Inventory Adalah: Pengertian, Jenis, dan Pentingnya dalam Bisnis

Menurut laporan dari Statista, pada tahun 2023, sekitar 70% perusahaan besar di seluruh dunia mengalami kerugian finansial yang signifikan akibat manajemen inventory yang tidak efisien. Salah satu penyebab utama masalah ini adalah overstocking atau understocking, yang memengaruhi cash flow dan menghambat proses produksi atau distribusi barang. Di sisi lain, data dari McKinsey & Company menunjukkan bahwa perusahaan yang menggunakan teknologi untuk manajemen inventory dapat mengurangi biaya operasional hingga 20-30% dan meningkatkan efisiensi supply chain mereka secara keseluruhan.

Pengelolaan inventory yang baik sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara ketersediaan barang dan biaya penyimpanan. Tanpa manajemen yang tepat, perusahaan berisiko kehilangan peluang pasar atau menghadapi kerugian karena stok yang tidak terkelola dengan baik. Oleh karena itu, memahami konsep dasar inventory dan mengimplementasikan praktik pengelolaan yang efisien adalah kunci untuk kesuksesan jangka panjang dalam bisnis.

Apa Itu Inventory?

Inventory adalah sekumpulan barang atau bahan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dengan tujuan untuk dijual, digunakan dalam proses produksi, atau diproses lebih lanjut dalam kegiatan bisnis. Inventory berperan sebagai aset yang berputar di dalam perusahaan dan diperlukan untuk menjaga kelangsungan operasional bisnis, mulai dari produksi hingga distribusi barang.

Secara garis besar, inventory meliputi semua barang atau bahan yang ada di perusahaan yang siap digunakan atau dijual. Pengelolaan inventory yang baik memungkinkan perusahaan untuk:

  • Menjamin ketersediaan barang
  • Mengoptimalkan pengelolaan biaya
  • Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan ketersediaan produk yang tepat waktu

Tanpa pengelolaan yang tepat, inventory bisa menjadi pemborosan besar bagi perusahaan. Terlalu banyak stok barang (overstocking) atau kekurangan stok barang (understocking) bisa merugikan finansial perusahaan dan mengganggu layanan pelanggan.

Jenis-Jenis Inventory dalam Bisnis

Berikut adalah berbagai jenis inventory yang perlu dipahami oleh pemilik bisnis:

1. Inventory Bahan Baku

Bahan baku adalah material yang digunakan dalam proses produksi barang jadi. Ini adalah persediaan yang paling awal dalam rantai produksi dan biasanya merupakan komponen yang lebih murah dibandingkan dengan produk jadi. Contoh bahan baku adalah bijih logam untuk industri manufaktur mobil atau bahan baku makanan dalam industri restoran.

2. Inventory Barang dalam Proses

Barang dalam proses adalah barang yang sedang berada dalam tahap produksi, tetapi belum sepenuhnya menjadi barang jadi. Sebagai contoh, dalam industri manufaktur, barang dalam proses bisa berupa setengah jadi yang masih memerlukan tahap produksi lebih lanjut sebelum menjadi produk akhir yang siap dijual.

3. Inventory Barang Jadi

Barang jadi adalah barang yang telah selesai diproduksi dan siap dijual ke pelanggan. Ini adalah jenis inventory yang langsung terhubung dengan pendapatan bisnis. Misalnya, pakaian yang telah dijahit dan siap dijual di toko ritel.

4. Inventory Barang Suku Cadang

Barang suku cadang adalah item yang digunakan untuk menggantikan komponen dalam produk yang rusak atau membutuhkan pemeliharaan. Untuk bisnis yang melibatkan perawatan mesin atau kendaraan, seperti perusahaan konstruksi atau manufaktur, inventory suku cadang sangat penting untuk menghindari downtime.

5. Inventory Barang Dagangan

Barang dagangan adalah barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali kepada konsumen. Ini biasa ditemukan pada bisnis ritel atau distribusi. Misalnya, toko elektronik yang membeli televisi dari distributor dan menjualnya ke konsumen.

