan Keahlian
Magang adalah wadah bagi Anda untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan secara langsung. Anda akan mendapatkan tugas nyata dari perusahaan yang harus diselesaikan.
Ketika dirasa ilmu yang dipelajari tidak cukup, namun tugas yang didapatkan di tempat program tersebut ternyata melampaui apa yang telah dipelajari, ini adalah waktunya bagi Anda untuk mengembangkan diri dengan keahlian baru.
Keterampilan ini juga akan didapatkan seiring dengan berjalannya waktu. Anda akan bisa karena terbiasa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, sehingga ketika nanti terjun langsung ke perusahaan untuk melamar sebagai karyawan, Anda sudah memiliki keahlian yang bisa dijual.
2. Memperluas Koneksi
Ketika Anda bekerja magang di sebuah perusahaan, otomatis Anda akan mendapatkan rekan baru yang disebut sebagai kolega.
Program ini sendiri biasanya tidak diikuti oleh satu orang, melainkan oleh orang lain dari latar belakang berbeda, sehingga ini kesempatan bagi Anda untuk memperluas koneksi.
Semakin luas koneksi yang dimiliki, semakin banyak orang mengetahui sejauh mana kemampuan kerja yang Anda miliki. Ini bisa jadi peluang di kemudian hari karena bisa jadi Anda mendapatkan tawaran pekerjaan dari para kolega ini.
3. Memberi Peluang Pekerjaan
Faktanya, tidak sedikit orang yang bekerja di sebuah perusahaan karena sebelumnya mereka magang di perusahaan itu.
Masa program ini bukan hanya dijadikan sebagai masa di mana siswa atau mahasiswa mengaplikasikan ilmunya, tetapi juga dijadikan sebagai bahan evaluasi perusahaan untuk melakukan rekrutmen.
Beberapa perusahaan akan lebih memilih karyawan magang untuk direkrut sebagai karyawan karena mereka telah mengetahui cara kerja perusahaan, culture di kantor, kepemimpinan para atasan, hingga jobdesk yang akan dikerjakan.
4. Menambah Nilai Jual
Ketika Anda melamar pekerjaan ke sebuah perusahaan, satu-satunya hal yang Anda jual adalah kemampuan yang dimiliki, baik itu kemampuan komputer, berbicara, dan lain sebagainya.
Ketika Anda memiliki pengalaman magang yang linear dengan bidang yang dipilih saat melamar pekerjaaan, HRD akan memberikan nilai lebih pada Anda karena dianggap telah memiliki pengalaman walaupun masih berstatus fresh graduate.
5. Membuka Wawasan
Program ini adalah awal mula Anda mengetahui gambaran bagaimana penampakan dunia kerja.
Akan membutuhkan waktu bagi Anda untuk beradaptasi dengan dunia kerja jika memang sebelumnya Anda masih sekolah atau kuliah.
Hal ini lah yang membuat wawasan Anda semakin luas. Anda mengetahui organisasi seperti apa yang ada di perusahaan, apa perbedaanya dengan organisasi di sekolah. Semakin banyak wawasan yang Anda miliki akan semakin tumbuh kesiapan Anda untuk menjadi pekerja yang bisa diandalkan.
Waktu Tepat untuk Magang
Magang pada dasarnya tidak hanya dilakukan oleh siswa atau mahasiswa yang ditugaskan oleh kampus atau sekolah.
Kegiatan ini bisa dilakukan bahkan sebelum tugas PKL atau PPL diberikan pada semester tertentu. Hal ini sejalan dengan banyaknya kesempatan magang yang dibuka oleh perusahaan untuk mahasiswa yang masih kuliah baik di semester awal maupun semester akhir.
Lantas, kapan waktu yang tepat bagi mahasiswa untuk mulai mengikuti program magang?
1. Secepatnya
Mahasiswa biasanya memiliki masa libur lebih panjang dari siswa ketika masih berasa di tingkat sekolah menengah.
Kesempatan libur hingga tiga bulan bisa digunakan untuk melamar menjadi tenaga magang di berbagai perusahaan bahkan di semester awal seperti semester 3. Pastikan Anda memilih divisi yang sesuai dengan jurusan di kampus atau kemampuan yang Anda miliki.
Banyak mahasiswa keliru, menilai bahwa magang hanya dilakukan oleh mereka yang telah semester akhir. Padahal, tidak ada larangan bagi mahasiswa semester awal untuk mengikuti program ini selagi perusahaan memang membutuhkan.
Magang di akhir semester justru ditakutkan akan menggangu kuliah Anda, karena mahasiswa disibukkan dengan penelitian dan skripsi.
3. Memiliki Waktu Senggang
Semua orang pada dasarnya akan selalu memiliki waktu senggang jika memang sedari awal sudah memprioritaskan waktu untuk berbagai kegiatan.
Ketika Anda merasa memiliki banyak waktu yang terbuang sia-sia, maka inilah waktunya untuk mulai magang di perusahaan-perusahaan.