mengungkap keuntungan menjadi reseller

Banyak cara mendapatkan keuntungan dari bisnis jual beli, satu di antaranya adalah menjadi seorang reseller.

Reseller adalah istilah bagi sistem penjualan tanpa memproduksi barang sendiri alias menjual kembali produk dari tangan pertama ke konsumen.

Sistem jualan dengan cara menjadi reseller ini menjadi tren di Indonesia dalam beberapa tahun ke belakang. Pasalnya, dari sisi kerugian pun menjadi reseller dianggap lebih aman daripada menjadi tangan pertama yang memproduksi barang.

Melansir dari buku ‘Step By Step Bisnis Dropshipping dan Reseller’ karya Ahmad Syafii, seorang reseller akan membeli produk dengan stok tertentu dari tangan pertama. Kemudian, seorang reseller akan menjual kembali produk yang ia beli dari tangan pertama ke tangan konsumen langsung.

Lantas, apakah menjadi seorang reseller akan terus untung? Jika Anda berniat menjadi seorang reseller, untung rugi bisnis tersebut harus tetap diperhitungkan.

3 Kelebihan Menjadi Reseller

Berikut rangkuman kelebihan dan kekurangan menjadi reseller.

1. Risiko Rugi Kecil

Pada dasarnya reseller hanya menjual produk yang sudah tersedia, bukan memproduksi produk dari nol kemudian dipasarkan ke konsumen.

Hal ini menjadi alasan utama mengapa reseller bisa mengalami risiko kerugian lebih kecil daripada produsen selaku tangan pertama.

Reseller bisa memperhitungkan berapa banyak barang yang bisa ia jual. Sehingga, stok barang yang dibeli dari tangan pertama pasti akan pas, tidak akan terlalu banyak maupun terlalu sedikit.

2. Bebas Memasarkan Produk dengan Cara Sendiri

Seorang reseller biasanya tidak dituntut untuk menjual barang dengan cara A, B, C, dan D.

Walau sebagian reseller diajarkan bagaimana cara memasarkan produk oleh tangan pertama, tapi jika reseller memiliki cara sendiri yang lebih efektif mendatangkan konsumen, maka cara itu bisa dilakukan.

Reseller bisa memasarkan produk sesuai dengan kemampuannya. Jika sibuk menjadi ibu rumah tangga, maka bisa memasarkan produk di rumah saja secara online.

Reseller juga bisa memasarkan produk di tempat-tempat ramai seperti festival atau bahkan pasar kaget jika ingin produk segera habis terjual.

3. Modal Sedikit

Keuntungan menjadi reseller yang paling mudah dirasakan adalah bisa memulai bisnis tanpa perlu membutuhkan modal besar.

Reseller bisa membeli produk dari tangan pertama dengan jumlah sedikit untuk meminimalisasi kerugian.

Tapi, jika cara memasarkan produk sang reseller sudah jago, maka dia bisa dengan mudah membeli produk tangan pertama dengan jumlah banyak tanpa takut rugi.

Keuntungan ini juga akan sangat membantu reseller produk terkenal seperti kosmetik, karena mereka tidak harus memiliki laboratorium untuk membuat kosmetik karena produk sudah diproduksi oleh tangan pertama.

2 Kekurangan Jadi Reseller

Menjadi reseller juga bukan berarti bebas risiko. Terdapat beberapa tantangan yang umum dihadapi oleh para reseller, antara lain:

1. Keuntungan Lebih Kecil

Sebagai tangan kedua, keuntungan yang diambil dari penjualan suatu produk sudah dibagi dengan tangan pertama.

Reseller membeli barang dari tangan pertama, ia kemudian menjual barang tersebut ke konsumen.

Ada dua laba yang diambil dalam penjualan produk tersebut, yakni oleh tangan pertama dan oleh tangan kedua.

Biasanya, reseller tidak bisa menaikkan harga jual produk dengan tinggi, apalagi berbeda jauh dengan harga produk yang dijual langsung oleh tangan pertama, sebab peluang konsumen membeli produk akan berkurang.

2. Tingkat Persaingan Tinggi

Banyak reseller lebih tertarik menjual produk tangan pertama yang sudah memiliki ‘nama’ alias mereknya dikenal luas oleh konsumen.

Karena banyak yang berpikiran demikian, maka saingan reseller akan semakin banyak pula.

Banyaknya persaingan dalam menjual produk yang sama akan memunculkan masalah baru dalam marketing, sebab jika harga diturunkan agar konsumen datang, Anda akan mendapatkan keuntungan lebih sedikit.

Tapi, jika harga tidak diturunkan, kemungkinan konsumen membeli produk dari Anda juga akan berkurang.

Walau demikian, ada banyak cara mengatasi masalah tersebut, seperti mengemas produk menjadi lebih elegan atau memberikan pelayanan yang lebih baik pada konsumen agar mereka percaya pada Anda.

Sebelum memutuskan untuk menjadi reseller, pastikan Anda paham mengenai keuntungan dan kerugiannya. Hal ini penting untuk manajemen risiko dan menyusun strategi dalam marketing.