Biaya dan beban adalah dua istilah yang sudah sangat sering kita dengar dalam akuntansi, tetapi tidak semua orang memahami perbedaan kedua istilah tersebut.
Sebenarnya apa pengertian biaya dan beban?
Bahkan ada yang menyamakan pengertian kedua kategori ini. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas apa yang dimaksud biaya dan beban.
Pengertian Biaya dan Beban
Daftar Isi
Agar tidak sering menyalahartikan atau menyamakan kedua istilah tersebut, berikut pengertian dari masing-masing beban dan biaya.
Pengertian Biaya
Secara ringkas, pengertian biaya (cost) adalah bentuk pengorbanan untuk suatu manfaat tertentu. Satu contoh di antaranya mengenai bentuk biaya yang sesuai dengan pengertian adalah sewa dengan bayaran di muka.
Pengertian biaya menurut Hansen dan Mowen (2015) adalah nilai kas atau ekuivalen kas yang digunakan untuk barang atau jasa yang diperkirakan untuk membawa manfaat di masa sekarang atau di masa depan pada suatu organisasi.
Biaya dikatakan sebagai setara dengan kas karena sumber non-kas dapat ditukar dengan barang atau jasa yang diinginkan.
Pengertian Beban
Pengertian beban secara mendasar adalah sebagai penurunan nilai ekonomi berbentuk aktiva berkurang atau kas keluar. Beban sering dianggap sebagai kewajiban yang mengakibatkan turunnya nilai ekuitas.
Beberapa orang menganggap beban sebagai kewajiban atau pengorbanan yang sudah terjadi sebelumnya. Salah satu contoh dari beban yaitu bunga pinjaman.
Sedangkan menurut Soemarso (2013:29), beban merupakan aliran keluar terukur dari barang atau jasa, yang kemudian ditandingkan dengan pendapatan untuk menentukan laba atau sebagai penurunan dalam aktiva bersih sebagai akibat dari penggunaan jasa ekonomis dalam menciptakan pendapatan atau pengenaan pajak oleh badan pemerintah.
Menurut Soemarso (2013:226), beban dapat dikelompokkan menjadi 3 macam:
1. Beban penjualan (selling expenses)
merupakan biaya yang dikeluarkan guna memperkenalkan kepada masyarakat dan memasarkan barang tersebut seperti kegiatan promosi, penjualan dan pengangkutan barang-barang yang dijual.
2. Beban administrasi dan umum (general and administrative expenses)
merupakan beban yang bersifat umum dalam suatu perusahaan.
3. Beban lain-lain (other expense)
merupakan seluruh beban yang tidak ada hubungan secara langsung dan pasti dengan kegiatan utama perusahaan (perdagangan) di mana beban ini dikelompokkan ke dalam beban lain-lain (other expenses) atau beban non-usaha (non-operating expenses).
3 Perbedaan Antara Biaya dan Beban
Untuk memudahkan dalam mengidentifikasi mana yang masuk ke dalam kategori biaya dan mana yang termasuk beban, berikut beberapa perbedaan antar biaya dan beban, yaitu:
1. Posisi di Laporan Keuangan
Posisi perbedaan biaya dan beban ada pada penyusunan laporan keuangan. Beban akan masuk ke dalam penyusunan laporan laba-rugi, di mana tak memberi manfaat di masa depan, termasuk pengeluaran yang sudah terpakai, dan periodenya kurang dari satu tahun.
Biaya dipakai dalam penyusunan neraca, dianggap mampu memberi manfaat sehingga dianggap aktiva dan biasanya berupa biaya yang belum terpakai.
Biaya, (Belum terpakai, berupa aktiva biaya-biaya yang dianggap akan memberi manfaat dimasa yang akan datang) di neraca.
Beban, (Pengeluaran/Biaya yang telah terpakai dan tidak dapat memberikan manfaat lagi dimasa yang akan datang) di laporan laba rugi.
2. Periode Akuntansi
Perbedaan antara biaya dan beban dapat dilihat dari periode di dalam akuntansi. Periode biaya dianggap sebagai pengeluaran karena modal umumnya lebih dari satu tahun.
Dalam satuan rupiah, jumlah yang dikeluarkanpun jauh lebih besar daripada beban.
Sedangkan jumlah rupiah yang harus dikeluarkan beban tidak begitu besar, bahkan relatif kecil jika dibandingkan dengan biaya.
Berikut perbedaan periode akuntansi antara biaya dan beban:
- Biaya (capital expenditure) merupakan pengeluaran modal, periodenya lebih dari satu tahun,
- Beban (revenue expenditure) merupakan pengeluaran pendapatan, periodenya kurang dari satu tahun
Sementara untuk jumlah rupiah yang dikeluarkan, perbedaannya sebagai berikut:
- Beban jumlah rupiah yang dikeluarkan relatif lebih kecil.
- Biaya jumlah rupiah yang dikeluarkan dalam jumlah yang lebih besar.
3. Pemanfaatannya
Dikarenakan pembukuan serta istilah dari kedua hal ini berbeda, tentunya manfaat yang akan diperoleh juga bakal berbeda.
