Laporan neraca termasuk dokumen penting di dalam perusahaan. Sebelum membuat contoh laporan neraca, Anda harus memahami terlebih dahulu pengertian dan jenis laporan neraca yang umum digunakan oleh perusahaan.

Pengertian Laporan Neraca

Laporan neraca adalah laporan yang berisi kondisi keuangan perusahaan di suatu periode tertentu. Biasanya laporan ini ditulis untuk satu tahun dan nantinya akan dijadikan rujukan untuk tahun yang akan datang.

Namun, keuangan pada perusahaan tertentu menerapkan neraca pada yang berlaku selama satu bulan. Sedangkan pada akhir bulannya akan diisi dengan evaluasi laporan tersebut.

Bentuk-bentuk Laporan Neraca

Dalam penyajian laporan keuangan, neraca terbagi menjadi 2 penyajian yaitu bentuk Stafel (laporan) dan Skontro (rekening).

Bentuk Skontro (Rekening)

Laporan neraca dengan bentuk Skontro menyajikan laporan dalam bentuk dua sisi atau menyamping (horizontal).

Pada sisi sebelah kanan adalah komponen yang berisikan modal dan kewajiban. Sementara itu pada sisi sebelah kiri adalah aktiva, yaitu semua akun dengan tergolong aktiva.

Bentuk Stafel (Laporan)

Neraca Stafel ini dibuat dengan cara berurutan, mulai dari aktiva, pasiva, serta modal.

Bentuk staf memiliki bentuk memanjang (horizontal). Bentuk ini sangat cocok digunakan untuk perusahaan yang memiliki banyak akun.

Cara Membuat Laporan Neraca 

Dalam menyusun sebuah laporan neraca, Anda perlu melakukan pencatatan keuangan perusahaan secara kontinyu. 

Pencatatan yang ada dalam siklus akuntansi disebut jurnal ini terdiri dari:

  • Jurnal investor
  • Jurnal utang
  • Jurnal piutang
  • Jurnal kas masuk dan keluar
  • Biaya dan jurnal pendapatan

Dari kumpulan tiap jurnal inilah nantinya Anda bisa menemukan data untuk membuat laporan keuangan.

Kemudian Anda perlu terlebih dahulu menyusun laporan yang terjadi menjadi ringkasan atau risalah dari arus kas, baik itu kas masuk dan keluar serta laporan laba rugi.

Dari laporan arus kas Anda dapat memperoleh data nilai kas yang tercantum dalam komponen aktiva pada neraca. Dan juga dari laporan laba rugi pula Anda bisa mendapatkan data yang nantinya dapat Anda dapatkan dalam komponen penambah modal dalam pasiva.

4 Jenis Laporan Neraca dan Contohnya

Berikut beberapa jenis laporan neraca dan contohnya.

Neraca Perdagangan 

Berikut ini merupakan rumusan neraca perdagangan:

Neraca perdagangan = Nilai ekspor – Nilai impor.

Contoh: Neraca perdagangan, Bila suatu negara mengekspor senilai $156,5 miliar ke negara lain dan senilai $165,5 miliar pada tahun 2021, maka negara tersebut menorehkan neraca perdagangan senilai -$9miliar atau defisit perdagangan yang didapat sebesar $9 miliar.

Neraca Surplus 

Neraca surplus adalah yang jika hasil akhir dari perhitungan neraca menunjukan debit yang lebih tinggi dari kredit. Jadi masih tersisa uang yang dimiliki. Dengan kata lain keadaan surplus adalah ketika pendapatan suatu negara lebih besar dibandingkan pengeluaran yang dikeluarkan. 

Contoh: Dalam ekspor dan impor pada neraca perdagangan sebuah negara. Pada 2032, hasil ekspor Negara A yang tercatat dalam neraca sebesar 50 M, sementara itu hasil impornya hanya berkisar 20M. maka terjadi surplus neraca sebesar 30 M.

Neraca Defisit 

Neraca defisit merupakan kebalikan dari neraca surplus. Dimana pengeluaran yang dilakukan suatu negara lebih besar dibandingkan pendapatan yang dilakukan. 

Contoh : Pada tahun 2021 ekspor Negara A mencapai 30 M, namun impor yang dilakukan lebih besar yakni 50M. maka, neraca mengalami defisit sebesar 20 M.

Neraca Seimbang 

Neraca seimbang merupakan keseimbangan di mana kedua sisi antara debit dan kredit menunjukan jumlah yang sama.

Keadaan neraca yang seimbang merupakan tujuan dibuatnya neraca pembayaran. Karena neraca ini menunjukan bahwa keuangan yang dipegang dalam keadaan yang sehat dan pencatatan yang baik. 

Contoh: Di tahun 2021, hasil neraca perdagangan Negara A menunjukkan angka yang sama antara ekspor dan impornya, yaitu Rp150 miliar.

Contoh Laporan Neraca Perusahaan

PT MENTARI SENTOSA

Laporan Neraca Finansial Perusahaan Bulanan

Juli, 2021

Modal Usaha Juli 2019

Aset Tetap Perusahaan Rpxxx

Aset Jangka Pendek Perusahaan Rpxxx

Modal Pembelian Bahan Baku Rpxxx

Modal Produksi (Rpxxx)

Total Laba September 2021 Rpxxx

Hutang Usaha Oktober 2021

Hutang Biaya Produksi Rpxxx

Pajak (Rpxxx)

Hutang Insidental Rpxxx

Total Kredit Usaha September 2021 Rpxxx

Biaya Operasional Oktober 2021

Biaya Produksi Rpxxx

Biaya Listrik dan Air Rpxxx

Biaya Gaji Pegawai Rpxxx

Biaya Perbaikan Alat Produksi Rpxxx

Biaya Operasi lain-lain Rpxxx

Total Biaya Operasional Oktober 2021 Rpxxx

Kesimpulan

Demikian jenis neraca beserta contoh contohnya yang sudah dijelaskan secara lengkap. Jadi, Dalam siklus akuntansi Neraca merupakan komponen penting yang wajib ada dalam pembukuan. 

Jika Anda masih kesulitan menggunakan pembukuan manual dalam pembuatan neraca, Anda dapat menggunakan Zahir Accounting untuk membuat neraca serta laporan keuangan lainnya.