Neraca merupakan hal penting dalam suatu laporan keuangan. Apa yang ada dalam perusahaan, neraca sebagai kebutuhan penting untuk mengembangkan perusahaan.

Laporan neraca sendiri merupakan suatu hal yang lumrah terutama pada bidang akuntansi dan manajemen. Jadi, neraca harus dapat dicapai oleh segelintir orang yang bergerak pada akuntansi serta manajemen.

Pengertian Laporan Neraca

Laporan neraca adalah suatu laporan sistematis yang di dalamnya terdapat informasi mengenai akun-akun aktiva, utang, modal yang menjadi kewajiban perusahaan dalam satu periode. 

Laporan keuangan menjadi dua macam, yaitu stafel (Vertikal) dan skontro (horizontal).

Dalam neraca nilai terdapat di dalamnya laporan perubahan modal. Laporan neraca ini nantinya akan memberikan informasi dan keseimbangan suatu perusahaan yang menyangkut pendapatan dan laba rugi.

Jika suatu perusahaan mengalami kegagalan, maka dapat dikatakan kegagalan tersebut membuat kegagalan di seluruh sistem manajemen tersebut, tidak hanya satu-satunya.

Mengapa bisa menjadi tanggungan seluruh manajemen perusahaan?

Hal ini disebabkan dalam laporan neraca semua informasi mulai dari siapa pemegang saham perusahaan tersebut, peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan kebijakan lainnya.

Informasi tersebut sangat penting, sehingga tidak boleh bocor, semua informasi tersebut memiliki peran tersendiri untuk kemajuan suatu perusahaan. Jadi hanya orang-orang internal saja yang berhak mengetahui informasi-informasi tertentu.

Adapun kegunaan lainnya dari laporan neraca adalah untuk menyatukan beberapa kondisi keuangan dalam sebuah perusahaan. Laporan keuangan tersebut dapat membuktikan apakah perusahaan tersebut dalam keadaan baik atau tidak.

Komponen Laporan Neraca

1. Aktiva

Aset merupakan kekayaan dari perusahaan. Aktiva ini punya nilai manfaat yang besar dalam kegiatan suatu perusahaan di masa depan

Apa contohnya? Seperti mesin, gedung, kendaraan dan lainnya.

Harus Anda ketahui, bahwa aktiva dibagi menjadi dua macam, yaitu aktiva lancar (current assets) dan aktiva tetap (tangible fixed assets).

Untuk aset lancar adalah aktiva yang membukanya relatif cepat, sehingga dapat diubah menjadi sebuah kas berupa uang dalam waktu tertentu.

Sedangkan aset tetap, yaitu aktivasi atau aset yang memiliki fungsi dalam waktu lama.

2. Kewajiban

Kewajiban dalam hal ini terdiri atas beberapa macam, yaitu hutang lancar (liabilitas lancar), dan hutang jangka panjang (liabilitas jangka panjang).

Akan tetapi, ini sebuah utang perusahaan yang harus ditunaikan kepada pemberi pinjaman serta pihak-pihak lainnya yang terlibat.

3. Modal

Modal di sini bisa berupa apa saja yang berasal dari pemilik perusahaan. Modal perusahaan bisa terus bertambah, bila pemilik perusahaan menambahkan sejumlah investasi di perusahaannya.

Tak hanya bisa bertambah, modal juga bisa menyusut jika pemilik perusahaan menarik dana investasinya .

Persamaan dasar pada laporan neraca dalam siklus akuntansi adalah :

  • Aktiva = Kewajiban + Modal

Cara Membuat Laporan Neraca

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda lakukan dalam membuat neraca dasar untuk organisasi bisnis Anda :

1. Tentukan Tanggal dan Periode Pelaporan.

Neraca diperuntukan untuk membaca total aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham pada tanggal tertentu atau disebut sebagai tanggal pelaporan.

Kadang-kadang, tanggal pelaporan nantinya menjadi hari-hari terakhir pelaporan.

Perusahaan yang dilaporkan secara tahunan biasanya memakai tanggal 31 Desember sebagai tanggal pelaporan, walaupun mereka bisa memilih tanggal apa pun.

Kadang-kadang kadang-kadang laporan membutuhkan waktu hingga berminggu minggu untuk persiapan setelah periode pelaporan berakhir.

2. Identifikasi Aset Anda

Setelah Anda menentukan periode pelaporan, Anda harus menghitung banyak aset pada periode tersebut.

Aset sering kali dibagi menjadi beberapa item sebagai berikut:

Aset lancar:

  • Kas dan setara kas
  • Jangka pendek Surat Berharga

Piutang

  • Inventaris
  • Aset lancar lainnya

Aset tidak lancar:

  • Surat berharga jangka panjang
  • Properti
  • niat baik
  • Aset tidak berwujud
  • Aset tidak lancar lainnya
  • Aset lancar dan tidak lancar harus di subtotal, lalu jumlahkan.

3. Identifikasi Kewajiban Anda

Berikut item baris dan total yang harus disusun :

Kewajiban Lancar:

  • akun hutang
  • Biaya masih harus dibayar
  • Pendapatan tangguhan
  • Kertas komersial
  • Bagian lancar utang jangka panjang
  • Kewajiban Lancar Lainnya

Kewajiban Tidak Lancar:

  • Pendapatan (tidak lancar)
  • Kewajiban sewa jangka panjang
  • Hutang jangka panjang
  • Liabilitas tidak lancar lainnya

4. Hitung Ekuitas Pemegang Saham

Dalam bagian neraca ini Item baris umum yang ditemukan meliputi:

  • Saham biasa
  • Saham preferen
  • Saham perbendaharaan
  • Pendapatan yang disimpan

5. Tambahkan Total Liabilitas ke dalam Saham

Hal ini terwujud dengan menambahkan total liabilitas ke dalam total saham yang dimiliki para pemegang saham dan bandingkan dengan Aset yang ada.

Agar mengetahui keseimbangan, Anda perlu mencocokkan total aset dan juga total kewajiban yang ditambah ekuitas. Untuk mengetahui ini, Anda perlu menambahkan kewajiban dan ekuitas bersama.

Hal pokok yang harus dibuat adalah membuat jurnal pada neraca, membahas jurnal pada bagian buku besar, membuat laporan laba rugi dan yang terakhir adalah dengan menyusun laporan perubahan modal.

Kesimpulan

Laporan neraca menemukan laporan-laporan yang sangat erat dengan keuangan. Sehingga dalam proses pembuatan, harus dipastikan secara lengkap dan detail agar tidak terjadi kesalahan dalam pencatatan.

Karena banyak hal yang berkaitan sangat erat, termasuk di dalamnya analisis rasio keuangan (Financial Ratio).

Bila kesalahan dalam membaca maupun pengolahan maka bisa dipastikan data yang dihasilkan tidak akan akurat dengan data finansial yang sebenarnya dan bisa menimbulkan kerugian yang cukup besar.