Biaya lebih bermanfaat kepada sebuah pendapatan. Berbeda dengan beban yang memiliki manfaat sebagai salah satu sumber daya.
Dengan pemanfaatan biaya ini tentu nantinya akan meninggalkan efek pada jumlah modal setelahnya. Lain hal dengan beban yang nantinya akan berimbas pada jumlah keuangan yang ada.
Contoh Perbedaan Biaya dan Beban
Dari keseluruhan contoh berikut pada waktu penjurnalan memakai nama akun Biaya, seperti biaya penyusutan atau biaya sewa.
Lalu mengapa tidak dibedakan dengan beban?
Alasannya adalah karena yang harus diperhatikan adalah kapan biaya tersebut diterima atau dianggap sebagai biaya dan beban tersebut benar-benar sebagai biaya.
Bukan berarti kita membedakan akun biaya dengan beban.
Sebagai gambarannya, pada Kiper seluruh akun biaya menggunakan nama Akun Biaya dan tidak ada pembedaaan memakai akun beban sebab konteks dari biaya dan beban hanyalah istilah atau pemahaman tentang biaya dan beban itu sendiri.
Perhatikan contoh dari kasus sebagai berikut supaya lebih jelas dalam memahami dari konsep biaya dan beban:
Contoh 1
Untung membayar uang sewa kantor sebesar Rp. 1.000.000 untuk dua bulan dimuka atau kedepan yaitu pada awal bulan tanggal 1 Januari 2015.
Pengeluaran (biaya) ini adalah suatu aktiva yaitu hak untuk menempati kantor selama dua bulan.
Seiring berjalannya waktu sebagian dari masa telah menjadi beban setelah terpakai (dinikmati).
Pada tanggal 31 Januari 2015 separuhnya harus diperlakukan sebagai beban sebab telah terpakai sebesar Rp. 500.000.
Ayat Jurnalnya:
- Pada saat pengakuan sebagai biaya atau aset
Sewa dibayar dimuka | 1.000.000 | |
Bank/kas | 1.000.000 |
- Pada saat pengakuan sebagai beban
Biaya sewa | 500.000 | |
Sewa dibayar dimuka | 500.000 |
Contoh 2
Contoh lainnya juga sama saat kita membeli sebuah kendaraan, misalkan mobil untuk pengiriman barang.
Di balance sheet pengeluaran untuk pembelian mobil atau kendaraan tersebut akan dicatat sebagai asset.
Tetapi, seiring waktu berjalan, biaya tersebut akan menjadi suatu beban sebab mobil tersebut tentunya akan mengalami penyusutan dari nilai ekonomisnya saat digunakan dalam menjalani bisnis dan itu juga tergantung dari metode apa yang dipakai dalam menghitung depresiasinya.
Ayat Jurnalnya:
- Pada saat pengakuan kendaraan sebagai biaya atau aset
Mobil /Kendaraan | 50.000.000 | |
Bank/ Kas | 50.000.000 |
- Pada saat pengakuan kendaraan sebagai beban
Biaya penyusutan mobil /Kendaraan | 520.833 | |
Akumulasi penyusutan mobil /Kendaraan | 520.833 |
Disumsikan apabila kendaraan disusutkan dengan metode garis lurus selama delapan tahun.
Sebagai tambahan, di perusahaan manufacture kita mengenal istilah yang disebut Direct Labor atau Material Biaya.
Direct Labor Biaya ini dianggap dan diterima sebagai Biaya of Product (Biaya Produk). Jika produk tersebut tidak laku dan terjual maka seluruh Biaya of Product (termasuk Direct Labor) akan dicatat sebagai Asset.
Saat Biaya of Product atau produk tersebut dijual, maka akan dilaporkan sebagai Biaya Of Good Sold.
- Pada saat barang belum terjual
Persediaan | 50.000.000 | |
Harga Pokok Penjualan | 50.000.000 |
- Pada saat barang terjual
Harga Pokok Penjualan | 520.833 | |
Persediaan | 520.833 |
Kesimpulan
Dari sini kita dapat mengetahui bahwa pengertian biaya (cost) adalah nilai kas atau yang digunakan untuk barang atau jasa yang diperkirakan untuk membawa manfaat di masa sekarang atau di masa depan pada suatu organisasi.
Pengertian beban adalah sebagai penurunan nilai ekonomi berbentuk aktiva berkurang atau kas keluar.
Sesudah membaca penjelasan di atas pastinya Anda menjadi lebih memahami apa itu perbedaan biaya dan beban dalam akuntansi bisnis.
Pemakaian software akuntansi akan sangat membantu Anda untuk membuat pekerjaan ini lebih sederhana. Tanpa harus mengalami kerepotan dalam mengurus persoalan ini, Anda bisa langsung melihat perkembangan bisnis Anda.
Untuk membantu pembuatan laporan penjualan dan pembelian UKM secara komprehensif dan lebih mudah Anda dapat menggunakan Software Zahir Accounting.
Laporan penjualan dan pembelian UKM ini dipakai untuk mengontrol aktivitas bisnis UKM.
Dengan software Zahir Accounting maka Anda dapat mencatat laporan pembelian dan penjualan UKM Anda dengan cepat dan mudah.