Jurus Menghitung Gaji Pengusaha
Kondisi ekonomi yang tidak menentu, laju inflasi yang meningkat serta nilai tukar rupiah terhadap asing yang terpuruk mengakibatkan kegoncangan di berbagai sektor industri. Perusahaan yang tidak lagi mampu menanggung biaya produksi yang tinggi dan membayar upah harus gulung tikar. Ada juga yang mengambil langkah melakukan pengurangan tenaga kerja demi penghematan keuangan perusahaan. Akibatnya banyak korban PHK yang harus pontang-panting mencari kerja lagi untuk menyambung hidup, karena dia tidak memiliki skill atau bekal untuk berwirausaha.
Kondisi beberapa tahun terakhir inilah yang membuat kita akhirnya melirik wirausaha sebagai pilihan hidup. Kebebasan dalam mengelola waktu dan menuangkan ide-ide untuk jalannya bisnis, serta pendapatannya yang tidak kalah dengan pekerja kantoran menjadi pertimbangan tersendiri saat seseorang memutuskan menjadi pengusaha.
Kalau pekerja kantoran menerima gaji tiap bulannya, bagaimana dengan pengusaha?. Tidak jauh beda dengan karyawan, seorang pengusaha sejatinya juga mendapatkan gaji setiap bulannya sesuai dengan prestasi kerja yang dilakukan. Meski sebagai pemilik usaha dan memiliki kekuasaan penuh terhadap bisnis yang dijalankan, tidak berarti anda bisa menggunakan seluruh keuntungan usaha sebagai gaji anda. Anda harus tetap memperhitungkan besaran gaji yang dapat diambil untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Jika gaji yang dialokasikan terlalu banyak maka akan mempengaruhi operasional bisnis, begitu juga jika menggunakan seluruh keuntungan untuk pengembangan usaha maka kebutuhan keluarga juga tidak bisa dipenuhi.
Menghitung Gaji Pengusaha
Agar jalannya roda bisnis dan keluarga dapat berjalan selaras, gunakan keuntungan usaha secara bijak. Berikut jurus menghitung gaji pengusaha:
1. Tidak lebih dari 15% dari laba usaha
Menghitung gaji pengusaha dan menentukan besarannya, sebaiknya tidak melebihi 15% dari laba usaha. Meskipun anda memegang penuh kendali usaha yang dijalankan, tidak berarti anda bisa menggunakan keuntungan usaha sesuka hati. Membuat daftar pengeluaran kebutuhan akan membantu anda untuk menentukan kisaran gaji yang sesuai.
2. Gaji yang sesuai dengan nilai kelayakan si pengusaha
Kerja keras anda dalam menjalankan usaha juga menjadi pertimbangan dalam menentukan besaran gaji yang didapatkan. Brainstorming dan tukar pendapat dengan pelaku usaha yang sama untuk mendapatkan gambaran berapa gaji yang layak.
3. Sesuai dengan target margin
Penghasilan yang didapat pengusaha disesuaikan dengan target margin yang diperoleh usahanya. Semakin tinggi target margin yang ditetapkan, maka semakin tinggi pula peluang mendapatkan gaji yang lebih besar. Misalnya bulan ini menetapkan kenaikan target margin sebesar 20%. Jika target tersebut tercapai, maka gaji pengusaha juga akan naik 20%. Dengan menetapkan target seperti ini akan memacu diri kita untuk bekerja keras memenuhinya agar mendapatkan keuntungan yang lebih pula.
Memberikan gaji diri sendiri artinya kita juga menghargai diri kita. Buatlah perhitungan yang teliti dan cermat agar tidak terjadi ketimpangan antara bisnis dan keluarga.
Demikianlah jurus dalam menghitung gaji pengusaha, semoga bermanfaat….