Manfaat dan Pentingnya Inventory dalam Bisnis

Pengelolaan inventory yang efisien memiliki banyak manfaat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa inventory sangat penting dalam bisnis Anda:

1. Memastikan Ketersediaan Produk

Inventory yang dikelola dengan baik memastikan bahwa perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar tepat waktu. Dengan ketersediaan barang yang cukup, perusahaan dapat menghindari masalah kehabisan stok (stockouts) yang dapat berdampak pada hilangnya peluang penjualan dan menurunnya kepuasan pelanggan.

2. Mengoptimalkan Pengelolaan Persediaan

Dengan pengelolaan inventory yang efisien, Anda dapat menekan biaya pengadaan dan penyimpanan barang. Misalnya, dengan menggunakan model manajemen persediaan seperti Just-in-Time (JIT), Anda bisa mengurangi biaya penyimpanan dan memastikan hanya membeli barang yang dibutuhkan saat itu juga.

3. Mendukung Pengambilan Keputusan Bisnis

Data inventory memberikan wawasan berharga untuk pengambilan keputusan. Melalui laporan persediaan yang terperinci, perusahaan dapat memutuskan kapan dan seberapa banyak barang harus diproduksi atau dibeli kembali. Data ini juga membantu dalam merencanakan strategi pemasaran dan distribusi barang.

4. Meminimalkan Risiko Kehabisan Stok (Stockouts)

Stockouts dapat menyebabkan kehilangan pelanggan, kerugian penjualan, dan bahkan kerusakan reputasi perusahaan. Pengelolaan inventory yang tepat membantu meminimalkan risiko ini dengan memastikan bahwa jumlah stok yang cukup tersedia untuk memenuhi permintaan pasar.

5. Pengelolaan Biaya

Biaya terkait inventory meliputi biaya pengadaan barang, biaya penyimpanan, dan biaya pengelolaan. Dengan sistem pengelolaan yang efisien, Anda bisa menurunkan biaya-biaya ini dan memaksimalkan margin keuntungan. Salah satu cara untuk mengurangi biaya adalah dengan mengelola tingkat persediaan secara cermat, sehingga tidak ada kelebihan atau kekurangan barang yang berlebihan.

Strategi Pengelolaan Inventory yang Efektif

Untuk mengelola inventory dengan efektif, perusahaan dapat menerapkan beberapa strategi, antara lain:

1. Just-in-Time (JIT) Inventory

JIT adalah strategi yang berfokus pada pengadaan barang hanya ketika dibutuhkan dalam proses produksi. Ini membantu mengurangi biaya penyimpanan dan meminimalkan overstocking. Model ini cocok untuk perusahaan yang memiliki tingkat permintaan yang stabil dan dapat mengatur pengiriman barang dengan cepat.

2. Economic Order Quantity (EOQ)

EOQ adalah model yang digunakan untuk menentukan jumlah optimal barang yang perlu dipesan untuk mengurangi total biaya pengadaan dan penyimpanan. Dengan menggunakan rumus EOQ, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka memesan jumlah barang yang tepat pada waktu yang tepat, tanpa mengorbankan ketersediaan.

3. FIFO (First In, First Out) dan LIFO (Last In, First Out)

Metode FIFO dan LIFO adalah dua pendekatan untuk mengelola barang dalam persediaan. FIFO mengasumsikan barang yang pertama kali masuk ke dalam persediaan adalah barang yang pertama kali keluar (umumnya digunakan pada barang yang mudah rusak). LIFO mengasumsikan barang yang terakhir masuk adalah barang yang pertama keluar (lebih umum digunakan pada barang non-perishable).

4. Inventory Management Software

Menggunakan software akuntansi atau manajemen inventory sangat penting untuk memantau dan mengelola persediaan dengan efisien. Software ini dapat mempermudah pencatatan transaksi, memantau barang yang masuk dan keluar, serta menghasilkan laporan persediaan yang real-time.

Tantangan dalam Pengelolaan Inventory

Meskipun penting, mengelola inventory bisa penuh dengan tantangan, antara lain:

1. Overstocking

Terlalu banyak stok barang bisa menyebabkan biaya penyimpanan yang tinggi dan meningkatkan risiko kerusakan atau kedaluwarsa barang. Mengelola inventory dengan sistem yang baik dapat membantu menghindari hal ini.

2. Understocking

Understocking terjadi ketika Anda kehabisan barang, yang berpotensi menyebabkan hilangnya penjualan dan pelanggan. Ini sering terjadi karena prediksi permintaan yang tidak akurat atau kekurangan informasi yang tepat waktu.

3. Fluktuasi Permintaan

Menghadapi fluktuasi permintaan yang tidak dapat diprediksi juga merupakan tantangan besar. Untuk itu, peramalan permintaan yang akurat dan pengelolaan inventory yang adaptif sangat penting.

4. Penyimpanan dan Logistik

Menangani masalah penyimpanan dan logistik dalam pengelolaan inventory juga bisa menjadi tantangan besar, terutama bagi perusahaan dengan skala besar atau jenis barang yang memerlukan kondisi penyimpanan tertentu.

Tips Sukses Mengelola Inventory

Untuk mengoptimalkan pengelolaan inventory, berikut adalah beberapa tips sukses yang dapat diterapkan:

  1. Menjaga Proses Pengelolaan yang Sistematis
    Memiliki proses yang terstruktur dengan baik adalah langkah pertama untuk mengelola inventory secara efektif. Hal ini mencakup penentuan prosedur yang jelas mulai dari pengadaan barang, penyimpanan, hingga distribusinya. Dengan sistem yang jelas, Anda dapat meminimalkan kesalahan dan meningkatkan efisiensi dalam setiap langkah operasional.
  2. Memanfaatkan Teknologi
    Menggunakan teknologi seperti software manajemen inventory memungkinkan Anda untuk memantau persediaan secara real-time. Dengan ini, Anda bisa mendapatkan data yang akurat dan selalu up-to-date, serta menghasilkan laporan otomatis yang membantu dalam pengambilan keputusan strategis, seperti kapan harus melakukan pemesanan ulang.
  3. Audit Persediaan Secara Berkala
    Audit atau pengecekan persediaan yang dilakukan secara rutin membantu memastikan bahwa jumlah barang yang tercatat sesuai dengan yang ada di lapangan. Ini juga penting untuk mendeteksi kesalahan atau kehilangan yang mungkin terjadi dalam proses pengelolaan. Audit yang baik akan meningkatkan akurasi data dan meminimalkan risiko stok yang tidak terdeteksi.
  4. Analisis Data Secara Berkala
    Analisis data inventory secara rutin memungkinkan Anda untuk merencanakan pengadaan barang yang lebih efisien dan menentukan strategi distribusi yang lebih baik. Dengan memanfaatkan informasi yang terkumpul, Anda dapat memprediksi permintaan di masa depan dan membuat keputusan yang lebih tepat terkait dengan pengelolaan persediaan, sehingga mengurangi pemborosan atau kekurangan stok.

Pengelolaan inventory yang efektif sangat penting untuk menjaga kelancaran operasi bisnis dan memastikan perusahaan Anda dapat memenuhi permintaan pasar tepat waktu. Dengan memahami jenis-jenis inventory, manfaatnya, dan strategi pengelolaannya, Anda dapat meminimalkan risiko dan mengoptimalkan keuntungan.

Untuk mempermudah pengelolaan inventory dalam bisnis Anda, Zahir Accounting adalah solusi yang tepat. Zahir Accounting memberikan berbagai fitur canggih yang membantu Anda dalam mengelola persediaan, memonitor biaya, serta menghasilkan laporan yang akurat secara otomatis.

Klik di sini untuk mulai menggunakan Zahir Accounting dan optimalkan pengelolaan keuangan serta persediaan bisnis Anda!